BerandaKulinary
Kamis, 19 Nov 2025 09:01

Mencicipi Kelezatan Keong Srutup Bu Puji di Kudus

Keong srutup Bu Puji, kuliner legendaris Kudus. (Zonanews/Siti Islamiyah)

Kuah keong srutup Bu Puji beda dengan keong srutup pada umumnya. Aroma amisnya juga nggak begitu kuat. Makanya, menu yang satu ini selalu laris di warung tersebut.

Inibaru.id - Berburu kuliner di Kudus memang nggak ada habisnya. Selain lentog tanjung, soto kerbau, atau sate kerbau yang sudah jadi ikon, ada satu menu sederhana yang diam-diam makin naik daun, yaitu keong srutup. Nah, kalau bicara urusan keong srutup, warung milik Bu Puji Rahayu di Kafe Celosia, Desa Jati Kulon, pantas banget masuk daftar wajib cobain.

Keong srutup versi Bu Puji ini punya karakter khas yang bikin banyak orang balik lagi. Bukan soal keongnya saja, tapi kuah bening yang segar itu, lo, yang bikin beda. Biasanya, keong srutup dimasak dengan kuah agak keruh atau bahkan kental karena penggunaan kemiri. Tapi Bu Puji sengaja memilih jalur lain.

“Beda keong sruput buatan saya dengan keong sruput pada umumnya ada di jenis kuah. Saya sukanya kuah bening, biar lebih seger saja ketika menyantap keong,” ujarnya sebagaimana dinukil dari Jurnalpantura, Senin (20/1/2025) . Sentuhan sederhana inilah yang membuat rasanya enteng, gurih, dan cocok disantap panas-panas, apalagi saat hujan.

Menariknya lagi, racikan kuah bening ini dipadukan dengan daun singkil. Bahan satu ini bukan cuma memperkaya aroma, tetapi juga dipercaya bisa menetralkan bau amis keong. Jadi jangan heran kalau seporsi keong srutup Bu Puji terasa lebih “bersih” dan ringan di lidah.

Banyak pelanggan juga bilang bumbunya lebih nendang, mungkin karena Bu Puji tahu persis takaran bumbu yang pas dari pengalamannya memasak sejak 2017.

Warung makan Bu Puji yang menyediakan keong srutup legendaris. (Zonanews/Siti Islamiyah)

Oh ya, harga seporsinya? Cuma Rp5.000 saja! Dengan harga segitu, kamu dapat sepiring keong sawah dengan kuah segar yang bikin nagih. Cocok buat camilan siang, teman ngobrol sore, atau sekadar pemanas badan saat hujan turun.

Nggak heran warung kecilnya hampir selalu ada pengunjung, meski belakangan jumlah keong yang ia masak per hari menurun. “Dulu jualannya kan di depan pas kafe ini masih jadi Taman Celosia, ramai sekali. Sayangnya, setahun ini cukup menurun penjualannya,” ceritanya.

Perjalanan Bu Puji membangun usaha ini juga cukup menarik. Dulunya ia hanya buruh dagang di Pasar Bitingan. Kondisi ekonomi mendorongnya mulai berjualan sendiri.

Awalnya ia menjual betutu srutup, namun karena betutu semakin sulit ditemukan, ia beralih ke keong sawah. Sekarang ia punya langganan pengepul sendiri dari Undaan Kidul, dan setiap hari mampu mengolah 3–10 kilogram keong menjadi kuliner lezat yang siap disantap.

Warung Bu Puji buka setiap hari dari pukul 09.00 hingga 17.00 WIB di Kafe Celosia, Jati Kulon. Tempatnya sederhana, tapi rasa keong srutupnya benar-benar bikin penasaran.

Bagi kamu yang ingin merasakan kuliner pedesaan yang murah meriah namun sarat rasa, keong srutup Bu Puji jelas perlu kamu masukkan dalam daftar petualangan kuliner berikutnya di Kudus. Jangan lupa sruput kuahnya sampai habis, karena justru di situlah letak kenikmatannya, Gez! (Arie Widodo/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: