BerandaKulinary
Sabtu, 8 Mar 2024 11:00

Mantapnya Rasa Dawet Duren Pleburan, Sesuai dengan Antrean yang Panjang

Dawet Duren Pleburan yang selalu dijejali pembeli. (Googleuser/Miss Renyta)

Pengin yang segar-segar pas mampir di Kawasan Pleburan, Universitas Diponegoro, Kota Semarang? Mampir saja ke Dawet Duren Pleburan yang dikenal selalu panjang antreannya!

Inibaru.id – Meski sebagian besar kegiatan perkuliahan Universitas Diponegoro sudah pindah dari kawasan Pleburan ke Tembalang sejak 2010, tetap saja, kawasan Pleburan ramai dijejali anak muda. Kini, kawasan tersebut justru lebih dikenal sebagai area wisata kuliner, khususnya bagi mereka yang suka mencari street food.

Nah, dari sekian banyak jenis kuliner yang bisa kamu cicipi di Pleburan, ada satu yang paling mencolok. Namanya adalah Dawet Duren Pleburan. Soalnya, jika dibandingkan dengan tempat-tempat di sebelahnya, tempat ini biasanya dijejali pembeli yang sampai mengantre dan bikin penuh trotoar atau tempat parkir.

Berlokasi di Jalan Hayam Wuruk 44, Semarang Selatan, Dawet Duren Pleburan ternyata bukanlah kedai utama. Realitanya, kedai ini hanyalah cabang dari kedai utama yang berlokasi di kawasan Pasar Johar. Layaknya yang di Pleburan, kedai utamanya juga ramai.

“Kedai utamanya ada di Jalan Agus Salim, Kawasan Pasar Johar. Buka sejak 1980-an. Yang ngurus sekerang generasi kedua dan sudah buka lima cabang. Tapi yang paling populer memang yang ada di Pleburan ini,” ujar salah seorang pekerja di kedai tersebut, Irman sebagaimana dilansir dari Radarsemarang, Minggu (25/2/2024).

Memangnya, seistimewa apa sih Dawet Duren Pleburan sampai antreannya bisa begitu panjang? Ternyata, dalam seporsi dawet duren yang disajikan di sana, kamu bisa menemui isian seperti cendol hijau, cincau, tapai ketan dan tapai singkong, serta buah-buahan segar seperti alpukat, nangka, dan durian. Ditambah dengan es serut, gula jawa, dan santan, sudah kebayang kan seperti apa sedapnya?

Dawet Duren Pleburan yang lengkap, segar, dan nikmat. (Googleuser/Alataz Edi)

Porsinya juga cukup besar untuk minuman dengan harga di antara Rp10 ribu sampai Rp18 ribu. O ya, mengapa harganya bisa berbeda, karena ada tiga versi dawet yang disediakan, yaitu dawet tanpa durian, dawet dengan dua biji durian, dan dawet dengan tiga biji durian.

Selain karena rasa dan porsi durian yang mantap, ada hal lain yang bikin antrean di sini panjang, yaitu karena ukuran kedainya yang mini. Hanya tersedia enam meja dan kursi. Banyak pembeli yang nggak bisa berlama-lama menyantap dawet duriannya demi memberikan kesempatan bagi pembeli lainnya. Untungnya, di sini pembelinya pada tertib karena sudah disediakan nomor antrean.

“Bisa satu jam mengantre untuk mencicipi satu porsi dawet duriannya. Tapi karena porsinya melimpah dan harganya terjangkau, bagi saya ini worth banget. Segar dan enak, cocok disantap pas cuaca Semarang panas,” ungkap salah seorang pembeli, Dina Rahayu.

Kalau kamu tertarik untuk mencicipi Dawet Duren Pleburan, datang saja ke kedainya yang buka setiap hari dari pukul 09.00 WIB sampai 17.00 WIB. Biasanya, sih, jelang siang sampai sore, kedainya bakal ramai banget, Millens. Jadi, siap-siap mengantre, ya! (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024

Sepenting Apa AI dan Coding hingga Dijadikan Mata Pelajaran di SD dan SMP?

12 Nov 2024

Berkunjung ke Dukuh Kalitekuk, Sentra Penghasil Kerupuk Tayamum

12 Nov 2024

WNI hendak Jual Ginjal; Risiko Kesehatan Apa yang Bisa Terjadi?

13 Nov 2024

Nggak Bikin Mabuk, Kok Namanya Es Teler?

13 Nov 2024

Kompetisi Mirip Nicholas Saputra akan Digelar di GBK

13 Nov 2024

Duh, Orang Indonesia Ketergantungan Bansos

13 Nov 2024

Mengapa Aparat Hukum yang Paham Aturan Justru Melanggar dan Main Hakim Sendiri?

13 Nov 2024