BerandaKulinary
Selasa, 16 Sep 2019 11:58

Makan Siang di Yogyakarta, Jangan Lupakan Gudeg Manggar yang Bikin Lidah Bergoyang

Gudeg manggar banyak dijumpai di Kabupaten Bantul. (Warga Jogja)

Jika kamu pergi ke Yogyakarta, gudeg menjadi makanan yang cukup mudah kamu jumpai di mana-mana. Namun jangan salah, ada pula jenis gudeng yang sulit dijumpai, lo. Gudeg apakah itu?

Inibaru.id – Gudeg sudah menjadi makanan yang wajib dicoba saat berkunjung ke Yogyakarta. Makanan ini memang menggoda lidah dan bikin sebagian orang ketagihan untuk mencicipinya.

Nah, bicara tentang gudeg, ada jenis gudeg lain yang juga harus kamu coba, yaitu gudeg manggar. Hm, memangnya apa sih bedanya gudeg ini dengan gudeg yang biasa?

Nggak seperti gudeg yang umumnya menggunakan nangka muda, gudeg manggar menggunakan bunga muda pohon kelapa sebagai campurannya. Ini membuat teksturnya lebih padat dibandingkan tekstur gudeg nangka.

Baca Juga:
Pengin Gudeg Manggar tapi Jauh dari Yogyakarta? Bikin Sendiri Juga Bisa!
Setara Gudeg Pawon, Jelajahi Rasa Gudeg Manggar di Tempat-Tempat Ini, yuk!

Untuk mencari makanan ini agak sulit mengingat bunga muda pohon kelapa hanya bisa ditemukan di pohon yang sudah “pensiun”. Hm, nggak heran harga gudeg ini lebih mahal ketimbang gudeg nangka.

https://myeatandtravelstory.files.wordpress.com/2017/01/cover-gudeg-manggar-1280x854.jpg?w=1280&h=854&crop=1

Gudeg manggar bikin makanmu makin lahap. (Myeatandtravelstory.wordpress)

Kalau kamu tertarik mencicipinya, datang saja ke Kabupaten Bantul. Di kabupaten ini, terdapat cukup banyak rumah makan yang menjual gudeg manggar.

Baca Juga: Kisah di Balik Terciptanya Gudeg Manggar yang Berbahan Bunga Pohon Kelapa

Seporsi gudeg manggar biasanya dijual dengan harga sekitar Rp 15 ribu-Rp 25 ribu. Selain telur atau daging ayam, seporsi gudeg manggar dilengkapi pula dengan tahu, tempe, dan sambel krecek.

Hm, membayangkan rasanya saja bikin lidah nggak tahan, nih. Ah, jadi pengin makan gudeg manggar. Yuk, ke Yogyakarta! (IB06/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024