BerandaKulinary
Minggu, 3 Nov 2018 14:05

Nggak Biasa, Gudeg di Pawon Pariyem Dibuat dari Buah Salak

Gudeg Salak, masakan di Rumah Makan Pawon Pariyem. (Brilio/Farika Maula)

Gudeg lumrahnya dibuat dari nangka muda. Namun, gudeg di Pawon Pariyem ini berbahan baku buah salak. Hm, bagaimana rasanya ya?

Inibaru.id – Berlibur ke Yogyakarta, nggak lengkap rasanya bila belum menyantap gudeg. Makanan khas Yogyakarta yang rasanya manis itu biasanya terbuat dari nangka muda. Namun, gudeg di Rumah Makan Pawon Pariyem, Dukuh Kadisobo II, Desa Trimulyo, Sleman ini berbahan dasar dari buah salak.

Bagi sebagian orang, gudeg salak mungkin akan terdengar aneh. Namun, konon, rasa yang disuguhkan gudeg ini akan membuatmu langsung terkesima. Ada sensasi rasa yang berbeda dalam satu hidangan, yakni kombinasi rasa manis dan juga rasa asam yang segar.

Rumah Makan Pawon Pariyem. (Brilio/Farika Maula)

Menurut Kepala Dukuh Kadisobo II Mawardi, meskipun bahan dasarnya berbeda, pembuatan gudeg salak ini sama dengan gudeg pada umumnya. Rempah-rempah yang digunakan untuk bumbu pun cenderung sama, termasuk lembar daun jati yang mengeluarkan warna khas gudeg.

Untuk membuatnya, buah salak akan diolah sedemikian rupa hingga dagingnya empuk. Buah salak kemudian dipotong-potong dan direndam dalam air kapur selama satu hingga dua jam untuk mendapatkan tekstur yang kenyal. Setelah itu, salak baru dimasak seperti cara memasak gudeg pada umumnya menggunakan santan.

Mawardi menuturkan, ide pembuatan kuliner ini berawal dari keinginan untuk menyelamatkan perkebunan salak yang hampir jatuh. Petani salak di Sleman mengalami krisis perkebunan karena harga salak yang jatuh di pasaran. Untuk meningkatkannya kembali, Desa Trimulyo membuat inovasi unik melalui konsep makanan khas gudeg.

Mengenai harga, gudeg salak ini dibanderol Rp 23 ribu per porsi. Selain gudeg salak, Rumah Makan Pawon Pariyem juga menyajikan olahan salak lainnya seperti pie salak, jenang salak, keripik salak, dan cocktail salak. Gimana, tertarik mencoba? (IB07/E04)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: