BerandaKulinary
Minggu, 21 Mei 2022 20:25

Karak Bratan Solo, Camilan Renyah dari Nasi

Karak Bratan Solo. (Detik)

Karak Bratan Solo beda dari camilan pada umumnya. Saking menariknya camilan ini, dulu mendiang Presiden Soeharto sering memesannya, lo!

Inibaru.id – Solo dikenal sebagai kota dengan banyak varian kuliner. Tapi, khusus yang satu ini nggak ada duanya. Namanya adalah karak bratan. Namanya seperti itu karena diproduksi di Kampung Bratan, Kecamatan Laweyan. Lantas, seperti apa sih karak yang satu ini?

Saat menyantap nasi, orang Indonesia biasanya nggak melewatkan sambal atau kerupuk. Kalaupun nggak kerupuk, juga bisa diganti dengan yang lain seperti keripik, rempeyek, atau karak. Intinya sih, harus yang renyah dan kriuk. Karena alasan inilah, meski ukurannya bisa cukup besar, keripik, rempeyek, hingga karak bisa dijadikan oleh-oleh dan diburu wisatawan. Hal ini juga berlaku pada karak Bratan Solo.

Salah satu karak yang paling dicari dari Kampung Bratan adalah yang diproduksi oleh keluarga Mitro Raharjo. Saking larisnya karak ini, usahanya sudah bertahan sampai puluhan tahun dan kini dipegang oleh generasi ketiganya, lo.

“Awalnya dibuat oleh kakek kami Mbah Mitro Raharjo. Kemudian diteruskan oleh Pak Ismu dan sekarang dikelola istri dan saya sebagai menantu,” jelas Hartono, Sabtu (7/5/2022) lalu.

Dari rumahnya yang ada di Kampung Bratan RT 1 RW 6, proses produksi karak bisa dilihat secara langsung. Bahannya berupa nasi yang sudah dikukus dengan bawang dan garam. Setelah itu, nasi itu ditumbuk hingga jadi adonan dan kemudian diiris tipis. Irisan adonan nasi tersebut kemudian dijemur di bawah sinar matahari sampai kering dan kemudian digoreng dan jadilah karak.

Karak Bratan Solo pernah dipesan Presiden Soeharto. (Pinterest/Fardilah Oemar)

Proses produksinya yang sederhana dan bahannya yang berupa nasi membuat karak sering dinggap sebagai camilan masyarakat kelas bawah. Tapi, Hartono nggak ambil pusing dengan hal ini. Nyatanya, permintaan karak tetap tinggi yang menandakan peminatnya dari berbagai kalangan.

“Dulu produksi bisa sampai 100 kg per harinya. Kalau setelah pandemi, hanya 70 kg saja. Itu sudah maksimal. Sebenarnya permintaan banyak hanya kami tidak bisa melayaninya,” terangnya.

Soal harga, karak produksi Hartono cukup murah. Harganya hanya Rp 65 ribu per kilogram. Ingat ya, satu kilogram karak itu bisa sangat banyak.

Karena alasan inilah, pelanggan karak produksi Hartono sangat banyak. Bahkan, ada yang rela jauh-jauh dari luar Kota Solo untuk membelinya.

Berdasarkan keterangan Hartono, mendiang Presiden Soeharto ternyata juga sering memesan karak di tempat usahanya, lo. Tapi, yang memesan adalah ajudannya.

“Biasanya yang memesan dari ajudan di Ndalem Kalitan,” pungkas Hartono.

Wah, sepertinya asyik nih ngemil karak Bratan Solo, Millens. (Det/IB09)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: