BerandaKulinary
Rabu, 2 Apr 2019 07:07

Semula Hanya Jadi Suguhan Raja, Rawon Kini Disantap Siapa Saja

Rawon menggunakan daging ayam. (Royco)

Lezat, hitam pekat, dan menggoda selera makan, siapa yang menolak jika disodorkan rawon di depannya? Sebelum menjadi makanan rakyat, rawon konon dulunya merupakan makanan para raja di Jawa Timur, lo. Seistimewa apa pula biji keluak yang menjadi salah satu bumbu masakan ini?

Inibaru.id – Rawon merupakan salah satu kuliner favorit di Jawa Timur. Meski berasal dari Jawa Timur, nggak sulit menemukan makanan ini di Jawa Tengah. Lantaran rasanya enak, nggak heran cukup banyak orang menjual rawon.

Terbuat dari potongan daging sapi serta rempah-rempah, konon rawon semula hanya dihidangkan bagi para raja. Sejumlah sumber menyebutkan makanan ini berasal dari Pasuruan. Masyarakat Jawa Timur nggak jarang menyebut makanan ini dengan sebutan rawon nguling.

https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/fRmik6o2hpJEjxhoFDFxjIGj2_Q=/0x70:1079x678/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2370482/original/053335600_1538217124-1.jpg

Rawon. (Liputan6)

Biji keluak yang digunakan dalam makanan ini berasal dari Pohon Kepayang. Biji yang sudah matang menghasilkan rasa yang khas dalam rawon. Selain itu, biji keluak juga mengandung beta karoten, zinc, dan vitamin C.

Hm, walau mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh, kamu nggak boleh menyantap biji ini ya, karena mengandung racun.

Untuk memasak rawon dengan daging sapi seberat 500 gram, dibutuhkan sekitar 2-3 biji keluak. Masakan ini makin lezat jika disantap bersama kerupuk atau tempe goreng.

Di Jawa Tengah, seporsi rawon dijual dengan harga sekitar Rp 12.000 hingga Rp 20.000. Relatif terjangkau, kan? (IB15/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024