BerandaKulinary
Sabtu, 21 Jan 2022 11:32

Dari Kotoran, Sebenarnya Siapa Sih Penemu Kopi Luwak?

Siapa sih penemu kopi luwak? (Flickr/ Philipp Alexander)

Pernah nggak terbayang apa yang dipikirkan penemu kopi luwak saat menganggap kotoran hewan ini bisa dijadikan minuman? Ternyata, sejarah kopi luwak bisa sampai ditemukan memang cukup unik, lo. Seperti apa, sih ceritanya?

Inibaru.id – Pernah terpikir nggak siapa sih penemu kopi luwak? Jadi gini, Millens, kopi khas Indonesia yang sudah mendunia dan dianggap sebagai salah satu kopi terenak di dunia ini memang sangat unik. Maklum, proses pembuatannya melibatkan kotoran hewan luwak alias musang kelapa Asia.

Kalau di zaman sekarang, sudah nggak aneh ya melihat kotoran luwak diolah dan kemudian dijadikan kopi. Tapi, di zaman dulu, pasti bakal aneh kan kalau melihat seseorang terpikir kalau kotoran sebuah hewan bisa dikonsumsi. Bikin penasaran, kan, Millens?

Sejarah kopi luwak terkait dengan penjajahan Belanda, Millens. Nah, pada awal abad ke-18, tepatnya di era Cultuurstelsel atau ‘tanam paksa’ yang berlangsung pada 1830 sampai 1870, Pemerintah Hindia Belanda memutuskan untuk membudidayakan kopi di Tanah Air, khususnya di Jawa dan Sumatra.

Banyak petani pribumi yang menjadi pekerja di perkebunan-perkebunan kopi tersebut. Mereka bisa merasakan aroma yang harum dari kopi yang mereka tanam dan panen. Saat tahu bahwa kopi tersebut dibuat untuk diminum, mereka pun penasaran. Sayangnya, Belanda melarang para pekerja itu untuk mengolah atau membuatnya jadi kopi karena kopi-kopi tersebut diekspor atau dikirim ke Belanda. Padahal, orang-orang Belanda ini bisa meminumnya.

Nah, para pekerja kebun kopi pribumi ini kemudian menemukan ada hewan yang memakan biji kopi dari perkebunan mereka. Mereka kemudian tahu kalau musang yang dikenal dengan sebutan luwak itu pasti memakan kopi dengan kualitas terbaik. Kotoran hewan yang memakan biji kopi ini agak aneh karena masih berupa kumpulan biji-biji kopi yang nggak tercerna.

Kotoran luwak yang dijemur dan dibersihkan untuk kemudian diolah jadi kopi luwak. (Flickr/ Dan Nevill)

Mengingat para pekerja kebun ini sangat penasaran dengan rasa kopi, mereka pun nekat memunguti kotoran luwak ini dan kemudian mencucinya. Ternyata, biji kopi di kotoran itu masih utuh, Millens. Nah, biji kopi ini kemudian disangrai dan ditumbuk dan jadilah kopi. Nggak disangka, usai diseduh, rasa kopinya ternyata sangat enak.

Rasa dan aroma kopi ini sangat khas sehingga orang-orang Belanda sampai penasaran dan ikut mencobanya. Para penjajah pun setuju kalau kopi ini ternyata sangat enak. Sejak saat itulah kopi luwak kemudian terkenal. Menariknya, karena proses pembuatannya yang nggak biasa dan jumlah kotoran luwak yang bisa diolah untuk kopi ini dulu nggak banyak, sejak zaman penjajahan kopi ini harganya sudah mahal, Millens.

Jadi, sudah terjawab ya Millens alasan mengapa ada orang terpikir untuk menjadikan kotoran luwak sebagai kopi. Bisa dikatakan kopi luwak yang kini jadi salah satu kopi paling populer di dunia ini ditemukan berkat rasa penasaran karena dilarang minum kopi dan dipadu dengan kenekatan para pekerja perkebunan pribumi di zaman penjajahan.

Kamu, sudah coba kopi luwak, belum, nih? (Wik, Mer/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: