BerandaKulinary
Minggu, 13 Sep 2025 15:01

Ciri Khas Gula Rafinasi, Pemanis Industri yang 'Bocor' ke Pasar Rumah Tangga

Ilustrasi: Gula rafinasi umumnya memiliki ciri khas warna yang lebih putih. (Nugenomics)

Kenali ciri khas gula rafinasi yang membedakannya dari gula kristal putih biasa. Ahli gizi menjelaskan tekstur, warna, rasa, hingga risiko kesehatan bila dikonsumsi berlebihan.

Inibaru.id - Dugaan beredarnya gula rafinasi di pasar rumah tangga ditanggapi masyarakat dengan reaksi beragam. Ada yang khawatir karena berpikir bahwa gula yang sejatinya diperuntukkan bagi keperluan industri itu bisa berdampak buruk pada kesehatan karena terlalu "bersih".

Sementara itu, sebagian orang justru merasa nggak masalah setelah mengetahui bahwa pemanis tersebut dibanderol lebih murah di pasaran. Terlebih, dari segi bentuk, tampilan gula rafinasi dengan gula kristal putih untuk rumah tangga sekilas memang mirip.

Padahal, kalau kamu perhatikan lebih detail, keduanya sejatinya memiliki ciri fisik yang cukup berbeda. Manfaat dan risiko kesehatannya juga nggak sama, lo! Dikutip dari Tempo (3/11/2017), Pakar Gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Hardinsyah MS mengatakan, gula rafinasi sejatinya lebih putih.

"Perbedaan paling dasar adalah dari warna dan tekstur," tuturnya. “Gula rafinasi lebih putih, halus, dan bersih dibanding gula kristal putih (gula pasir).”

Rasa yang Berbeda

Gula rafinasi memang memiliki tekstur paling halus dan warna lebih putih cerah dibanding gula pasir biasa. Menurut Hardinsyah, tekstur yang halus dan warna yang lebih cerah ini disebabkan oleh kandungan molase (tetes tebu) yang lebih rendah dalam gula rafinasi.

"Kandungan molase yang lebih rendah menghasilkan rasa yang juga berbeda. Gula kristal rafinasi tidak terlalu manis,” jelas Ketua Umum Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia (Pergizi) tersebut.

Kandungan molase yang lebih rendah ini, Hardinsyah menambahkan, terjadi karena gula rafinasi diproses dari gula mentah melalui serangkaian tahapan pemurnian yang menghasilkan kristal gula yang sangat putih. Inilah yang membuatnya lebih cocok untuk keperluan industri seperti produksi makanan atau minuman massal.

"Dari segi kandungan gizi, gula rafinasi dan gula konsumsi relatif sama. Gula rafinasi tetap aman dikonsumsi asalkan tidak berlebihan," ucapnya. "Batas konsumsi harian sebaiknya tidak lebih dari 40 gram agar nggak meningkatkan risiko kegemukan dan hiperglikemia.”

Risiko Akibat Konsumsi Berlebih

Ilustrasi: Sebagaimana gula pasir, konsumsi gula rafinasi secara berlebihan juga bisa mengakibatkan sejumlah gangguan kesehatan. (Getty Images/d3sign via The Conversation)

Setali tiga uang, ahli penyakit dalam dengan subspesialis hematologi-onkologi dari PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban juga mengingatkan bahaya gula rafinasi jika dikonsumsi berlebihan. Dia mengatakan, kelebihan gula darah akan diubah tubuh menjadi lemak dan berujung pada obesitas.

“Dari kondisi obesitas itu, risiko terkena kanker, gangguan jantung dan otak akan lebih besar,” tegas Zubairi, dikutip dari Hypeabis (26/9/2022).

Sementara itu, masih dikutip dari laman yang sama, ahli gizi dr Tan Shot Yen mengungkapkan bahwa konsumsi gula berlebih bisa menimbulkan berbagai dampak, mulai dari ketagihan rasa manis, kegemukan, kerapuhan tulang, hingga risiko diabetes dan penyakit jantung.

“Jika tidak dipakai langsung jadi tenaga, oleh hormon insulin (gula) disimpan dalam hati, otot, dan lemak,” jelas Tan yang disitat dari laman Instagram pribadinya.

Bisa Berasal dari Sumber Berbeda

Tan menyebutkan, sebetulnya yang disebut dengan gula nggak hanya berasal dari tebu. Gula alami bisa ditemukan pada tumbuhan berpati seperti padi, ubi, singkong, jagung, hingga buah-buahan dan sayuran berserat tinggi.

Sementara itu, gula pasir rumah tangga dan gula rafinasi kebanyakan berasal dari pemurnian tebu maupun bit melalui proses panjang hingga menghasilkan kristal atau sirop. Khusus untuk jenis kedua menggunakan proses berulang hingga mendapatkan tingkat kemurnian yang tinggi.

Oya, perlu kamu tahu bahwa produk akhir gula rafinasi nggak hanya gula pasir, tapi juga icing sugar, molase, hingga pemanis cair yang banyak terkandung dalam makanan dan minuman kemasan. Maka, bagi penyuka minuman kemasan, mohon perhatikan kandungan gulanya.

“Mengonsumsi gula rafinasi berlebih bisa mempercepat penambahan berat badan, hipoglikemia, kekurangan vitamin dan mineral, serta meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung,” tegasnya.

Terlepas dari bentuk dan tekstur yang mirip serta harganya yang lebih murah, rembesnya gula rafinasi yang merupakan produk impor ke pasar tradisional berpotensi merugikan petani yang sehari-hari menggantungkan hidup dari si manis ini. (Siti Khatijah/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: