BerandaHits
Jumat, 12 Sep 2025 13:01

Pola Diet Orangutan untuk Bertahan Hidup pada Situasi Krisis

Penulis:

Pola Diet Orangutan untuk Bertahan Hidup pada Situasi KrisisSiti Khatijah
Pola Diet Orangutan untuk Bertahan Hidup pada Situasi Krisis

Orangutan memungkinkan untuk melakukan pola diet berbeda menyesuaikan situasi hutan. (Bornfree)

Metabolisme tubuh yang fleksibel memungkinkan orangutan melakukan pola diet berbeda untuk bertahan hidup, termasuk pada situasi krisis.

Inibaru.id - Di tengah rimba tropis Kalimantan, seekor orangutan betina tampak bergelayut tenang di antara sulur-sulur liana. Dengan cekatan, ia kemudian mengupas bagian tanaman merambat itu dan mengunyahnya perlahan sebelum menelannya.

Bagi mata awam yang melihatnya, gambaran sederhana yang mungkin sudah jarang bisa kita lihat ini hanyalah rutinitas makan yang wajar dilakukan hewan pemakan buah ini. Namun, bagi para peneliti, hal itu menunjukkan upaya mamalia cerdas tersebut menjaga keseimbangan hidupnya di hutan yang kian terancam.

Ya, sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh WD Aguado bersama tim peneliti dari Indonesia, Belanda, dan Amerika menemukan bahwa satu spesies liana memiliki peran krusial dalam pola makan orangutan Kalimantan.

Tanaman merambat yang sering luput dari perhatian ini ternyata menjadi sumber gizi yang sangat penting, terutama ketika musim buah berakhir.

Nutrisi saat Pilihan Menipis

Dalam riset yang dimuat di American Journal of Biological Anthropology tersebut, Aguado menuliskan bahwa liana tersebut memberikan energi tambahan sekaligus serat yang membantu pencernaan orangutan.

"Kehadirannya memungkinkan mereka tetap mendapatkan nutrisi ketika pilihan makanan lain menipis,” tulisnya.

Temuan ini menegaskan bahwa hutan hujan nggak hanya ditopang oleh pohon-pohon besar yang menjulang tinggi. Tanaman merambat, semak, hingga pepohonan kecil juga menyimpan peran vital bagi satwa penghuni hutan, termasuk kera besar yang kini berstatus sangat terancam punah (critically endangered) tersebut.

Sementara itu, Erin R Vogel dalam penelitiannya menyebutkan bahwa orangutan memiliki sistem metabolisme yang fleksibel untuk menyesuaikan diri dengan ketersediaan makanan. Saat makanan melimpah, misalnya pada musim buah, mereka bisa makan dalam jumlah besar.

Menyimpan Cadangan Makanan

Saat buah di hutan melimpah, orangutan akan mengonsumsinya dalam jumlah besar, lalu menyimpan cadangan energi berupa lemak tubuh. (Ecolodgesindonesia)
Saat buah di hutan melimpah, orangutan akan mengonsumsinya dalam jumlah besar, lalu menyimpan cadangan energi berupa lemak tubuh. (Ecolodgesindonesia)

Dalam penelitian yang dimuat di Science Advances, sistem metabolisme yang fleksibel memungkinkan orangutan untuk menyesuaikan diri. Saat buah melimpah, mereka menunjukkan strategi lain, yakni mengonsumsinya dalam jumlah besar, lalu menyimpan cadangan energi berupa lemak tubuh.

Sebaliknya, saat buah langka, mereka beralih ke makanan berserat tinggi seperti daun, kulit kayu, dan tentu saja liana. Lebih dari itu, orangutan juga bisa memperlambat metabolisme tubuhnya untuk menghemat energi, suatu kemampuan luar biasa yang jarang ditemukan pada mamalia besar lain.

“Orangutan bukan hanya pemakan buah. Mereka adalah survivalist sejati yang bisa beradaptasi dengan perubahan ekologis ekstrem,” jelas Vogel.

Pola makan orangutan sesungguhnya adalah cerminan dari hubungan rumit antara satwa dan ekosistemnya. Fleksibilitas diet orangutan memperlihatkan betapa pentingnya menjaga keragaman spesies tumbuhan di hutan tropis.

Menanam Kembali Saja Nggak Cukup

Meski fleksibel dan bisa beradaptasi, perlu dipahami bahwa hilangnya satu jenis tanaman di hutan bisa mengganggu keseimbangan nutrisi orangutan, apalagi jika deforestasi dan fragmentasi habitat terus terjadi. Dalam konteks konservasi, temuan ini memberi peringatan serius, bahwa menanam kembali saja nggak cukup.

Keanekaragaman tumbuhan hutan perlu dijaga agar orangutan tetap memiliki pilihan yang cukup untuk bertahan hidup. Di tengah ancaman perambahan dan kebakaran yang selalu menghantui hutan di Indonesia, para orangutan yang berlindung di dalamnya berpotensi mengalami kelaparan yang berujung pada kematian.

Saat hutan di Kalimantan atau Sumatra membuat kita bisa hidup dengan kandungan oksigen yang baik, perlu diketahui bahwa peran orangutan di dalamnya sangatlah krusial untuk keanekaragaman hutan tersebut.

Orangutan dijuluki "arsitek hutan" bukan tanpa alasan. Merekalah yang selama ini menyebarkan biji-bijian dan menjaga regenerasi tumbuhan di hutan. Maka, secara nggak langsung, menjaga keberlangsungan hidup satwa yang 97 persen DNA-nya mirip manusia ini juga berimbas pada keberlangsungan hidup kita, kan?

Mereka membutuhkan penjagaan kita. Jika orangutan bertahan hidup dengan nutrisi yang tepat, hutan akan tetap lebat, dan kita pun akan selamat. Sepakat, Gez? (Siti Khatijah/E10)

Tags:

Inibaru Indonesia Logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Sosial Media
A Group Member of:
medcom.idmetro tv newsmedia indonesialampost

Copyright © 2025 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved