BerandaKulinary
Selasa, 22 Mar 2021 12:30

Cara Meminum Kombuca, Teh 'Berjamur' Kaya Rasa yang Sarat Manfaat

Teh kombuca disebut juga teh berjamur. (Amazon)

Nggak ada pakem mengenai cara meminum kombuca. Tapi, justru karena itu, teh berjamur kaya manfaat ini dapat diminum dengan berbagai cara. Kamu nggak cuma bisa menikmati rasa aslinya yang kemrenyes di tenggorokan, tambahan bahan herbal atau buah juga bisa bikin teh ini kaya rasa.

Inibaru.id – Kalau kamu pas nongkrong di kafe-kafe fancy, mungkin bakal nemu minuman yang satu ini. Kombucaa (kombucha) namanya. Teh "jamur" ini terbuat dari hasil fermentasi larutan teh dengan gula, yang kadang juga ditambahkan pelbagai rasa seperti buah atau rempah.

Menggunakan bantuan bakteri Acetobacter xylinum dan beberapa ragi yaitu Saccharomyces cerevisiae, Zygosaccharomyces bailii, dan Candida sp; proses fermentasi kombucha membuat teh ini mengandung asam asetat, folat, asam amino esensial, vitamin B, vitamin C, serta alkohol.

O ya, orang mengenal kombuca sebagai teh jamur karena dalam pembuatannya dibiarkan menjamur dengan rentang waktu cukup lama, antara 8-12 hari. Jamur ini disebut scoby. Agar proses fermentasi berjalan dengan baik, suhu yang diperlukan antara 18 – 2 derajat Celsius.

Semakin dingin suhu, biasanya proses fermentasi berjalan semakin cepat. Durasi fermentasi ini nantinya bakal memengaruhi kualitas fisik, kandungan, dan rasa kombuca. Setelah jadi, kombuca bisa dikonsumsi langsung. Namun, ada juga yang menyukainya dalam kondisi dingin.

Cara Meminum Kombuca

Kombuca dapat langsung diminum setelah fermentasi kedua selesai. (cmujer.com.mx)

Dalam pembuatan kombuca, proses fermentasi biasanya dilakukan dua kali. Nah, setelah kombuca melewati dua kali fermentasi, teh bisa langsung dimakan. Namun, biar nggak bosan, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk meminumnya.

1. Diminum Langsung

Kamu bisa langsung meminum kombuca setelah masa fermentasi. Namun, saringlah terlebih dulu. Bahan herbal atau buah yang ditambahkan ke dalam kombuca pada fermentasi kedua akan terasa berbeda dan mungkin nggak enak dikonsumsi lagi.

Kalau kamu suka kombuca dengan rasa aslinya, cara ini tentu perlu kamu coba, karena teh kombucha yang langsung diminum sesaat setelah panen memiliki rasa yang lebih kuat.

2. Didinginkan di Kulkas

Sangat nikmat menjajal kombuca dalam keadaan dingin, apalagi pada siang yang terik. Teh ini memiliki rasa asam yang segar dan bisa membuat tubuh rileks. Kalau kamu suka dengan cara ini, sebaiknya tutup rapat larutan kombuca ketika disimpan di kulkas. Kamu nggak mau kan kalau aromanya bercampur dengan bahan lain?

3. Ditambahkan Es Batu

Sesudah teh kombucha dipanen dan dipisahkan dari Induk Kombuchanya, wadah kombucha nggak harus dimasukkan ke kulkas. Asal tertutup rapat, aman-aman saja menyimpannya di mana saja. Ketika kamu pengin meminumnya, tuangkan saja ke dalam jar sesuai kebutuhan.

Kalau mau minum kombuca dingin yang nggak terlalu kuat rasanya, kamu bisa menambahkan beberapa potong es batu. Rasa kombuca dingin yang sekadar dimasukkan kulkas dengan ditambahi es batu tentu saja memiliki perbedaan. Kombuca dengan es batu akan terasa lebih ringan dan mudah diteguk.

Minum dengan cara ini cocok untuk kamu yang baru pertama mencicipi kombuca dingin. Namun, kalau suka yang bercita rasa kuat, mending kamu menaruh kombuca di kulkas alih-alih menambahkan es batu.

4. Dipadukan dengan Rasa Lain

Kombuca memiliki rasa yang asam dengan aroma yang kuat. Nah, kalau pengin menikmati sensasi rasa yang lain, kamu juga bisa menambahkan rasa dari buah. Penambahan rasa ini dilakukan pada fermentasi kedua.

Caranya cukup sederhana. Pertama, kamu harus mencuci buah yang kamu inginkan dengan bersih, kemudian ambil sarinya. Lalu, saring dan campurkan sari buah pada fermentasi kedua dan biarkan proses ini selama 4–7 hari. Pada hari ke 4, kombuca biasanya sudah siap untuk dikonsumsi.

Pastikan kamu memakai air yang steril. Selain dibikin sari buah, kamu juga bisa menggunakan buah segar yang dipotong-potong, kemudian langsung dimasukkan saat fermentasi kedua. Nah, cara ini umumnya akan memunculkan rasa yang lebih ringan ketimbang menggunakan sari buah.

5. Menambahkan Sirop

Jika di rumah hanya ada sirop, nggak masalah. Kamu tetap bisa menggunakannya sebagai perasa kombuca. Namun, pilihlah yang organik, karena kebanyakan sirop non-organik mengandung natrium benzoat yang bersifat anti-bakteri dan berpotensi menggagalkan proses fermentasi.

Selain sirop, kamu juga bisa menambahkan madu. Saat kombuca sudah jadi, kamu juga bisa memadukannya dengan minuman jamu atau rempah. Kemudian, rasa asam dan aroma yang khas pada kombuca juga bakal memberikan sensasi rasa nan unik kalau dipadukan dengan salad atau rujak.

Manfaat Kombuca

Bukan sekadar minuman, kombuca juga menjadi gaya hidup. (iStockphoto)

Minuman ini sangat popular di Amerika Serikat sebagai salah satu gaya hidup sehat. Sudah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa kombuca memang kaya manfaat untuk kesehatan. Beberapa manfaat teh berkarbonasi ini adalah:

1. Menjaga sistem pencernaan karena mengandung probiotik.

2. Menurunkan risiko penyakit arterosklerosis.

3. Membantu mengeluarkan racun dari tubuh (detoksifikasi).

4. Memiliki kandungan antioksidan.

5. Memperbaiki mikroflora pada usus.

6. Meningkatkan sistem imun.

7. Menurunkan tekanan darah.

8. Mencegah kanker.

Manfaat ini dapat diperoleh dengan mengonsumsi kombuca secara rutin. Namun, untuk mengonsumsinya, diperlukan proses pasteurisasi (pamanasan). Proses ini penting untuk menghilangkan bakteri jahat pada minuman tersebut.

Gimana, tertarik mencoba kombuca, teh jamur kaya rasa dan manfaaat, ini, Millens? (Wik,Tru,Hel/IB21/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024