BerandaKulinary
Jumat, 4 Apr 2019 14:53

Si Hitam yang Mulai Sulit Dijumpai: Cabuk Wijen

Cabuk Wijen. (bukupintarkabupatenwonogiri.blogspot.com)

Cabuk wijen menjadi lauk-pauk khas Wonogiri. Sayang, makanan ini semakin jarang ditemukan. Kendati tampilannya nggak menarik, nggak ada salahnya mencoba bikin. Hm, gimana ya caranya?

Inibaru.id – Kalau Kota Solo terkenal dengan tengklengnya, Kabupaten Wonogiri juga punya kuliner khas yang nggak kalah enak, lo. Kabupaten yang berada di Jawa Tengah bagian tenggara ini punya cabuk wijen, Millens.

Yap, sekilas, namanya mungkin mengingatkanmu pada cabuk rambak, kuliner khas Solo. Padahal keduanya berbeda, lo. Hm, lalu apa yang membedakan kedua kuliner ini?

Jika cabuk rambak berbahan ketupat yang disiram saus wijen, cabuk wijen berbentuk seperti pepes berwarna hitam.

(Baca Juga: Cabuk Rambak, Kuliner Lezat nan Menggoda dari Solo)

Namanya juga cabuk wijen, sudah pasti ada biji wijen yang menjadi bagian dari makanan tradisional yang konon mulai sulit dijumpai di Wonogiri tersebut.

Berbeda dengan cabuk rambak yang dijadikan campuran saus, pada cabuk wijen, biji wijen disangrai, kemudian dihaluskan dan dicampur air.

Adonan ini dicampur dengan bumbu-bumbu berupa cabai, bawang, daun kemangi, serta gula jawa. Nah, setelah dibungkus daun pisang, barulah wijen dibakar.

https://thumb.viva.co.id/media/frontend/thumbs3/2016/04/05/57032a98c6875-cabuk-cita-rasa-istimewa-wonogiri-dan-baturetno_665_374.jpg

Cabuk wijen kerap dijadikan pendamping nasi. (viva.co.id)

Dari tampilannya, makanan ini memang tampak kurang menarik. Namun, jangan salah, aromanya menggoda, lo! Supaya nggak penasaran, coba bikin sendiri, ya, karena entah masih ada atau nggak yang menjual makanan ini.

Eh, sudah menyiapkan bahan-bahannya kan? Yuk, mulai masak! (IB15/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024