BerandaKulinary
Minggu, 20 Jun 2020 14:02

Bubuk dan Daun Kopi di Mangkuk Bakso Kopi Khas Lereng Gunung Muria

Bakso Pangsit Kopi khas Gunung Muria. (Inibaru.id/ Rafida Azzundhani)

Di antara hamparan kebun kopi ratusan hektare di Kudus, kamu bisa menikmati semangkuk bakso unik yang diberi campuran bubuk kopi. Bukan dengan tambahan sawi, hijauan pada bakso pangsit itu memakai daun kopi muda. Hm, tampak menarik?

Inibaru.id – Bakso kopi! Mendengar namanya, siapa pun mungkin akan langsung mengernyit. Semua orang tahu, bakso adalah makanan berupa bola daging berkuah yang biasanya diberi tambahan mi, sawi hijau, dan kulit pangsit. Namun, gimana kalau bubuk kopi juga menjadi kondimen pada bakso?

Nah, sensasi ini bisa kamu temukan pada Bakso Kopi, menu kuliner bikinan Komunitas Kopi Muria. Bubuk kopi sengaja ditambahkan pada bakso dan pangsit untuk memberi cita rasa yang berbeda. Selain itu, mereka juga menambahkan daun kopi ke dalam bola daging dan sebagai hijauan pengganti sawi.

Bertempat di Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kopi memang menjadi komoditas masyarakat di sana. Kalau kamu pernah mendengar kopi Colo atau kopi lereng Muria, di sanalah tempatnya.

Sekilas, tekstur dan rasa bakso kopi nggak jauh berbeda dengan bakso pada umumnya. Yang membuatnya berbeda hanyalah aroma kopi yang bisa kamu rasakan saat menggigit pangsit dan bola daging sapinya. Namun, rasa dari bubuk kopi yang digiling kasar itu nggak dominan, kok.

Renyahnya pangsit bertabur serbuk kopi. (Inibaru.id/Rafida Azzundhani)

Ato Pujiharto, pencetus ide menu bakso kopi, mengatakan, kelemahan kopi terletak pada rasanya yang mudah hilang ketika bertemu minyak. Jadi, lanjutnya, aroma kopi bakal berkurang saat melalui proses penggorengan.

"Misal, pada kulit pangsit yang digoreng, aroma kopi jadi nggak kentara," tutur Ato, sapaan karibnya.

Perlu kamu tahu, daun kopi dipercaya punya banyak manfaat, lo, di antaranya mampu menghindarkan risiko diabetes, meringankan sakit maag, jantung, saluran pernafasan, dan darah tinggi.

Selain bubuk kopi, Ato dan kawan-kawan juga mengganti sayuran pada bakso yang biasanya memakai sawi hijau dengan daun kopi. Daun yang dipakai adalah yang masih muda. Rasa dan teksturnya mirip daun melinjo yang menyisakan sedikit rasa asam dan getir, tapi menyegarkan.

Bakso Pangsit Kopi Muria. (Inibaru.id/Rafida Azzundhani)

Ato mengaku terinspirasi mengkreasikan menu bakso kopi karena melihat daun kopi di desanya yang jarang dimanfaatkan. Menurut dia, daun kopi biasanya hanya menjadi limbah, dibuang, karena dapat mengganggu pertumbuhan.

“Semula kami berpikir gimana kopi bisa jadi menu kuliner, bukan cuma diseduh jadi minuman,” terang lelaki yang pernah berprofesi sebagai chef tersebut.

Akbar, salah seorang pengunjung menuturkan, kali pertama mendengar keberadaan bakso kopi di Desa Colo, dia langsung merasa penasaran.

“Iya, bakso, kok kopi? Penasaran, saya pun berniat cobain," kata dia. "Ternyata enak. Enak banget!” ungkapnya.

Kalau kamu berminat mencicipi bakso kopi khas lereng Gunung Muria ini, silakan datang ke Jalan Colo Japan KM 1 No 4 di Desa Colo. Jangan lupa kenakan masker dan bawa hand sanitizer ya! (Rafida Azzundhani/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024