Inibaru.id - Setuju nggak kalau Solo itu istimewa? Bukan hanya karena budayanya yang kental, tapi juga kuliner tradisionalnya yang penuh kenangan. Salah satunya adalah brambang asem, makanan sederhana berbahan pucuk daun ubi jalar rebus yang disiram sambal bawang merah bercita rasa pedas-asam. Walau tampak simpel, brambang asem menyimpan jejak kreativitas masyarakat Solo dari masa ke masa.
Hingga kini, belum ada catatan pasti kapan kuliner ini pertama kali hadir di tengah masyarakat. Namun, kehadirannya dipercaya lahir dari ide cerdas warga di masa lalu yang memanfaatkan bahan-bahan yang mudah ditemukan di sekitar rumah. Ubi jalar tumbuh melimpah, bawang merah selalu ada di dapur.
Bumbu pendamping juga sederhana. Cukup cabai, garam, gula, dan tentunya asam sebagai penyeimbang rasa masakan nostalgia.
Nama "brambang asem" sendiri langsung menggambarkan karakter utama kuliner ini. Brambang berarti bawang merah, yang menjadi bahan utama sambalnya.
Sekilas sambal tersebut mirip sambal lotis, Gez, tapi teksturnya lebih encer sehingga lebih mudah meresap ke daun ubi jalar. Sementara itu, kata asem menegaskan sensasi pedas-asam yang jadi ciri khasnya.
Soal penyajian pun sangat merakyat. Selain daun ubi jalar rebus, biasanya brambang asem ditemani tempe gembus bacem yang empuk dan manis. Perpaduannya pas banget. Gurih, pedas, asam, manis, semuanya hadir dalam satu suapan.
Sayangnya, keberadaan brambang asem mulai jarang ditemukan di pasaran modern. Penjualnya nggak sebanyak dulu, membuat kuliner ini perlahan hanya menjadi kenangan di ingatan para penggemarnya. Padahal, membuatnya di rumah pun relatif mudah dan murah.
Brambang asem adalah bukti bahwa tradisi kuliner nggak selalu rumit. Seringkali, kelezatan justru lahir dari kesederhanaan.
Jadi, kalau kamu kangen rasa rumahan khas Solo, nggak ada salahnya mencoba kembali menu tradisional yang satu ini. Menjaga kuliner lokal tetap lestari dimulai dari dapur kita sendiri ya, Gez! (Siti Zumrokhatun/E05)
