BerandaKulinary
Selasa, 12 Sep 2022 13:35

Blondo, Residu Minyak Kelapa Bercita Rasa Juara

Blondo juga dijadikan topping jadah. (Shutterstock via GNFI)

Bukannya dibuang, ampas sisa pembuatan minyak kelapa bisa dimakan. Masyarakat menyebutnya blondo. Meski tampilannya kurang menggugah selera, kamu nggak akan berhenti memakannya setelah mencicipi rasanya.

Inibaru.id - Lembut, wangi, dan gurih. Itulah kesan saya pada blondo, ampas dari pembuatan lengo klentik (minyak kelapa).

Saya mengenal blondo dari nenek saya. Dulu sewaktu kecil, dua hari sekali saya disuruh membeli minyak kelapa beserta blondo di pasar. Saya bersekolah siang sampai kelas 3 SD, jadi punya banyak waktu di pagi hari untuk blusukan di pasar. Kebiasaan ini bikin saya lumayan hafal seluk-beluk pasar sehingga nggak sulit menemukan keberadaan penjaja blondo.

Saat itu, saya mendatangi penjual minyak kelapa langganan simbah saya di sebuah los pasar. Di depannya tampak dua kaleng berisi minyak kelapa berukuran sekitar 500 ml lengkap. Sebuah corong dan canting minyak literan yang terbuat dari besi di samping kaleng terlihat basah tanda habis digunakan.

"Blondo, Mbah," kata saya.

Tangan penjual yang sudah keriput itu membuka wadah blirik di depannya. Isinya mirip lumpur berminyak; itulah blondo. Terus terang, saya tidak ingat berapa harga blondo tersebut. Saya cuma ingat, saya membawa pulang empat sendok makan blondo yang dibungkus daun pisang.

Dari segi penampilan, blondo sangat nggak menarik bagi anak seusia saya. Tapi setelah tahu rasanya, saya pengin memakannya setiap hari. Begitu lembut dan gurih.

Di pasar, ada juga blondo kering. Tekstur ini didapat karena endapan ini dipres semalaman sehingga minyak sudah nggak ada lagi. Tapi jika diminta memilih, sepertinya saya lebih suka blondo yang masih bercampur minyak.

Proses Pembuatan Blondo

Rebus santan kental dan aduk terus hingga menjadi minyak serta blondo. (Shutterstock/Yupa Watchanakit via Kompas)

Di Kebumen, blondo merupakan bahan untuk membuat kethek. Makanan tradisional ini berupa botok yang dibungkus daun pisang dan dikukus. Karena berbahan baku blondo, kethek bercita rasa gurih dan bertekstur lembut. Rasanya semakin mantap berkat daun pisang yang membubuhkan aroma wangi. Kethek dapat dinikmati begitu saja atau dijadikan teman nasi hangat. Duh, jadi lapar ya?

Untuk membuat kethek, kamu harus lebih dulu menyiapkan blondo, Millens. Caranya dengan merebus santan kental dari kelapa segar dalam wajan. Aduk dengan sutil hingga kamu melihat minyak mulai terbentuk.

Ambil minyak dengan gayung. Pada dasar wajan, kamu bakal menemukan endapan kental (blendet) yang berwarna kehitaman, bercampur dengan cairan minyak. Bagian inilah jika sudah ditiriskan minyaknya bakal menghasilkan blondo. Proses pembuatan blondo ini memakan waktu sekitar 2 - 3 jam, tergantung berapa banyak santan yang kamu olah.

Selain menjadi bahan baku kethek, blondo juga dapat diolah menjadi sambal, isian lemper, topping jadah, dan masih banyak lagi.

Gimana, kamu sudah pernah mencicipi blondo belum, Millens? (Siti Zumrokhatun/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: