BerandaKelirupedia
Minggu, 18 Nov 2017 16:29

Wong Berpakaian Seronok kok Dilarang?

Penyanyi dengan busana yang tidak seronok. (suarakita.org)

Sekian lama kita keliru memakai kata “seronok” untuk sesuatu yang negatif. Padahal, arti sebenarnya dari kata itu sangat positif.

Inibaru.id - Di laman Tribunnews (7/1/2017) ada berita berjudul “Penyanyi Dangdut Tak Boleh Tampil Seronok di Acara Hajatan di Kota Tangerang”. Lead-nya berunyi: “Kepolisian Resor Kota Tangerang, Banten, melarang warga menggelar pertunjukan dangdut yang menampilkan penyanyi berpakaian terlalu seksi alias seronok saat acara hajatan karena khawatir bisa mengundang keributan.”

Yang dimaksud “seronok” dalam berita itu adalah “pakaian terlalu seksi” yang kemungkinan akan memicu keributan dalam sajian dangdut itu.

Berita lain dari Tribunnews bertajuk “Penyanyi Dangdut Seronok Dilarang Pentas di Tangerang” (2/11.2016).  Dalam berita tersebut ada statemen dari Kapolresta Tangerang, Kombes Asep Edi Suheri.

"Penampilan biduan dangdut berpakaian seronok bisa memicu terjadinya tindak pidana kriminalitas seperti keributan dan tindak asusila lainnya."

Baca juga: Dulu Kau Tunggu Para Bajingan, Kini Kau Mengumpatinya

Jadi, jangan coba-coba berpakaian seronok bila seorang penyanyi dangdut mau manggung.

Judul dari laman viva.co.id (19/11/2013) pun setali tiga uang: “Penyanyi Cantik Ini Ogah Ikuti Jejak Miley Cyrus karena Seronok”.

Maksud judul itu jelas, ada penyanyi cantik yang tidak mau mengikuti gaya penyanyi Miley Cyrus yang seronok.

Jadi, kalau kita ingin orang mengikuti gaya kita, ya jangan berpakaian seronok deh!

Jadi Momok

Kata “seronok” adalah momok bagi siapa pun. Siapa yang mau dianggap tidak sopan, vulgar, berpenampilan mengundang berahi, dan hal-hal lain yang negatif?

Nah, kata “seronok” dalam komunikasi kita, lisan dan tertulis, rupanya telah salah diartikan. Kata yang sebenarnya bermakna positif, berubah 180 derajat menjadi kata bermakna negatif.

Coba cek Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “seronok” adalah “menyenangkan hati; sedap dilihat (didengar dan sebagainya)”.

Kenapa penyanyi atau orang yang tampil dengan gaya penampilan, entah itu busana atau lainnya, yang menyenangkan hati, yang indah dipandang, kok harus dilarang? Yang semestinya dilarang karena dianggap mengumbar bagian  tubuh yang mengundang berahi adalah yang berpakaian “tidak seronok”.

Baca juga: Graha, Buaya yang Moncer sebagai Nama Perumahan

Itu karena sebagian besar dari  kita memaknai kata “seronok” secara keliru. Entah siapa yang memulakan pemakaian yang keliru ini, tapi pada kenyataannya hingga zaman now, “seronok” yang bermakna negatif itu masih merasuk dalam pikiran kita dan terucap dan teruliskan secara keliru pula.

Ayo mulai sekarang, kita pakai kata “seronok” secara benar sambil berharap generasi pemirsa Upin dan Ipin akan memaknai kata itu secara benar pula. Kenapa? Upin dan Ipin kerap sekali mengatakan, ”Ah, seronoknya….” untuk hal-hal yang bagus dan positif. (EBC/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024