BerandaKelirupedia
Sabtu, 22 Des 2017 02:49

Hadir kok Ngisi Lembar Absensi?

Ilustrasi kesalahan kata absensi. (slideplayer.info)

Kata “absensi” alias ketidakhadiran sering tertukar dengan kata “presensi” alias kehadiran. Kamu termasuk golongan yang pakai yang tertukar itu, nggak?

Inibaru.id – Kamu datang ke suatu acara, sebut saja seminar atau diskusi, dan di meja penerima tamu, seseorang bilang kepadamu sembari menunjuk kelembaran kertas di atas meja, ”Silakan isi absensi dulu.”

Atau, di ruang kuliah, seorang dosen bilang, “Aduh, saya lupa mengambil lembar absensi di ruang Jurusan. Ada yang mau mengambilkan?”

Ketika sedang nggak bisa masuk kuliah, entah lagi malas atau karena punya urusan tertentu, kamu berbisik kepada teman, “Eh, aku nitip absen, ya.”

Siapa pun yang pernah kuliah tahu, maksud kalimat itu adalah bahwa kamu titip tanda tangan tanda kehadiran. Ini mungkin terjadi bila dosen hanya membagikan lembar presensi agar mahasiswa peserta kuliah tanda tangan di kolom namanya masing-masing.

Nah, Sobat Millens, di atas ada tiga kata yang dibuat italik: absensi, absen, dan presensi. Manakah kata yang tepat dan mana yang keliru?

Baca juga:
Sudah Telanjur Polwan alias Polisi Wanita, Mau Bagaimana Lagi?
Jempol untuk Preman Zaman Old, Bogem untuk Preman Zaman Now

Kita cek Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dulu ya. Absen adalah kata kerja yang berarti “tidak masuk” (sekolah, kerja, dan sebagainya); “tidak hadir”.

Turunan dari kata kerja absen, ada absensi yang berarti “ketidakhadiran”. Lawan kata dari “ketidakhadiran” adalah “kehadiran” yang dalam KBBI merupakan makna dari presensi.

Jelas? Nah, kamu sudah bela-belain datang ke seminar tapi di meja penerimaan tamu, kamu malah diminta mengisi absensi, itu aneh, kan? Ya, semestinya penerima tahu itu bilang ke kamu, “Silakan isi daftar presensi dulu.”

Dosen yang meminta salah seorang mahasiswanya mengambil lembar absensi, itu juga suatu kesalahkaprahan. Kalau maksud dosen meminta mahasiswa mengambil daftar mahasiswa yang tidak hadir, dia benar. Tapi yang dia maksud adalah lembar kehadiran mahasiswa alias lembar presensi mahasiswa, bukan lembar ketidakhadiran (absensi) mahasiswa.

Dan di kampus mana pun, nggak ada lembar absensi. Bahkan bila dalam satu kelas dari 30 mahasiswa yang hadir hanya dua orang, tetap dua orang itu menandatangani lembar presensi, bukan lembar absensi.

Jadi, seharusnya sang dosen meminta mahasiswa mengambil lembar presensi.

Baca juga:
Dulu Kau Tunggu Para Bajingan, Kini Kau Mengumpatinya
Polisi Zaman Old Tak Perlu Mengincar Bramacorah

Mahasiswa yang sedang nggak ingin masuk kuliah juga nggak tepat ketika bilang “nitip absen.” Permintaan itu memiliki arti “titip nggak masuk”. Padahal yang dia mau “titip tanda tangan biar dicatat masuk”. Sudah bohong, salah pula pilihan katanya. Kalau dihisab, dobel-dobel dosanya, hahaha….

Semestinya si mahasiswa itu bilang,”titip tanda tangankan di lembar presensi, ya.” Ya, paling tidak dosanya cuma satu: dosa bohong.

Hayo ngaku, kamu pernah atau bahkan sering memakai kata yang sudah dibahas itu, kan? Maka, mulai sekarang, jangan keliru lagi mana yang harus pakai absensi, mana yang harus presensi. (EBC/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: