BerandaIslampedia
Kamis, 3 Jan 2018 00:53

Islam Pesat di Negeri Ratu Elizabeth

Pangeran Charles berbincang-bincang dengan muslimah di Inggris. (worldbulletin.net)

Pemeluk Islam di negeri Inggris terus meningkat. Tragedi WTC 11 September 2001 membangkitkan ketertarikan orang Inggris untuk mempelajari Islam, dan mulai banyak yang jadi mualaf.

Inibaru.id – Meskipun sering tersiar berita soal islamofobia di Eropa, nggak termungkiri sekarang ini jumlah umat Islam di Inggris mencapai tiga juta jiwa (sekitar 2,6-3,2 persen) dari total penduduk Inggris yang mencapai 50 juta jiwa. Jumlah ini merupakan terbesar kedua setelah pemeluk Kristen. Jumlah ini kemungkinan akan kembali bertambah menyusul banyaknya orang Inggris yang belajar Islam.

Menurut Times seperti dikutip republika.co.id (8/12/2017), setelah peristiwa 11 September (9/11), Islam banyak mendapatkan perhatian dari kalangan warga kulit putih Inggris yang berekonomi kuat. Umat Islam jadi tertuduh. Namun, ini justru menyebabkan anak-anak muda dan para peneliti termotivasi untuk meneliti Islam.

Sejak kapan Islam masuk ke negeri Ratu Elizabeth itu? Banyak pendapat mengatakan, Islam ke Inggris pada akhir abad 18 M dan awal abad 19 M. Mereka dibawa oleh imigran dari Asia Selatan seperti Pakistan, Bangladesh, dan India. Para imigran muslim ini merupakan komunitas masyarakat terbesar di Inggris. Jumlahnya bahkan mencapai terbesar ketiga di Eropa setelah Prancis dan Jerman.

Para imigran ini adalah para kelasi yang direkrut oleh East India Company (Perusahaan India Timur). Seusai pembukaan Terusan Suez pada 1869 seiring makin meluasnya ekspansi kolonial Inggris, arus imigran meningkat ke negara tersebut. Mereka kemudian membentuk komunitas kecil dan permukiman di kota pelabuhan seperti Cardiff, South Shields (dekat Newcastle), Liverpool, dan juga di ibu kota, London. Secara perlahan, mereka mengajar Islam kepada penduduk setempat.

Baca juga:
Masjid Bayan Beleq, Saksi Bisu Masuknya Islam di Tanah Lombok
Sebelum Columbus, Islam Sudah Ada di Amerika

Sementara itu, komunitas muslim asal Afrika Barat muncul di Liverpool dan tumbuh pesat sejak abad 19. Kegiatan komunitas muslim ini menarik perhatian warga Inggris. Misalnya, sewaktu seorang muslim keturunan bangsawan bernama Abdullah (Henry William) tahun 1901 memelopori pembangunan masjid. Bahkan, sebelumnya masjid di Woking-London berdiri berkat upaya sebuah kelompok elite Muslim di sana. Masjid tersebut selalu penuh dengan kegiatan agama dan menjadi pusat dakwah para penerjemah Alquran terkenal seperti Marmaduke Pickthall dan Abdullah Yusuf Ali. Masjid tersebut juga kondang lantaran hubungan eratnya dengan gerakan Ahmadiyah cabang Lahore.

Sebuah rencana besar bagi pembangunan sebuah masjid pusat di London, mendapat dukungan penuh Raja George IV tahun 1944. Ini merupakan respons atas pembangunan masjid agung di Paris, Prancis, tahun 1930-an. Nggak hanya itu, raja juga menghibahkan sebidang tanah yang terletak di Taman Regent, pusat Kota London, sebagai balas jasa pada pemerintah Mesir yang telah menyediakan lahan untuk pembangunan Katedral Anglikan di Kairo.

Berbagai peristiwa seperti pecahnya Perang Dunia II dan masalah di semenanjung India, mengakibatkan tertundanya pembangunan masjid tersebut sampai tahun 1970-an. Pembangunan baru dapat terlaksana sekitar enam tahun kemudian dan diresmikan pada 1977. Masjid baru ini diberi nama Masjid Pusat London lengkap dengan fasilitas Islamic Cultural Center-nya.

Sobat Millens, sampai saat ini di daratan Inggris terdapat sebanyak 136 buah masjid. Tiap tahun jumlah ini terus mengalami peningkatan.

Baca juga:
Muslim Uruguay, Minoritas Tanpa Tekanan
Masjid Wapauwe, Masjid Tertua di Maluku dengan Arsitektur Unik

Dapat dipahami, meningkatnya jumlah tempat peribadatan tersebut mencerminkan pula makin bertambahnya angka muslim di Inggris. Apalagi, setelah ada kebijakan penyatuan kembali keluarga imigran yang berlaku sejak tahun 1960-an.

Konsentrasi terbesar permukiman komunitas muslim umumnya berada di kota-kota besar. Hampir separuh kaum muslim Inggris tinggal di Kota London dan sekitarnya. Adapun sisanya memilih menetap di West Midlands, Yorkshire, serta wilayah sekitar Kota Manchester. (EBC/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: