BerandaIslampedia
Senin, 5 Nov 2017 16:10

Islam di Selandia Baru: Sejarah Panjang Dakwah di Tanah Berawan Putih

Pemuda muslim Selandia Baru (Republika.com)

Jumlah muslim di Selandia Baru meningkat dari tahun ke tahun. Auckland jadi kota yang paling nyaman untuk muslim di negara tersebut.

Inibaru.id - Islam memiliki sejarah panjang di Aotearoa, Tanah Berawan Putih Panjang, sebutan untuk Selandia Baru. Di negara tersebut, Islam kali pertama hadir pada 1850.

Dilansir dari Republika.com (5/11/2017), kedatangan Islam dibawa oleh keluarga India yang menetap di Cashmere, Christchurch. Selanjutnya, pada awal 1900-an, tiga keluarga Gujarat muslim juga datang dari India.

Menurut Abdullah Drury dalam Mostly Harmless, Waikato Islamic Studies, sejak itulah imigrasi besar-besaran muslim dimulai dengan kedatangan pekerja Fiji India pada 1970-an.

Pada awal 1990-an, imigran muslim Selandia diisi oleh pengungsi dari berbagai negara yang dilanda perang seperti Somalia, Bosnia, Afghanistan, Kosovo, dan Irak. Ada juga sejumlah besar umat Islam dari Iran yang tinggal di Selandia Baru.

Baca juga:
Para Ilmuwan Muslim dalam Bidang Luar Angkasa Barat
Islam di Tanah Kroasia

Pada 1951, perahu pengungsi SS Goya membawa lebih dari 60 orang Islam dari Eropa Timur, termasuk Mazhar Krasniqi yang kemudian menjabat sebagai presiden dari Asosiasi Muslim Selandia Baru selama dua periode. Imigran India dan Eropa bekerja sama pada 1950-an untuk membeli rumah dan mengubahnya menjadi pusat Islam pada 1959.

Mayoritas muslim di Selandia Baru berada di kota-kota besar, seperti  Auckland, Hamilton, Wellington, dan Christchurch. Dalam beberapa tahun terakhir, masuknya siswa Melayu dari Malaysia dan Singapura telah meningkatkan proporsi muslim di beberapa pusat, terutama kota Universitas Dunedin.

Menurut sensus kependudukan pada 2013, populasi muslim di Selandia Baru sebanyak 46.149 jiwa. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 28 persen dari 36.072 dalam sensus 2006.

Terkonsentrasi di Auckland

Kota Auckland menjadi rumah nyaman bagi muslim Selandia Baru. Dari sekitar 50 ribu muslim negara penghasil domba tersebut, lebih dari setengahnya terkonsentrasi di Auckland.

Masjid-masjid tersebar di setiap penjuru, bahkan di layanan pubik, seperti bandara. Sekolah Islam dan pedagang makanan halal pun mudah ditemui. Terdapat pula surat kabar dan saluran televisi muslim.

Baca juga:
Rayouf Al-Humedhi , Pencipta Emoji Berhijab yang Jadi Gadis Berpengaruh
Mabbarasanji, Kisah Akulturasi Tradisi dan Islam di Sulawesi Selatan

Meski minoritas, jumlah muslim Selandia Baru mengalami perkembangan yang pesat. The New Zealand Herald mengabarkan, muslim hanya mengambil bagian demografi 0,001 persen total populasi pada 1986.

Namun, pada 2006 angka tersebut berubah mencapai 1,8 persen. “Islam adalah agama yang perkembangannya tercepat ketiga di Selandia Baru dan pertumbuhan di Auckland dua kali lebih cepat dibanding tempat lain di negara ini,” tulis surat kabar tersebut.

Dari total muslim Selandia baru, diperkirakan 63 persen tinggal di Auckland. Muslim di sana juga didominasi pemuda. Beberapa di antaranya merupakan imigran ataupun keturunan asing seperti Fiji, Pakistan, Afghanistan, Irak, Iran, Malaysia, dan Indonesia. (EBC/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: