BerandaInspirasi Indonesia
Rabu, 1 Agu 2017 04:57

Three Maskerteens, Masker Antipolusi Jawara LGIS 2017

Ashila Maitsa, Ayu Sekar Tunjung, dan Alia Reiza. (foto: global.liputan6.com)

Ciptakan masker antipolusi, tiga siswa SMA Plus Pembangunan Jaya, Jakarta berhasil jadi jawara dalam ajang tahunan L’Oreal Girl in Science (LGIS).

Inibaru.id - Jika Athos, Porthos, dan Aramis disatukan Alexandre Dumas dalam novel The Three Musketeers, tiga dara cantik AshilaMaitsa, AyuSekarTunjung, dan Alia Reiza menciptakan Three Maskerteensdalam kompetisi LGIS 2017.

Three Maskerteens merupakan masker antipolusi yang terbuat dari bahan-bahan alami. Inovasi ketiga siswa asal SMA Plus Pembangunan Jaya, Jakarta itu pun berhasil menjadi jawara dalam ajang tahunan L'Oreal Girls in Science (LGIS) terbaru.

Ide pembuatan masker anti polusi ini berangkat dari adanya pencemaran udara yang saat ini begitu mengancam kesehatan manusia.

Di Indonesia, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) menduduki peringkat pertama sebagai penyakit yang paling banyak di derita masyarakat, khususnya anak-anak.

Keadaan ini mendorong munculnya inovasi masker alami antipolusi. Secara fisik, masker ini terlihat sebagaimana penutup mulut dan hidung yang biasa kita lihat atau pakai sehari-hari. Para pengendara sepeda motor di kota-kota besar dengan tingkat polusi tinggi merupakan orang yang paling sering menggunakannya.

Namun, dalam inovasi ini, yang membedakan adalah kandungan bahan-bahan di dalamnya. Secara umum, masker ini mengandung tiga bahan utama, yakni arang aktif, tanaman lidah mertua (sanseviera), dan kulit jeruk. Bahan terakhir berfungsi sebagai aromaterapi. 

Sebagaimana dilansir dari CNN Indonesia, bahan-bahan tersebut kemudian dijadikan semacam sachet yang kemudian ditumpuk di dalam masker yang terbuat dari kain katun jepang. Sachet ini disediakan dalam paket refill juga. Penggantiannya antara satu hingga dua pekan.

“Bahan ini nyerap keringat banget, tipis dan adem. Kalau kita pakai di daerah hidung enggak akan pengap. Kita cari bahan setipis mungkin, supaya orang pakai nyaman, enggak tebal,” kata Ashilla, di Gedung A Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta.

Mewakili tim, dia menjelaskan, penggabungan ketiga bahan akan menghasilkan penyaringan polutan yang maksimal. Keunggulan lain, ada aromaterapi jeruk yang menciptakan aroma segar. 

“Jadi segar, enggak mengantuk, bisa mengurangi tingkat kecelakaan juga. Dengan masker ini kami harap bisa meningkatkan kesehatan dan kenyamanan,” harapnya. 

Untuk pembuatan maskernya sendiri, Ashilla mengaku, dirinya dan tim hanya membutuhkan waktu sepekan.

“Yang lama konsepnya. Kami membutuhkan waktu sekurangnya satu hingga dua bulan dari ide awal hingga menjadi konsep matang,” terang dia.

Terkait kemungkinan dijadikan produk yang siap dijual ke publik, ketiganya masih ragu. Menurut mereka, masker itu masih harus dikembangkan lebih lanjut.  

“Penelitian ini masih dasar, jadi masih harus diteliti lebih lanjut. Misalnya, ya, biar bahannya tahan lama, dan sebagainya,” tutur Ayu, anggota tim yang lain. (OS/IB)

 

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: