Inibaru.id – Kebanyakan orang pasti akan teringat dengan nama tokoh Gareng, Petruk, Bagong, dan Semar tiap kali mendengar istilah Punakawan. Yap, tokoh pewayangan tersebut memang sarat akan filosofi kehidupan yang akhirnya mengilhami sekelompok anak muda di Kota Semarang untuk membuat sebuah gerakan kemanusiaan yang dinamai Punakawan.
Kata Punakawan merupakan akronim dari “Punggawa Aksi Kawal Kemanusiaan”. Tentu saja, gerakan ini lahir akibat serangan corona yang juga telah menjebak ratusan mahasiswa dari luar daerah yang tengah menuntut ilmu di Kota Semarang.
Meski tergolong baru, gerakan ini cukup progresif dalam menyalurkan bantuan lo! Sumber bantuan nggak hanya bersumber dari donasi, melainkan juga hasil kerja sama dengan lembaga-lembaga tertentu. Universitas Diponegoro dan Bank BNI juga menggandeng Punakawan dalam menyalurkan bantuan sekaligus meresmikan ATM beras beberapa waktu yang lalu. ATM ini disediakan untuk membantu mahasiswa dari luar daerah yang masih bertahan di Tembalang.
Selain itu, selama bulan Ramadan berlangsung, Punakawan juga menginisiasi gerakan gotong-royong yang dinamai Kawan Ramadhan dengan sistem subsidi silang dari hasil donasi. Hal ini bertujuan agar mahasiswa dapat menjangkau harga makanan dengan lebih murah dan para pedagang bisa tetap bertahan untuk berjualan. Kreatif, kan?
Saking kreatifnya, Punakawan juga menginisiasi gerakan Kawan Bakul dengan tujuan untuk membantu para pelaku UMKM yang ada bisa mempertahankan eksistensinya di tengah pandemi ini.
Baru-baru ini, Punakawan juga menyalurkan bantuannya kepada anak yatim melalui gerakan Kawan Yatim yang bekerja sama dengan HIMPS UNDIP di kawasan pesisir Semarang. Wow!
Semoga bisa terus menjadi terang bagi sesama, ya, sesuai dengan paribasan Jawa yang berbunyi, urip iku urup! (Sitha Afril/E05)