BerandaInspirasi Indonesia
Rabu, 12 Agu 2025 19:01

Lestari Moerdijat: Perempuan di Garis Depan Akselerasi Bangsa

"Perempuan harus hadir di meja pengambil keputusan—bukan sekadar menjadi penonton perubahan." – Lestari Moerdijat

Kolom khusus Lestari Moerdijat di Inibaru.id. Kolom ini ditulis oleh Lestari Moerdijat, Wakil Ketua MPR RI dan anggota DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah. Dalam tulisannya kali ini, beliau menyoroti pentingnya keterwakilan perempuan di ruang politik.

Inibaru.id - Bayangkan sebuah orkestra yang sengaja membungkam separuh instrumennya. Musiknya tetap terdengar, tapi kehilangan harmoni. Itulah suara bangsa ketika perempuan tak diberi ruang penuh.

Data sudah bicara. Di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah—tulang punggung ekonomi nasional—hampir dua dari tiga pelakunya adalah perempuan. Mereka bukan pelengkap. Mereka adalah pondasi.

Namun, dari sepuluh kursi manajerial dan pengambilan keputusan strategis, hanya tiga yang diisi perempuan.

“Bangsa yang mengabaikan setengah kekuatannya ibarat pelaut yang membuang separuh layarnya, lalu mengeluh angin tak memihak.”

Konstitusi telah menuliskan kesetaraan sebagai janji. Regulasi pun mengakuinya sebagai prinsip.

Tapi janji yang tidak dihidupi hanyalah catatan indah di kertas, sementara kenyataan berjalan ke arah sebaliknya.

Ketimpangan Peran

Kita bersorak untuk segelintir nama perempuan yang berhasil menembus panggung publik, sementara jutaan lainnya terkurung di lorong pasar, pabrik rumahan, dan pekerjaan domestik yang tak pernah masuk statistik ekonomi.

Jika kita sungguh menginginkan percepatan, membiarkan ketimpangan ini bukan sekadar kekeliruan moral—itu kelalaian strategis.

Partisipasi perempuan dalam perumusan kebijakan publik bukanlah hadiah belas kasihan. Itu adalah kebutuhan logis bangsa yang ingin bertahan.

“Keadilan bukanlah memberi ruang bagi yang lemah, melainkan mengakui bahwa kekuatan bangsa berasal dari semua yang sanggup berdiri.”

Jalan Percepatan

Pengalaman perempuan membawa pandangan yang lebih utuh—menyentuh pendidikan, kebudayaan, kesejahteraan keluarga—dan mengakar pada realitas hidup.

Mengabaikan suara ini sama dengan membuang separuh layar kapal, lalu bertanya mengapa kapal tak kunjung bergerak cepat.

Kita tak bisa lagi mengandalkan inisiatif sporadis yang lahir dan mati tanpa arah.

Kita membutuhkan peta jalan yang jelas, terukur, dan terintegrasi di semua sektor—ekonomi, sosial, politik, bahkan teknologi—yang memastikan perempuan hadir di pusat pengaruh.

Sebab pembangunan berkelanjutan mustahil berjalan ketika setengah bangsa ini dibiarkan di luar ruang pengambilan keputusan.

“Negara yang bijak bukan hanya memberi panggung, tapi memberi kendali kepada mereka yang mampu mengubah arah.”

Perempuan bukan beban pembangunan. Mereka adalah energi yang menggerakkannya.

Dan bangsa yang terus membungkam separuh instrumennya tak akan pernah memainkan simfoni penuh yang bisa mengguncang dunia. Saatnya kita membiarkan seluruh harmoni bekerja—atau kita akan selamanya bermain lagu setengah hati.

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: