BerandaInspirasi Indonesia
Sabtu, 13 Des 2024 08:59

Kala 'Slow Living' Mulai Diminati Generasi Muda Indonesia

Mulai banyak generasi muda meminati kehidupan 'slow living' di kota-kota yang nggak begitu ramai atau di kawasan pedesaan. (Inibaru.id/ Faidah Umu)

Sejumlah orang mengaku memilih untuk meninggalkan kehidupan di perkotaan yang serba cepat untuk bisa lebih menikmati hidup di kota kecil atau pedesan. Mereka menyebut gaya hidup ini dengan slow living.

Inibaru.id – Di tengah tingginya arus anak muda yang pengin mendapatkan pekerjaan di Jakarta dan sekitarnya, Hayati yang sempat menghabiskan beberapa tahun hidupnya di sana justru memilih untuk pindah bekerja ke Kota Semarang. Dari sekian banyak alasan yang bikin dia akhirnya hijrah ke Ibu Kota Jawa Tengah ini, salah satunya adalah kehidupan yang jauh lebih tenang atau yang lebih akrab disebut sebagai ‘slow living’.

Mendapatkan pekerjaan di Jakarta memang bisa memberikan prestis tersendiri. Gaji besar, perkembangan karier yang mantap, tempat kerja yang keren di gedung-gedung pencakar langit, hingga dalam hal lebih mudahnya mendapatkan kesempatan untuk menonton konser musikus luar negeri serta menonton pertandingan Timnas. Tapi, semua hal keren itu didapatkan dengan syarat harus mengikuti alur kehidupan Jakarta yang dikenal serba cepat.

Bukan hal aneh melihat konten pengguna kereta commuter line Jakarta berlarian dan berdesak-desakan saat berangkat atau pulang kerja. Banyak pula yang baru bisa pulang ke rumah pada larut malam meski harus kembali berangkat kerja pada pagi buta. Kalau menurut Hindia di lagu berjudul Untuk Apa, ada lirik bertuliskan ‘seakan hidup hanya untuk bekerja’ yang bisa mewakili hal ini.

Meski belum banyak, realitanya kini mulai banyak generasi muda dari kalangan milenial maupun gen Z yang ternyata nggak tertarik dengan gaya hidup seperti itu. Ezra, misalnya. Lahir dan besar di Jakarta, dia justru menemukan kenyamanan saat kuliah di Yogyakarta. Andai mendapatkan kesempatan untuk bekerja di Kota Pelajar dengan gaji yang layak, dia mengaku bakal memilih untuk tetap tinggal alih-alih pulang.

“Pas setahun pertama tinggal di Jogja, yang bikin terkesan adalah nggak ada suara klakson berlebihan di jalanan. Kalau suntuk atau pengin nyari sunset, bisa ke pantai yang nggak jauh. Kalau soal UMR Jogja memang kurang ya. Tapi, jurusanku IT jadi bisa nyoba nyari kerjaan remote yang oke. Kalau itu terwujud, aku bakal stay di sini saja,” tulisnya di pesan WhatsApp pada Kamis (12/12/2024).

Balik lagi ke Hayati yang kini jadi pekerja kantoran di sebuah lembaga pendidikan yang berlokasi di dekat Balai Kota Semarang. Dia masih ingat betul saat dua tahun lalu dia dengan sigap mengajukan pindah kota saat kantor cabang Semarang membutuhkan staf baru.

Firgiawan di akun X @merekamcahaya yang kerap membagikan kehidupan 'slow living'. (X/Merekamcahaya)

“Gajinya mungkin turun ya dari saat kerja di Jakarta. Tapi tetap oke karena aku jadi lebih tenang hidupnya di sini karena biaya kos murah, nggak keburu telat karena jalanan di tengah kota jarang macet, dan aku juga sering jalan kaki dari kos. Di sini aku masih bisa minum teh dan bersantai melihat matahari pagi sebelum berangkat kerja,” ceritanya pada Rabu (11/12).

Beda dengan Hayati dan Ezra yang berasal dari Jakarta dan pindah ke kota yang lebih kecil, Wisnu yang kini tinggal dan bekerja di Kota Semarang justru memilih untuk mengambil langkah lebih ekstrem demi mendapatkan kehidupan slow living yang dia inginkan. Dalam dua pekan belakangan, dia rutin datang ke lereng selatan Gunung Ungaran mencari lahan yang bisa dia sewa untuk bercocok tanam.

Soal pekerjaan, laki-laki yang sudah memiliki perusahaan kecil itu mengaku pengin mewujudkan impiannya sejak dulu menjadi petani.

“Ungaran sama Semarang kan dekat. Jadi aku bisa dalam berapa hari dalam seminggu di Semarang ngurus kantor, di hari lain bisa menanam di ladang. Sengaja milih di sini karena lahannya subur, pemandangan alamnya bagus, dan udaranya sehat. Ini impianku banget hidup seperti ini,” ungkapnya, Minggu, (8/12).

Selain mereka bertiga, kalau kamu cermati, di media sosial, akun-akun yang menunjukkan kehidupan slow living seperti @matisyahdu dan @di_kakigunung di Instagram, atau @merekamcahaya di X (dulu Twitter), memiliki pengikut yang banyak. Di akun-akun itu, banyak pula anak muda yang saling berdiskusi atau sharing tentang kehidupan slow living yang bisa jadi pilihan alternatif untuk menikmati hidup.

Kalau kamu sendiri, apakah juga tertarik untuk menerapkan gaya hidup slow living, Millens? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Cara Bikin YouTube Recap, YouTube Music Recap, dan Spotify Wrapped 2025

5 Des 2025

Data FPEM FEB UI Ungkap Ribuan Lulusan S1 Putus Asa Mencari Kerja

5 Des 2025

Terpanjang dan Terdalam; Terowongan Bawah Laut Rogfast di Nowegia

5 Des 2025

Jaga Buah Hati; Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai hingga Awal 2026!

5 Des 2025

Gajah Punah, Ekosistem Runtuh

5 Des 2025

Bantuan Jateng Tiba di Sumbar Setelah 105 Jam di Darat

5 Des 2025

Warung Londo Warsoe Solo, Tempat Makan Bergaya Barat yang Digemari Warga Lokal

6 Des 2025

Forda Jateng 2025 di Solo, Target Kormi Semarang: Juara Umum Lagi!

6 Des 2025

Yang Perlu Diperhatikan Saat Mobil Akan Melintas Genangan Banjir

6 Des 2025

Tiba-Tiba Badminton; Upaya Cari Keringat di Tengah Deadline yang Ketat

6 Des 2025

Opak Angin, Cemilan Legendaris Solo Khas Malam 1 Suro!

6 Des 2025

Raffi Ahmad 'Spill' Hasil Pertemuan dengan Ahmad Luthfi, Ada Apa?

6 Des 2025

Uniknya Makam Mbah Lancing di Kebumen, Pusaranya Ditumpuk Ratusan Kain Batik

7 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: