BerandaInspirasi Indonesia
Kamis, 13 Jan 2021 13:00

Gaya Sartono Anwar untuk Latih Para Pesepak Bola Putri di Kota Semarang

Sartono Anwar saat melatih passing. (Inibaru.id/ Audrian F)

Melatih pesepak bola putri, apalagi anak-anak usia dini, tentu saja membutuhkan pendekatan khusus. Namun, pelatih kenamaan asal Kota Semarang Sartono Anwar punya cara yang cukup menarik dan mungkin bisa diterapkan siapa pun.<br>

Inibaru.id - Bukan bermaksud membandingkan kemampuan perempuan dengan laki-laki. Namun, sepak bola yang lebih identik dengan kaum adam menjadikan pengenalan dan pendekatan olahraga bola kaki ini harus dilakukan dengan cara berbeda pada kaum hawa. Inilah yang dilakukan Sartono Anwar.

Untuk kamu yang belum mengenal Sartono Anwar, dia adalah pelatih kawakan sepak bola asal Kota Semarang, Jawa Tengah. Belakangan, lelaki paruh baya itu memang membuka sekolah sepak bola putri di SSB Tugu Muda, klub sepak bola yang cukup punya nama di Kota Lunpia.

Ditemui dalam salah satu sesi latihannya belum lama ini, Sartono mengatakan, porsi latihan yang diberikan kepada anak didiknya ini memang nggak seperti saat dia melatih pesepak bola putra. Ada treatment khusus.

“Yang jelas porsinya jangan terlalu berat, ya. Yang ringan saja. Saya juga belum berani memberi latihan fisik,” ujarnya.

Berjibaku berebut bola. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Sementara, untuk teknik, Sartono juga baru memberi latihan dasar seperti passing, kontrol bola, gim kecil, dan dribbling. Sebab, wawasan tentang sepak bola para gadis belia yang menjadi anak didiknya tersebut belum sebesar anak laki-laki.

Dalam hal teknik, yang paling diasah oleh Sartono adalah cara passing dan kontrol bola. Memang, dalam sepak bola, dua hal paling dasar ini merupakan yang paling penting.

“Laki-laki saja untuk passing­ masih banyak yang salah, apalagi mereka. Yang penting, otot kaki mereka terbentuk dulu,” tutur lelaki yang akrab disapa Pak Sar ini.

Meski demikian, dia bersyukur anak didiknya nggak semuanya awam soal sepak bola. Ada beberapa orang yang sudah punya teknik dasar. Mereka yang punya teknik ini kadang juga diminta Pak Sar untuk berlatih bersama tim putra di SSB tempat dia melatih.

“Nggak masalah (berlatih sama tim putra). Supaya mengasah mental juga,” ungkap lelaki 74 tahun tersebut.

Semangat yang Luar Biasa

Berlatih menendang bola. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Kendati secara teknik dan pemahaman dasar mungkin belum bisa dikatakan mumpuni, Sartono mengakui bahwa semangat para pesepak bola putri berusia muda yang dilatihnya memiliki semangat yang cukup tinggi. Energi mereka besar. Semangat mereka juga tinggi.

Dalam seminggu, Sartono melatih mereka sebanyak empat kali, yakni saban Senin, Rabu, Kamis, dan Sabtu. Mereka berlatih di Lapangan Sidodadi, Semarang Timur. Namun, tiap Sabtu para gadis lincah itu merumput di Lapangan Pancasila (Simpanglima).

Selama berlatih, Sartono mengatakan, para gadis muda itu hampir nggak pernah mengeluh. Dia bahkan terkadang kewalahan karena mereka selalu minta porsi latihan diperbanyak.

“Semangat mereka luar biasa. Saya bukan nggak menyanggupi (untuk porsi latihan lebih banyak), tapi waktunya juga harus dibagi dengan yang laki-laki,” terangnya.

Sepak Bola Privat dan Ilmiah

Program sepak bola ilmiah yang dimiliki oleh Sartono Anwar. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Program sekolah sepak bola putri yang digawangi Sartono Anwar ini sejatinya bersifat sekolah privat, bukan reguler. Jadi, seseorang nggak perlu keluar dari SSB yang sudah diikutinya untuk menimba ilmu di tempatnya.

Menjadi hal yang lumrah di tempat tersebut seorang anak memiliki dua SSB. Intinya adalah berlatih, bukan di mana wadah orang itu harus berlatih.

Oya, selain program sekolah privat, Sartono juga memiliki program latihan sepak bola ilmiah. Program latihan ini juga bisa diikuti cowok, nggak cuma cewek.

Sepak bola ilmiah adalah pembinaan yang mengedepankan aspek kurikulum yang terprogram secara bertahap. Jadi anak didik paham teknik dasar dan fisik yang benar, kemudian permainan secara kelompok. Program ini digagas oleh Wiel Coerver pelatih legendaris asal Belanda.

“Pemain sepak bola Indonesia harusnya mempelajari hal ini,” ujarnya.

Wah, wah, angin segar untuk dunia sepak bola putri di Semarang nih! (Audrian F/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: