BerandaIndo Hayati
Rabu, 13 Feb 2018 05:07

The Miracle Tree Bernama Daun Kelor

Daun Kelor (mediskus.com)

Sebagian masyarakat Indonesia masih mengenal daun kelor hanya sebagai semak biasa bahkan dikaitkan dengan cerita mistis. Tapi tahu nggak sih kalau ternyata kelor ini punya kandungan nutrisi yang tinggi?

Inibaru.id – Dunia nggak selebar daun kelor. Tentu saja istilah tersebut nggak asing lagi bagi Sobat Millens. Nggak hanya terkenal karena istilah tersebut, tanaman kelor juga terkenal karena termasuk jenis tanaman obat multiguna.

Sudah ada sejak zaman dahulu, tanaman kelor memiliki nama ilmiah Moringa oleifera.Termasuk dalam suku Moringacea dengan genus Moringa, tanaman kelor di beberapa daerah Indonesia juga dikenal dengan berbagai nama. Misalnya murong (Aceh), merunggai (Melayu), kilor (Maluku), marangghi (Madura), moltong (Flores), kelo (Gorontalo), keloro (Bugis), kawano (Sumba), ongge (Bima), dan hau fo (Timor).

Karakteristik Tanaman Kelor

Tanaman kelor merupakan tanaman perdu atau semak dengan ketinggian antara 7- 11 meter dengan diameter hingga 30 cm. Padahal biasanya tanaman perdu umumnya nggak setinggi itu, maksimal hanya tumbuh 2 meter saja. Termasuk tumbuhan menahun, pohon kelor bisa tumbuh di daerah cukup air baik dataran rendah maupun tinggi sampai di ketinggian 1.000 m dpl. Pohon kelor ini biasanya banyak digunakan sebagai pembatas lahan atau pagar di halaman rumah atau ladang, bahkan untuk program penghijauan.

Dilansir dari agroteknologi.web.id, memiliki jenis akar tunggang, tumbuhan kelor memiliki kulit akar yang berasa dan berbau tajam dan pedas. Warna dalam akar berwarna kuning pucat, bergaris halus, tetapi terang dan melintang. Akarnya nggak terlalu keras, dengan bentuknya yang nggak beraturan seperti akar yang kokoh. Untuk permukaan akarnya, bagian luar kulitnya agak licin. Adapun permukaan dalam agak berserabu. Selain itu bagian kayu akarnya berwarna cokelat muda, atau krem dan sebagian besar terpisah.

Baca juga:
Senarai Flora Identitas Daerah di Jawa Tengah: Kawista, Maskot Rembang yang Berpeluang Diekspor
Ketika Setiap Daerah Butuh Maskot Flora dan Fauna

Untuk batangnya, tanaman kelor ini memiliki batang berkayu (lignosus), tegak, berwarna putih kotor, kulit tipis, permukaan kasar. Bentuk percabangannya simpodial dengan arah tumbuh cabang tegak atau miring, cenderung tumbuh lurus dan memanjang. Tumbuh jauh dari permukaan tanah dengan cabang yang jarang dan mudah patah.

Lalu untuk daun kelor bentuknya bulat telur dengan susunan tulang daun menyirip gasal rangkap tiga, dengan tata letak daun berseling. Memiliki pangkal daun yang membulat, ujung-ujung daunnya terbelah dengan tepi daun rata, daging daun tipis lunak serta permukaan daun yang berlilin. Daun kelor mempunyai tangkai daun dan helaian daun berwarna hijau muda yang akan berwarna hijau gelap tua ketika sudah tua.

Bunga daun kelor merupakan bunga majemuk, berbentuk malai terletak di ketiak daun. Panjang bunganya 10-30 cm dengan mahkota warna putih. Selain itu, bunganya keluar sepanjang tahun dengan aroma semerbak.

Setelah berusia 12-18 bulan, pohon kelor akan berbuah dengan buahnya yang berbentuk polong dengan panjang 20-45cm. Berisi 15-25 biji,buahnya berwarna hijau saat muda dan menjadi cokelat kehitaman setelah tua. Buah kelor ini sering disebut klentang.

Habitat dan Perkembangbiakan

Berasal dari kawasan sekitar Himalaya dan India, tanaman kelor kemudian menyebar ke kawasan di sekitarnya hingga ke benua Afrika dan Asia Barat. Sedangkan di Indonesia, tanaman kelor menyebar mulai dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat dan lainnya.

Mengutip litbang.pertanian.go.id, masih banyak di temukan di Indonesia, tanaman kelor dapat diperbanyak dengan mudah baik dengan cara vegetatif (dengan cangkok atau setek) maupun generatif (biji). Kedua teknik tersebut sama-sama berpeluang karena biji kelor memiliki persentase perkecambahan yang tinggi karena setek dan akar mudah tumbuh.

Adapun penanaman dengan setek biasanya dilakukan sebagai batas tanah pagar hidup ataupun batang perambat. Perbanyakan dengan cara ini cenderung menghasilkan banyak cabang yang rimbun. Ini berbeda dengan perbanyakan menggunakan biji yang menyebabkan tanaman cenderung tumbuh ke atas dengan batang utama dan percabangan yang sedikit.

Baca juga:
Pesolek Itu Jadi Maskot Fauna Jawa Tengah
Flora Jawa Tengah Ini Penuh Mitos Seram

Kandungan Nutrisi

Eh, tapi kamu tahu nggak sih bahwa tanaman kelor banyak digunakan sebagai obat? Yup, pasalnya dari hasil penelitian daun Kelor ternyata mengandung vitamin A, vitamin C, Vit B, kalsium, kalium, besi, dan protein, dalam jumlah sangat tinggi yang mudah dicerna dan diasimilasi oleh tubuh manusia. Pantas saja jika di banyak negara, kelor dijadikan sumber nutrisi untuk perbaikin gizi.

Mengutip kelorina.com (23/9/2012), kelor juga diketahui mengandung lebih dari 40 antioksidan. Kelor dikatakan mengandung 539 senyawa yang dikenal dalam pengobatan tradisional Afrika dan India serta telah digunakan dalam pengobatan tradisional  untuk mencegah lebih dari 300 penyakit.

Wah, dengan jumlah kandungan nutrisi yang dimilikinya, kelor banyak digunakan sebagai obat. Nggak berlebihan juga jika kelor mendapat julukan sebagai The Miracle Tree. (ALE/SA)

 

Klasifikasi Ilmiah

Kingdom : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Class : Magnoliopsida

Ordo : Brassicales

Famili : Moringaceae

Genus : Moringa

Spesies : Moringa oleifera

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: