BerandaIndie Mania
Sabtu, 20 Apr 2018 17:46

Sore Tenggelam Awali Bermusik dari Kampus ke Kampus

Penampilan Sore Tenggelam di Semarang Contemporary Art Gallery. (inibaru.id/Hayyina Hilal)

Berawal dari hobi, solois “Sore Tenggelam” punya cara unik nih untuk merefleksikan dan mengobati kesedihan, yaitu dengan lagu. Seperti apa?

Inibaru.id – Ignatius Desty Hari Adi Kristianto menjadikan lagu sebagai tempat curahan hatinya. Berangkat dari situlah lelaki yang akrab disapa Tius ini membuat project "Sore Tenggelam" pada 27 Juni 2017. Nama yang dicetuskannya di Semarang ini kemudian menjadi idenitas dirinya dalam bermusik hingga sekarang.

Banyak bercerita tentang balada keseharian yang didominasi kesedihan, Sore Tenggelam sejauh ini telah menelurkan dua singgel, yakni “Jumat Pagi” dan “Koma”. Ini belum termasuk lagu-lagu yang banyak dinyanyikannya dari panggung ke panggung seperti “Perempuan” dan Sore Senja Hujan" yang jadi andalannya. Sebagian lagu itu terinsprasi dari pengalaman pribadinya atau orang-orang di sekitarnya.

Kedekatan Tius dengan musik-musik Jason Ranti yang sederhana dan menceritakan kehidupan sehari-hari cukup memengaruhi cita rasa Sore Tenggelam dalam bermusik, yakni genre folk. Namun begitu, Tius menolak anggapan bahwa Sore Tenggelam beraliran demikian.

"Saya pengin Sore Tenggelam bisa menggarap genre saja," ungkap mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia Universitas Diponegoro itu kepada Inibaru.id belum lama ini.

Lalu, kenapa Sore Tenggelam? Tius mengatakan, nama itu mempunyai makna yang cukup sepesial. Berdasarkan ajaran Shinto di Jepang, "sore" merupakan perlambang waktu yang tepat untuk menemukan hal-hal yang nggak disadari atau semacam waktu yang tepat untuk merefleksikan diri. Sementara, "tenggelam" dimaknainya sebagai keadaan masuk ke dalam jurang kesengsaraan atau kesedihan.

“Jadi, ini sebanding dengan apa yang saya inginkan, yaitu bisa meluapkan kesedihan dan mengobatinya bersama melalui lagu. Begitulah cara saya untuk berkarya dalam bidang musik,” terangnya.

Panggung Kampus 

Mengawali karier sebagai pemusik indie, Sore Tenggelam manggung dari kampus ke kampus, khususnya di Semarang. Mereka juga sempat mengadakan tour kecil ke sejumlah kota bertajuk “Jalan-jalan di Akhir Tahun”. Beberapa kota yang disambangi Sore Tenggelam di antaranya Tangerang Selatan, Depok, Jakarta, hingga Yogyakarta. Tur itu memakan waktu selama seminggu.

Dalam tur itu, Tius berkisah, ada satu kejadian istimewa yang dialami dirinya. Kala itu Sore Tenggelam tengah manggung di kafe Earhouse di Pamulang, Tangerang Selatan. Tanpa disangka, pemuda asal Kabupaten Ambarawa itu ternyata sepanggung dengan Endah Widiastuti, personel Endah N Resha.

“Pada momen istimewa itu, saya minta Mbak Endah membacakan salah satu puisi ciptaan saya, 'Perempuan'. Dengan iringan gitar saya, kami pun bermusikalisasi puisi,” terangnya, lalu tertawa senang. Wah!

Nah, buat kamu yang penasaran dengan Sore Tenggelam, kamu bisa tonton album dan musik demo mereka di Youtube atau dengarkan di Soundcloud. Selamat menikmati dan berkelana bersama Sore Tenggelam! (Hayyina Hilal/E03)

 

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: