BerandaIndie Mania
Selasa, 2 Sep 2019 17:15

Menikmati Harmoni Saksofon Sujiwo Tejo yang Berkolaborasi dengan Para Musikus Semarang

Sujiwo Tejo (saksofon) bersama Nanda Gultom (terompet), dan Pradana Saputra (gitar) mengiringi peserta membaca puisi di Gemblunk Eat, Sabtu (31/8). (Inibaru.id/ Isma Swastiningrum)

Melihat pentas wayang dalang nyentrik Sujiwo Tejo atau membaca tulisan-tulisannya terkait Republik Jancukers mungkin <i>Millens</i> sudah biasa ya. Bagaimana jika Mbah Tejo bermain saksofon bersama para musikus Semarang? Seberapa meriah sih?

Inibaru.id – Mengambil tema Jancukers Bersenandung, Gemblunk Eat Resto menggelar pementasan musik berkonsep sesrawungan. Nggak hanya mengundang musikus-musikus lokal Semarang, acara ini juga mendatangkan budayawan nasional Sujiwo Tejo. Acara ini berlangsung dari pukul 6 sore hingga 9 malam.

“Temanya ini kan srawungan, bersosialisasi. Antara yang muda dengan yang tua, yang tua dengan yang muda. Bentuk srawungan-nya bebas,” kata Market Communication Indra Prasetiya, Sabtu (31/8) pada Inibaru.id.

FYI, Sujiwo Tejo mempir ke Gemblunk Eat sebelum pentas wayang di Pondok Pesantren Az Zuhri Semarang dalam rangka peringatan malam tahun baru 1441 Hijriyah di Pondok Pesantren Az-Zuhri Semarang, Millens.

“Pondok pesantren sendiri menawari, gimana kalau sebelum Mbah Tejo wayangan, mampir dulu ke warung atau ke restoran. Karena, ini kan Mbah Tejo posisi lagi puasa. Biasa ritual dalang segala macam. Jadi sekalian aja Mbah Tejo buka puasa di sini sekalian kita bikinin acara serawungan ala musikus dan budayawan Kota Semarang,” jelasnya.

Suasana Jancukers Bersenandung. (Inibaru.id/ Isma Swastiningrum)

Menurut Indra acara ini baik bagi musikus-musikus Semarang untuk lebih tahu, ternyata kebudayaan dan akar musik Kota Semarang sangat beragam dengan akulturatif. Baik musik di zaman sekarang hingga musik zaman dulu.

Indra bercerita, seniman Semarang memiliki budaya sendiri-sendiri. Menurutnya, bentuk kolaborasi masih banyak rumpangnya. Karena itu, Gemblunk Eat Resto yang gemar mengadakan acara budaya, seni, dan musik mecoba mengusung kolaborasi lintas gender.

Hari itu, beberapa musikus Semarang diundang. Ada Sore Tenggelam, Andy Sueb, Nanda Gultom, dan lain-lainnya. Malam itu, Mbah Tejo memainkan saksofon. Acara makin seru ketika Nanda Gultom berduet dengan Mbah Tejo.

“Kita pikir Mas Nanda Gultom itu orang yang tepat. Dia ketua KPU Semarang juga, dia dulunya aktif di skena musik, skena budaya, dan skena pondok pesantren. Karena dengan bandnya Absurdnation dia selalu berkunjung ke pesantren-pesantren,” katanya.

Malam puitis bersama Mbah Tejo. (Inibaru.id/ Isma Swastiningrum)

Malam itu Gemblunk Eat Resto penuh, Millens. Beragam latar belakang menyaksikan pertunjukkan suara saksofon Mbah Tejo berpadu dengan terompet Nanda Gultom serta iringan gitar dari Pradana Saputra. Harmonisasi nada membuat ruangan begitu meriah lagi hangat. Apalagi diikuti pembacaan puisi oleh beberapa penonton yang datang. Suasana puitis pun tercipta.

“Jangan nggak pernah percaya, jangan nggak pernah yakin. Percaya kalau cinta itu ada,” ucap Sujiwo Tejo mengomentari salah satu penonton yang berani membacakan puisi. Penonton lalu saling bertepuk tangan menyaksikan kemampuan bermusiknya. Gaya khas Sujiwo Tejo malam itu makin terlihat dengan topi koboi dan sarung yang dikenakan.

Seru ya, Millens. Makin cinta dengan musik Semarang deh jadinya. (Isma Swastningrum/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: