BerandaIndie Mania
Jumat, 14 Des 2017 05:54

Kisah Minang dalam Koreografi Nan Jombang

Salah satu adegan dalam tari “Rantau Berbisik” yang diusung Nan Jombang Dance Company. (indonesiakaya.com)

Ery Mefri, koreografer Minang, Sumatera Barat, mengeksplorasi budayanya dalam gerakan tari. Grup tari yang dia dirikan, Nan Jombang, adalah medium tariannya yang banyak diapreasiasi di dalam dan luar negeri.

Inibaru - Tradisi merantau orang Minangkabau (Sumatera Barat) diperkenalkan kepada masyarakat Austria dalam pertunjukan tari “Rantau Berbisik”. Tarian itu dibawakan dengan dinamis oleh enam penari dari Nan Jombang, grup tari asal Padang sebagai bagian dari rangkaian Festival Europalia Indonesia yang berlangsung sejak Oktober 2017 hingga Januari 2018 mendatang di sejumlah negara Uni Eropa.

Informasi itu disampaikan Sekretaris Kedua Fungsi Pensosbud KBRI/PTRI Wina, Wina Retnosari seperti dilansir Antaranews (13/12/2017).

Perlu Millens tahu, yang ditampilkan di Festival Europalia itu bukan grup semenjana atau cengcengpo. Hampir semua yang ditampilkan di berbagai negara Eropa itu grup atau kelompok kesenian tradisional yang punya nama di Indonesia. Salah satunya ya kelompok tari Nan Jombang.

Baca juga: 
OM Monata, Nggak Ada Hari Tanpa Manggung
Nasida Ria, Kisah Regenerasi Ciamik Grup Kasidah

Nan Jombang Dance Company, begitu nama resminya. Ini bukan grup tari kemarin sore karena sudah didirikan pada 1983 oleh Ery Mefri.

Sebelum mengulas Nan Jombang, ada baiknya kita kenali dulu siapa pendirinya. Ery Mefri adalah seorang koreografer tari yang banyak mengolah unsur-unsur tari tradisional Minangkabau. Dia mengawali kariernya bersama Grup Gumarang Sakti pimpinan Gusmiati Suid (asal tahu saja, nama ini juga legendaris dalam tari kontemporer, khususnya yang mengeksplorasi khazanah budaya Minang-Red).

Ery moncer sebagai koreografer yang demen melakukan pencarian ekspresi baru dalam setiap karyanya. Karaya-karyanya tampil di berbagai festival tari dunia, antara lain di Essen, Berlin, Tokyo, Singapura, dan London. Intinya, koreografi Ery sudah berkelas dunia.

Nama Nan Jombang sebagai kelompok tari diambil dari judul karya Ery Mefri: “Nan Jombang”.  Bersama Nan Jombang Dance Company ini Ery Mefri memproduksi karya-karya tari modern yang mendasarkan diri pada tradisi Minangkabau. Seperti sudah disebutkan, kelompok ini telah berpentas di berbagai acara seni berskala nasional maupun internasional, antara lain, American Dance Festival di Durham, Carolina Utara dan New York, Amerika Serikat (1994), Contemporary Dance Festival di STSI Padang Panjang (1995).

Kelompok ini juga pernah bikin Forum Kerja Koreografer 3 Negara: Indonesia, Amerika, dan Korea Selatan (2000).Nggak ketinggalan, mereka melakukan pentas keliling Tarian Malam di Singapura, Australia, dan Amerika Serikat (2012).

Pada 2008, Ery Mefri mendapat penghargaan Tuah Sakato dari Gubernur Sumatera Barat sebagai seniman yang total dan mengabdi untuk kemajuan kesenian dan kebudayaan Sumatera Barat.

Baca juga: 
The Overtunes Janji Lunaskan Kerinduan The Tunist
Endank Soekamti Tetap di Jalurnya

Ya, apresiasi bagus selalu diberikan untuk tampilan Nan Jombang. Mau bukti?

Yang terbaru, saat tampil di Austria, tarian “Rantau Berbisik” mendapat aplaus  dari penonton. Seperti dikutip dari Antaranews 913/12/2017),  para penonton memuji penampilan Nan Jombang yang dinilai sangat ekspresif. Begitu pula, pujian luar biasa untuk teknik pembuatan musik secara manual oleh penari yang memukul beberapa perangkat makan berupa gelas dan piring di atas panggung.

Ketua Asosiasi Pencak Silat di Austria, Stephan Taibl, yang menonton bersama keluarganya mengatakan gerakan tari mereka sangat indah. "Saya paham sekali gerakan yang diperagakan sebagian besar merupakan teknik silat dan itu tidak mudah dilakukan. Teknik pernapasan yang digunakan luar biasa," ujar Stephan Taibl. (EBC/SA)

Koreografi Ery Mefri bersama Nan Jombang:

  • Nan Jombang
  • Alua jo Patuik
  • Hep ta ei ti
  • Nan ta Sirek
  • Saraso
  • Bailau
  • Pitaruah
  • Ah
  • Rasian
  • Tangka Sang Cangka
  • Tiang Nagari
  • Adat Salingka Nagari
  • Rantok Piriang
  • Sarikaik Pangka Sangketo
  • Negeri Tak Berbaju

 

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Cara Bikin YouTube Recap, YouTube Music Recap, dan Spotify Wrapped 2025

5 Des 2025

Data FPEM FEB UI Ungkap Ribuan Lulusan S1 Putus Asa Mencari Kerja

5 Des 2025

Terpanjang dan Terdalam; Terowongan Bawah Laut Rogfast di Nowegia

5 Des 2025

Jaga Buah Hati; Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai hingga Awal 2026!

5 Des 2025

Gajah Punah, Ekosistem Runtuh

5 Des 2025

Bantuan Jateng Tiba di Sumbar Setelah 105 Jam di Darat

5 Des 2025

Warung Londo Warsoe Solo, Tempat Makan Bergaya Barat yang Digemari Warga Lokal

6 Des 2025

Forda Jateng 2025 di Solo, Target Kormi Semarang: Juara Umum Lagi!

6 Des 2025

Yang Perlu Diperhatikan Saat Mobil Akan Melintas Genangan Banjir

6 Des 2025

Tiba-Tiba Badminton; Upaya Cari Keringat di Tengah Deadline yang Ketat

6 Des 2025

Opak Angin, Cemilan Legendaris Solo Khas Malam 1 Suro!

6 Des 2025

Raffi Ahmad 'Spill' Hasil Pertemuan dengan Ahmad Luthfi, Ada Apa?

6 Des 2025

Uniknya Makam Mbah Lancing di Kebumen, Pusaranya Ditumpuk Ratusan Kain Batik

7 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: