Inibaru.id - Sedang di Jakarta dan bingung mau ke mana pas libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) kali ini? Nggak perlu pusing, ada satu tempat yang sekian lama tutup akhirnya kembali dibuka. Tempat itu adalah Planetarium Jakarta.
Setelah lama hanya jadi kenangan, Planetarium Jakarta akhirnya kembali buka pintu. Lokasinya tetap sama, yaitu di jantung Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat. Kabar ini rasanya datang di waktu yang pas, ketika banyak warga Jakarta dan sekitarnya sedang berburu alternatif tempat wisata yang nggak melulu soal mal atau kafe.
Baca Juga:
Waspada Bencana Alam saat Libur NataruPlanetarium Jakarta resmi dibuka kembali pada Selasa (23/12/2025) setelah vakum selama kurang lebih 13 tahun. Peresmian dilakukan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung. Dengan dibukanya kembali planetarium ini, satu lagi ruang edukasi publik di Jakarta akhirnya hidup lagi, dan kali ini dengan wajah yang jauh lebih segar.
"Alhamdulilah, planetarium yang dulu digagas Bang Ali Sadikin bisa dihidupkan kembali," ucap Pramono sebagaimana dinukil dari Detik, Rabu (24/12).
Buat yang tumbuh besar di Jakarta, Planetarium bukan tempat asing. Dulu, kunjungan ke sini sering jadi agenda wajib study tour sekolah. Duduk di bawah kubah besar, lampu dimatikan, lalu langit malam “muncul” lengkap dengan bintang, planet, dan cerita tentang semesta. Sensasi itu sekarang bisa dirasakan lagi, baik oleh generasi lama yang ingin nostalgia maupun generasi baru yang mungkin baru kali pertama mengenalnya.
Sedikit menengok ke belakang, Planetarium Jakarta punya sejarah yang panjang. Gagasannya sudah ada sejak awal 1960-an, ketika Presiden Soekarno ingin Jakarta punya pusat seni, budaya, dan ilmu pengetahuan kelas dunia.
Pembangunannya dimulai pada 1964 dan akhirnya diresmikan oleh Gubernur Ali Sadikin pada 1968. Pertunjukan bintang perdananya digelar pada 1 Maret 1969, yang kemudian dianggap sebagai hari kelahiran Planetarium Jakarta.
Selama puluhan tahun, planetarium ini jadi salah satu fasilitas astronomi paling modern di Asia Tenggara. Sayangnya, aktivitasnya mulai meredup di awal 2010-an hingga akhirnya lokasi tersebut ditutup total pada 2012. Baru setelah proses revitalisasi panjang, planetarium ini bisa kembali menyapa publik di 2025.
Yang menarik, Planetarium Jakarta sekarang nggak sekadar dibuka ulang, tapi juga diperbarui. Sistem visualisasi astronominya sudah jauh lebih modern dan interaktif. Pertunjukan langit buatan kini terasa lebih imersif, membuat pengunjung seolah benar-benar “berjalan-jalan” di tata surya. Cocok buat anak-anak, remaja, sampai orang dewasa yang ingin belajar sains dengan cara yang santai.
Buat kamu yang masih bingung mau ke mana saat libur Natal dan Tahun Baru, Planetarium Jakarta bisa jadi pilihan yang pas. Lokasinya strategis, isinya edukatif, tapi tetap menyenangkan. Di tengah hiruk-pikuk Jakarta, menatap semesta dari bawah kubah planetarium bisa jadi cara sederhana untuk rehat sejenak, sekaligus mengingatkan kita bahwa dunia ini jauh lebih luas dari rutinitas sehari-hari.
Apalagi, Pramono memastikan bahwa siswa dari Jakarta maupun luar Jakarta bakal gratis masuk Planetarium Jakarta selama tiga bulan pertama pembukaan kembali. Kesempatan banget kan buat datang ke sana, Gez? (Arie Widodo/E07)
