Inibaru.id – Sudah lama Nia merencanakan liburan ke pantai selatan Yogyakarta pada masa libur Nataru (Natal dan Tahun Baru). Tapi, bencana alam yang hadir di berbagai tempat belakangan ini membuatnya merasa ragu untuk mewujudkannya.
Dia khawatir bukannya mampu menikmati pasir putih khas Pantai Gunungkidul yang selama ini diidam-idamkan, nantinya dia malah dihadapkan dengan hujan dan angin kencang.
“Di Bali dan Jember kan belakangan juga sampai banjir lumayan parah gitu. Kalau menurut cerita temanku yang kuliah di Yogyakarta, kalau hujan deras di kotanya juga bisa banjir walau nggak lama. Kepikiran saja kalau pada akhirnya main, malah nantinya kurang bisa menikmati. Kayaknya saya memilih pulang kampung saja,” ucap perempuan asli Bekasi yang bekerja di sebuah institusi pendidikan di Kota Semarang tersebut pada Selasa, (16/12/2025).
Kekhawatiran Nia ternyata sejalan dengan apa yang diungkap Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), dalam konferensi pers resmi di Gedung BPH Migas, Jakarta pada Senin (15/12) kemarin.
Menurut keterangan ketua lembaga tersebut, Hadi Wijaya, sejumlah wilayah seperti Lampung, Bengkulu, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, hingga dua provinsi Nusa Tenggara wajib mewaspadai adanya potensi bencana banjir bandang dan tanah longsor pada masa libur Nataru besok, Gez.
“Khususnya di wilayah pesisir selatan, kewaspadaannya harus ditingkatkan,” ucap Hadi sebagaimana dinukil dari Antara.
Senada dengan PVMBG, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga sudah merilis informasi yang isinya adalah curah hujan pada 29 Desember 2025 hingga 10 Januari 2025 di sejumlah wilayah di Tanah Air berpotensi ada di level ekstrem. Makanya, semua pihak baik itu pemerintah hingga masyarakat, diminta untuk mewaspadai potensi terjadinya bencana alam.
Yang lebih mengejutkan, meski sudah banyak terjadi laporan bencana alam di berbagai wilayah dalam beberapa pekan belakangan, ternyata sebagian wilayah di Tanah Air belum memasuki puncak musim hujan, lo.
Baca Juga:
Siswa di Spanyol Akan Diberi Pelajaran Menghadapi Bencana Akibat Krisis Iklim, Indonesia Kapan?“Wilayah Lampung, Bengkulu, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara mengalami puncak musim hujan pada Januari hingga Februari 2026. Sementara sebagian besar Sumatera lainnya memang puncak musim hujannya pada Desember 2025 ini,” ungkap Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani sebagaimana dinukil dari CNBC, Senin (8/12).
Melihat hal ini, Nia dan banyak orang di Tanah Air sebaiknya nggak boleh asal pergi berwisata pada libur Nataru nanti. Selain rutin mengecek prakiraan cuaca harian, kita harus mengecek area mana saja yang berpotensi terkena banjir, longsor, dan lain-lain.
“Mungkin mencari wisata urban yang indoor macam museum, wisata kuliner, atau ngemall aja kali ya. Wisata alam kayak ke pantai atau kawasan pegunungan mungkin nanti saja pas kemarau. Ya biar aman dan nyaman aja,” pungkas Nia.
Yap, realitanya kita memang sedang di masa di mana hujan bisa turun dengan sangat deras setiap hari. Jadi, selain lebih waspada, sebaiknya kamu juga jaga kesehatan ya, Gez biar tetap fit pada libur Nataru nanti. (Arie Widodo/E07)
