Inibaru.id – Panda, kita mengenal sosok gempal ini sebagai hewan menggemaskan dengan aksi-aksi konyolnya yang bikin terpingkal. Nggak jarang si pemakan bambu tersebut, khususnya yang tinggal di penangkaran atau kebun binatang, terlihat bersahabat dengan mengajak para pengasuhnya bermain.
Dari aksi itu, kita seolah melihat panda sebagai antitesis dari keluarga besarnya, yakni beruang, yang dianggap sebagai binatang buas nan berbahaya. Sudah banyak kasus penyerangan beruang di alam liar yang membuat manusia terluka parah bahkan tewas.
Berbeda dengan beruang, panda didaku jinak karena kelakuannya yang lucu, yang ditunjang oleh penampilannya yang mirip boneka hitam-putih nan gemoy dan pelukabel. Padahal, ini keliru. Para ahli tetap menganggapnya sebagai binatang buas yang patut diwaspadai, terutama jika bertemu di alam liar.
Mengapa demikian? Perlu kamu tahu, panda memiliki enam kuku besar dan tajam di tiap kakinya, yang membuatnya sangat berbahaya saat marah. Tubuh panda dewasa yang bisa seukuran beruang akan dengan mudah menjatuhkan dan mencabik-cabik kita yang berukuran jauh lebih kecil.
Juga Memakan Daging
Kuku yang dipadukan dengan otot rahang yang sangat kuat, adalah perpaduan yang pas bagi panda untuk mengambil dan mengunyah bambu, makanan utamanya. Namun, nggak bisa dinafikan bahwa panda juga seekor karnivora.
Yap, penting untuk diketahui bahwa panda juga acap berburu hewan-hewan yang lebih kecil untuk memenuhi kebutuhan proteinnya. Dikutip dari BBC pada 2017, pakar ekologi Bill McShea mengatakan, bukan hal aneh melihat panda di Smithsonian Conservation Biology Institute memakan hewan.
Panda di tempat konservasi atau kebun binatang memang terkesan nggak agresif karena selain terbiasa melihat manusia sejak kecil, sistem metabolisme mereka yang lambat membuat panda lebih sering terlihat malas-malasan.
Namun, pada 2016 pernah ada kasus seekor panda betina yang tengah memiliki anak melukai seorang pekerja tempat konservasi. Kendati sudah berkostum panda, pekerja yang dianggap mengancam anaknya itu digigit hingga satu tangannya putus dan tangan lainnya patah.
Jangan Sembarangan Mendekat
Oya, panda jantan juga bisa sangat agresif saat musim kawin. Mereka akan sering berseteru untuk memperebutkan panda betina. Meski jarang terjadi, pertarungan antar-panda jantan ini nggak jarang mengakibatkan kematian pada pihak yang kalah.
Jadi, waspadalah saat bertemu panda di alam liar. Meski terlihat imut, berusahalah mencari cara untuk menjauh alih-alih mendekati mereka. Bahkan, kita yang kurang berpengalaman juga sebaiknya nggak sembarangan mendekati panda di kebun binatang atau pusat konservasi tanpa pengawasan petugas.
Seorang keeper panda di Taman Safari Indonesia Cacih Lidia mengatakan, panda adalah binatang yang sensitif pendengarannya. Berada di dekatnya, kita harus tenang agar mereka nggak stres.
"Jangan berteriak," ungkapnya, dikutip dari Kumparan (5/11/2017). "Jangan memanggil, memotret dengan flash, atau memberi makan. Keeper-nya saja yang boleh.”
Yap, sekali lagi, kendati tampak imut, waspadalah bahwa panda tetaplah binatang buas yang perlu kita waspadai ya, Millens! (Arie Widodo/E03)