inibaru indonesia logo
Beranda
Hits
Uniknya Kerangka Nyi Bodro di Museum Biologi UGM
Minggu, 24 Sep 2023 12:05
Penulis:
Bagikan:
Kerangka Nyi Bodro di Museum Biologi UGM Yogyakarta (Detik/Anandio Januar)

Kerangka Nyi Bodro di Museum Biologi UGM Yogyakarta (Detik/Anandio Januar)

Ada banyak tempat wisata menarik di Yogyakarta. Salah satunya adalah Museum Biologi UGM. Di sana, kamu bisa menemukan kerangka Nyi Bodro, gajah Keraton Yogyakarta yang legendaris.

Inibaru.id – Kamu tahu nggak, Millens kalau di Yogyakarta ada Museum Biologi UGM? Lokasi museum ini ada di Jalan Sultan Agung Nomor 22, Wirogunan, Kecamatan Mergangsan. Di museum ini, ada banyak koleksi yang menarik. Tapi, yang nggak ada duanya di mana-mana adalah koleksi kerangka Nyi Bodro.

Meski namanya Nyi Bodro, dia bukanlah manusia, melainkan seekor gajah berjenis kelamin betina. Gajah ini dulu adalah peliharaan Sultan Jogja yang aslinya dari Way Kambas, Lampung. Dia mati pada 2000 lalu.

Karena hidup di lingkungan Keraton Yogyakarta, Nyi Bodro pun punya peran penting, khususnya pada acara-acara kebudayaan. Sebagai contoh, dia selalu dilibatkan dalam acara kirab atau saat menyambut tamu-tamu penting keraton.

“Nyi Bodro dipakai saat upacara-upacara keraton seperti Sekaten. Kalau ada tamu, juga diminta untuk ikut penyambutan, mengalungkan bunga ke tamu,” terang pemandu museum Fahmi sebagaimana dikutip dari Detik, Selasa (19/9/2023).

Saat masih hidup, Nyi Bodro ditempatkan dalam kandang gajah khusus yang ada di dekat Alun-Alun Kidul. Sebutannya adalah Bangsal Gajahan. Sekarang bangsal tersebut dijadikan Markas Paksi Keraton. Dulu, ada empat gajah yang tinggal di situ.

Proses rekonstruksi kerangka Nyi Bodro. (Solopos)
Proses rekonstruksi kerangka Nyi Bodro. (Solopos)

Nyi Bodro sebenarnya sempat melahirkan seekor anak gajah pada 1998 saat usianya 27 tahun. Sayangnya, dua tahun kemudian, dia mati dan kemudian dimakamkan di kompleks kandang gajah. Nah, pada 2011, pihak Fakultas Biologi UGM dan Keraton Yogyakarta memutuskan untuk menggali kuburan Nyi Bodro.

Alasannya, kerangkanya dianggap bisa digunakan untuk kebutuhan ilmu pengetahuan. Sri Sultan Hamengku Buwono X juga memberikan izin resmi terkait hal ini sehingga setelah kerangkanya berhasil direkonstruksi, akhirnya bisa dipajang ke Museum Biologi UGM yang sudah eksis sejak 1969.

Lantas, apakah pada zaman sekarang gajah juga sering digunakan untuk acara-acara budaya di Yogyakarta? Kalau menurut Fahmi, sesekali gajah memang dipakai seperti pada Upacara Gunungan. Tapi, gajah yang digunakan berasal dari kebun binatang Gembira Loka.

“Waktu Gerebeg 1 Suro ada dua gajah. Mereka cuma diminta untuk jalan. Jadi pengiring di depan sendiri,” ucap Fahmi.

Tertarik untuk melihat Nyi Bodro dan koleksi unik lain di Museum Biologi UGM, Millens? Pastikan untuk menyiapkan uang tiket sebesar Rp7 ribu kalau kamu datang pada Senin – Jumat dan Rp10 ribu jika datang pada akhir pekan.

Selain itu, jangan sampai salah jam ya pas ke sana? Pada Senin sampai Kamis, museumnya buka dari pukul 08.00 -16.00 WIB. Pada Jumat, jam bukanya adalah 08.00 sampai 15.00 WIB. Untuk Sabtu dan Minggu, jam bukanya adalah pukul 09.00 sampai 14.00 WIB. (Arie Widodo/E05)

Komentar

OSC MEDCOM
inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved