Inibaru.id – Kalau kamu sedang main di Solo, Jawa Tengah, jangan lupa untuk mampir di Museum Lokananta. Soalnya, di studio musik yang disebut-sebut paling tua di Indonesia itu, kamu bisa menilik berbagai alat musik legendaris, salah satunya adalah gamelan Kyai Sri Kuncoro Mulyo.
Lokananta memang baru didirikan pada 29 Oktober 1956. Tapi, gamelan Kyai Sri Kuncoro Mulyo itu konon sudah dimainkan sejak zaman Pangeran Diponegoro. Artinya, gamelan ini telah eksis sekitar dua abad!
Meski begitu, sebenarnya gamelan ini baru dijadikan koleksi Museum Lokananta pada 1984 lalu. Sebelumnya, gamelan itu dimiliki Raden Moelyosoeproo, salah seorang kerabat Keraton Yogyakarta pada 1920-an. Pada 1973, gamelan itu diwariskan ke Raden Moelyosoehardjo dan kemudian diboyong ke Solo, lalu dilaras ulang agar bisa sesuai untuk dimainkan dengan gaya karawitan Surakarta.
Sebelas tahun kemudian, gamelan ini kemudian dihibahkan ke Museum Lokananta. Karena dianggap sebagai koleksi yang legendaris, masyarakat setempat pun menganggap gamelan Kyai Sri Kuncoro Mulyo identik dengan museum tersebut.
“Iya, masyarakat banyak yang menyebutnya sebagai Gamelan Lokananta,” cerita Marketing Museum Lokananta Anggit Wicaksono sebagaimana dilansir dari Tribun Jateng, Selasa (15/3/2022).
Yang menarik, gamelan tersebut juga memiliki cerita misterinya sendiri. Sejumlah orang seperti satpam atau pengguna studio rekaman mengaku pernah mendengar suara dari kenong atau bonang dari perangkat gamelan tersebut saat malam. Padahal, sejak 1994, gamelan tersebut sudah nggak lagi digunakan.
Meski begitu, kalau menurut Anggit, bisa jadi misteri ini muncul gara-gara arti dari nama Lokananta sendiri. Asal kamu tahu Millens, Lokananta diambil dari cerita pewayangan Jawa yang bisa diartikan sebagai seperangkat gamelan dari kahyangan. Konon, gamelan tersebut nggak sembarang alat musik karena bisa berbunyi sendiri meski nggak ada orang yang menabuhnya.
“Iya, bisa jadi karena arti dari Lokananta sendiri yang membuat gamelan dianggap bisa bunyi sendiri,” ungkapnya.
Misteri gamelan tersebut semakin terasa saat proses rekaman musik karawitan dilakukan di Lokananta dengan perangkat gamelan selain Kyai Sri Kuncoro Mulyo beberapa waktu lalu. Berkali-kali proses rekaman mengalami masalah tanpa bisa dicari penyebabnya. Tapi, saat gong dari perangkat gamelan Kyai Sari Kuncoro Mulyo dipakai, masalah tersebut langsung hilang begitu saja.
Yap, gamelan tersebut sebenarnya masih bisa dimainkan, Millens. Nggak hanya perangkat gamelan yang terbuat dari perunggu yang masih baik. Anggit memastikan bahwa kayu penyangga gamelannya juga masih kuat. Meski begitu, gamelan ini harus distem atau dilaraskan ulang agar nada-nadanya pas.
Meski usianya sudah dua abad dan penuh dengan misteri, gamelan Kyai Sri Kuncoro Mulyo adalah harta berharga yang punya nilai sejarah luar biasa. Semoga saja kondisinya tetap terawat di Museum Lokananta, ya, Millens? (Arie Widodo/E10)