BerandaHits
Rabu, 24 Jan 2023 11:00

Waspadai Krim Kecantikan Beretiket Biru yang Dijual Bebas

Ilustrasi: Nggak banyak konsumen yang tahu makna etiket biru yang tercantum dalam kemasan skin care atau obat-obatan. (Pexels/Andrea Piacquadio)

Banyak krim kecantikan atau skin care yang beredar di pasaran, salah satunya krim dengan etiket biru. Beberapa dokter menyarankan kita untuk waspada dengan krim beretiket biru karena seharusnya nggak dijual secara bebas.

Inibaru.id - Ada banyak pilihan produk perawatan kecantikan atau skin care yang sekarang beredar di pasaran. Baik di toko kosmetik offline maupun toko online selalu ada beragam pilihan jenama dengan kandungan yang bervariasi.

Kamu pasti tahu, belakangan banyak beredar krim kecantikan yang beretiket biru. Sayangnya, nggak banyak konsumen yang tahu makna etiket biru yang tercantum dalam kemasan tersebut.

FYI, etiket adalah penanda obat yang diberikan oleh pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, klinik, atau praktik dokter. Lalu, apa arti dari etiket biru?

Dokter Kevin Samuel Marpaung dalam akun Instagramnya menjelaskan, etiket biru adalah obat resmi, yang berarti harus memenuhi sejumlah syarat. Obat racikan tersebut hanya boleh diresepkan dokter, diracik oleh apoteker, dan dikeluarkan oleh apotek resmi bersertifikat.

Bagaimana jika kita menemukan produk kecantikan dengan etiket biru? Menurut Kevin, banyak hal yang harus dipastikan dan dicek sebelum memutuskan untuk mengaplikasikan pada wajah kita.

“Perhatikan mereknya, jangan asal pilih yang nggak jelas. Kemudian perhatikan pula komposisinya, juga siapa produsennya. Yang pasti penting juga BPOM yang bisa kita cek di website BPOM untuk memastikan obat aman tidak untuk digunakan,” lanjut Kevin.

Nggak Dijual Bebas

Ilustrasi: Obat etiket biru adalah obat yang nggak boleh dijual bebas. (Shutterstock)

Meski resmi dan diresepkan oleh dokter, obat-obatan beretiket biru sebenarnya nggak dijual bebas. Kamu perlu waspada jika menjumpai skin care beretiket biru yang ada di toko-toko daring atau toko kosmetik ya, Millens!

Untuk memilih krim kecantikan, ada baiknya kamu perhatikan tips dari Dokter Nicho Saputra Nugraha berikut ini.

“Perhatikan produsennya, cek nomor BPOM yang bisa kita cek langsung di website resminya untuk memastikan aman tidaknya digunakan. Hati-hati juga embel-embel krim racikan dokter dan beretiket biru. Karena ini bisa jadi salah satu upaya memasukkan bahan berbahaya seperti hydroquinone,” tegas Nicho.

Selain itu, Nicho mengingatkan agar kita selalu memastikan tanggal kadaluarsa produk.

“Jangan lupa lihat pula masa kadaluwarsa obat yang ada,” ucap dia.

Nah, mulai sekarang, jika menemukan skin care dengan etiket biru, jangan langsung kamu beli ya! Ada beberapa hal yang harus kamu pastikan terlebih dahulu. (Siti Khatijah/E05)

Artikel ini telah terbit di Media Indonesia dengan judul Dokter Peringatkan Bahaya Skin Care Beretiket Biru yang Dijual Bebas.

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

KPU Jateng Fasilitasi Debat Cagub-Cawagub Tiga Kali di Semarang

4 Okt 2024

Masih Berdiri, Begini Keindahan Bekas Kantor Onderdistrict Rongkop Peninggalan Zaman Belanda

4 Okt 2024

Gen Z Cantumkan Tagar DESPERATE di LinkedIn, Ekspresikan Keputusasaan

4 Okt 2024

Sekarang, Video Call di WhatsApp Bisa Pakai Filter dan Latar Belakang!

4 Okt 2024

Mengapa Banyak Anak Muda Indonesia Terjerat Pinjol?

4 Okt 2024

Ini Waktu Terbaik untuk Memakai Parfum

4 Okt 2024

Wisata Alam di Pati, Hutan Pinus Gunungsari: Fasilitas dan Rencana Pengembangan

4 Okt 2024

KAI Daop 4 Semarang Pastikan Petugas Operasional Bebas Narkoba Lewat Tes Urine

4 Okt 2024

Indahnya Pemandangan Atas Awan Kabupaten Semarang di Goa Rong View

5 Okt 2024

Gelar HC Raffi Ahmad Terancam Nggak Diakui, Dirjen Dikti: Kampusnya Ilegal

5 Okt 2024

Kisah Pagar Perumahan di London yang Dulunya adalah Tandu Masa Perang Dunia

5 Okt 2024

Penghargaan Gelar Doktor Honoris Causa, Pengakuan atas Kontribusi Luar Biasa

5 Okt 2024

Ekonom Beberkan Tanda-Tanda Kondisi Ekonomi Indonesia Sedang Nggak Baik

5 Okt 2024

Tembakau Kambangan dan Tingwe Gambang Sutra di Kudus

5 Okt 2024

Peparnas XVII Solo Raya Dibuka Besok, Tiket Sudah Habis Diserbu dalam 24 Jam

5 Okt 2024

Pantura Masih Pancaroba, Akhir Oktober Hujan, Masyarakat Diminta Jaga Kesehatan

6 Okt 2024

Pasrah Melihat Masa Depan, Gen Z dan Milenial Lebih Memilih Doom Spending

6 Okt 2024

Menikmati Keseruan Susur Gua Pancur Pati

6 Okt 2024

Menilik Tempat Produksi Blangkon di Gunungkidul

6 Okt 2024

Hanya Menerima 10 Pengunjung Per Hari, Begini Uniknya Warung Tepi Kota Sleman

6 Okt 2024