Inibaru.id – Korsleting listrik masih jadi salah satu penyebab kebakaran paling sering di Indonesia. Masalahnya, penyebab korsleting listrik seringkali tidak diduga dan nggak disadari oleh pemilik bangunan. Apalagi, kebanyakan instalasi listrik di Tanah Air ditempatkan di posisi yang nggak mudah dilihat banyak orang.
Nah, mengingat kebakaran bisa menyebabkan kerugian yang nggak main-main, sebaiknya kamu mewaspadai sejumlah penyebab korsleting listrik berikut ini. Simak baik-baik, ya?
Colokan listrik yang panjang dan menumpuk
Hal pertama yang bisa menyebabkan korsleting listrik sebagaimana dilansir dari Popmama, (30/3/2023) adalah colokan listrik yang menumpuk atau terlalu panjang. Banyak orang yang nggak menyadari bahwa satu lubang colokan listrik di dinding sebaiknya nggak terlalu banyak diberi tambahan colokan T atau kabel terminal colokan tambahan.
Saat kamu menumpuk colokan T dan membebaninya dengan banyak peralatan elektronik seperti televisi, kipas angin, computer, charger ponsel, dan lain-lain, maka akan muncul suhu yang sangat panas pada colokan dinding. Jika hal ini terus berlangsung dalam waktu lama, maka suhu panas tersebut pada akhirnya akan membuat colokan meleleh dan berimbas pada korsleting listrik.
Kerusakan pada kabel listrik
Hal berikut yang tanpa disadari sering memicu korsleting listrik adalah kerusakan pada kabel. Kerusakan ini bisa disebabkan oleh terkelupasnya kabel akibat faktor usia, digigit tikus, dan lain-lain. Jika sampai terjadi korsleting pada kabel tersebut, bisa menyebabkan munculnya api dan akhirnya berimbas pada kebakaran yang lebih besar.
Oleh karena itulah, kamu harus cermat saat memasang instalasi listrik di rumah. Gunakan kabel dengan kualitas baik agar tidak mudah terkelupas. Selain itu, beri plester atau penutup pada kabel kelistrikan utama agar kabel tersebut nggak mudah digigit tikus.
Cairan pada colokan listrik
Ingat, air adalah salah satu penghantar listrik yang cukup baik. Jika colokan listrik sampai terkena cairan, maka risiko terjadinya korsleting listrik pun akan meningkat. Oleh karena itu, jangan tempatkan colokan listrik di area-area yang mudah terkena cipratan atau genangan air.
Perangkat elektronik sudah terlalu panas
Banyak orang yang tidak menyadari jika peralatan elektronik yang terlalu panas bisa berujung pada korsleting listrik atau kebakaran. Jika suhu perangkat sudah terlalu panas, bisa menimbulkan percikan api.
Sejumlah peralatan elektronik yang sering dipakai terlalu lama seperti kipas angin sebaiknya diistirahatkan jika sudah terlalu panas. Gunakan kipas lain untuk digunakan bergantian sehingga beban kerjanya tidak terlalu berat.
Selain hal-hal di atas, sebaiknya kamu mulai merapikan sambungan kabel, memperbaiki colokan atau sambungan listrik yang sudah rusak, dan memastikan instalasi listrik menggunakan komponen yang sesuai dan aman. Dengan memastikan hal-hal tersebut, korsleting listrik dan kebakaran pun bisa dicegah. (Arie Widodo/E05)