Inibaru.id – Serial animasi Korea (aeni) Tayo yang sebelumnya telah populer di kalangan para bocil kian digemari para remaja setelah Enhypen, grup musik kenamaan Korsel, menyanyikan lagu tema pembuka si bis kecil ramah ini yang legendaris, yakni "Hey Tayo", pada 2021 lalu.
Kini, serial yang mulai tayang sejak 2010 semakin menjadi aeni ikonik di Negeri Gingseng. Selain ceritanya yang memang cocok banget untuk anak-anak, visual seri animasi yang diproduksi Iconic Entertainment bersama Pemkot Seoul ini juga bening dan halus banget.
Lebih dari itu, serial yang sudah ditayangkan hingga 150-an episode tersebut juga relate banget dengan keseharian di Korsel. Sedikit informasi, tokoh utama dalam serial ini yakni Tayo yang berwarna biru ternyata benar-benar ada dalam kehidupan nyata, lo.
Nggak hanya Tayo, para tokoh pendukungnya yaitu Rogi si Bus Hijau, Lani si Bus Kuning, dan Gani si Bus Merah juga benar-benar ada di dunia nyata. Pun demikian dengan warna bus lain yang menjadi ciri khas kawan-kawan Tayo seperti Cito, Peanut, Coco, dan Nana.
Penanda Rute dan Area
Melihat para karakter bus dalam serial Tayo yang warna-warni tentu menggemaskan. Namun, rupanya bus-bus tersebut dibikin begitu salah satunya karena sesuai dengan kondisi moda massal di sana. Warna bus menandakan perbedaan jalur dan tujuan angkutan tersebut.
Berikut adalah perbedaan bus-bus tersebut:
1. Bus Kota
Di kota-kota besar yang ada di Korsel seperti Seoul dan Busan, bus kota beroperasi melayani sebagian besar warga menjalani aktivitas sehari-hari. Warnanya seperti para bus kecil dalam serial Tayo Bus, juga dilengkapi dengan kode angka tertentu di jendela depan bagian atas.
- Hijau ala Rogi
Hijau melambangkan warna pegunungan. Rute bus dengan warna ini biasanya melewati kawasan permukiman menuju terminal bus serta stasiun kereta lokal. Rutenya pendek dan jalannya nggak begitu cepat karena berhenti di hampir semua stasiun kereta lokal.
- Biru ala Tayo
Biru melambangkan warna langit dan sungai. Bus jenis ini menghubungkan kawasan pinggiran yang dipenuhi permukiman warga dengan pusat kota. Rutenya lebih jauh dari bus hijau. Lajunya pun lebih cepat.
- Kuning ala Lani
Kuning adalah perlambang warna yang ramah sekaligus dinamis. Bus jenis ini biasanya melaju di area bisnis sekitar pusat kota, pusat perbelanjaan, dan lokasi wisata. Bus ini juga berhenti di stasiun-stasiun kereta.
- Merah ala Gani
Merah adalah simbol kecepatan. Bus ini melayani para komuter dari kota-kota satelit yang pengin menuju pusat kota besar dan sebaliknya. Sebagai contoh, bus ini sering digunakan warga Suwon atau Incheon yang tinggal jauh dari stasiun kereta lokal untuk pergi ke Seoul.
- Maeul
Bus ini beroperasi di jalur yang lebih kecil, yaitu hanya di dalam satu lingkup distrik (Gu). Kalau di Indonesia, fungsinya mungkin mirip feeder kali ya.
2. Bus Antar-Kota
Bus antar-kota di Korea bisa dibedakan menjadi beberapa macam. Yang pertama adalah Bus Ekspress (gosok boseu) yang melaju di jalur bebas hambatan seperti rute Seoul–Mokpo. Bus ini hanya berhenti di tempat peristirahatan yang sudah ditentukan.
Yang kedua adalah Bus Intercity yang melewati jalan biasa dan mampir di setiap terminal di kota yang dilalui. Contohnya adalah bus dengan rute Busan–Haenam. Harga tiket bus ini biasanya nggak semahal tiket bus ekspress.
3. Bus Desa
Pada serial Tayo, gambaran bus desa ada pada karakter Nana dalam salah satu episode Tayo yang berjudul "Nana Bekunjung ke Kota". Bus desa berwarna kombinasi putih dengan warna lain. Bus ini melayani penumpang dalam satu kabupaten (Gun) atau kecamatan (Myeon).
Sebagai contoh, bus desa dengan warna putih dan abu-abu di Kecamatan Munnae (Munnae-myeon), Kabupaten Haenam (Haenam-Gun), tiap pagi bakal selalu dipadati para siswa SMP dari pinggiran untuk berangkat sekolah ke pusat wilayah Munnae, satu-satunya sekolah di sana.
Nggak nyangka, dengan menonton Tayo, kita jadi bisa mengenali macam-macam bus di Korsel ya, Millens? Kalau ide itu diadopsi di Indonesia, kira-kira memungkinkan nggak ya? (Arie Widodo/E03)