BerandaHits
Sabtu, 29 Sep 2023 19:03

Viral Suhu Udara di Jawa Tembus 40 Derajat Celsius, Begini Kata BMKG

Ilustrasi: Suhu udara di Jawa sangat menyengat. (Pixabay)

Di media sosial, muncul unggahan suhu udara di Jawa menembus 40 derajat Celsius. Seperti apa ya tanggapan BMKG terkait dengan suhu panas yang luar biasa ini?

Inibaru.id - Beberapa hari belakangan, suhu udara di Jawa memang sangat menyengat. Bahkan, menurut unggahan akun Twitter @convomf pada Selasa (26/9/2023) lalu, di Jawa Tengah suhunya mencapai 41 derajat Celsius. Hal ini membuat banyak warganet geleng-geleng kepala.

Kehebohan masyarakat Indonesia terkait dengan suhu panas luar biasa yang terjadi di Indonesia semakin menjadi gara-gara adanya unggahan dari akun Instagram @perupadata pada Rabu (27/9/2023) lalu. Pada unggahan tersebut, diungkap prediksi suhu udara di beberapa kota besar di Pulau Jawa.

Selain Bandung yang suhunya ada di angka 32 sampai 35 derajat Celsius, kota-kota lain seperti Yogyakarta, Jakarta, Semarang, dan Surabaya diperkirakan akan mengalami suhu melebihi 35 derajat Celsius. Bahkan, pada prediksi tanggal 6 Oktober 2023 nanti, suhu di Kota Semarang akan mencapai 39 derajat Celsius. Sementara suhu di Kota Surabaya akan mencapai 42 derajat Celsius.

"Kota-kota di Pulau Jawa, terutama yang berlokasi di pesisir utara memang dalam fase cuacanya panas, dan fenomena ini akan masih terus berlanjut hingga Oktober," tulis akun @perupadata.

Terkait dengan unggahan di media sosial yang menyebut suhu udara di sejumlah tempat di Jawa yang melampaui 40 derajat Celsius tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) angkat bicara. Menurut badan yang memang mengurus berbagai hal tentang cuaca dan iklim di Indonesia, sebenarnya suhu udara di sejumlah daerah di Pulau Jawa nggak sepanas itu.

Ilustrasi: Suhu panas di Jawa. (Medcom)

"Di Jawa Tengah sebenarnya hanya sekitar 37-38 derajat Celsius. Itu memang sangat panas. Kalau yang dibagikan di media sosial kan tangkapan layar ponsel yang belum tentu valid. Itu tidak sesuai dengan hasil observasi," ungkap Koordinator BMKG Jawa Tengah Iis Widya Harmoko dilansir dari Kompas, Kamis (28/9/2023).

Alih-alih memakai aplikasi ponsel, Iis menyarankan warganet untuk memakai termometer untuk mengukur suhu udara. Alat tesebut memiliki akurasi yang jauh lebih bisa dipercaya. Kalau nggak, dia juga menyarankan untuk memantau situs BMKG untuk mendapatkan data suhu udara yang lebih akurat.

Apa sih alasan suhu udara di sejumlah kota di Jawa bisa begitu panas seperti sekarang ini? Terkait dengan hal ini, Iis menyebut gerak semu matahari jadi penyebabnya.

"Saat ini kan matahari seperti bergerak menuju selatan. Sekarang kan akhir September. Kalau pas Oktober nanti matahari tepat di atas Pulau Jawa. Itu puncak (suhunya). Nanti sekitar tanggal 20-an suhu akan turun," jelas Iis.

Pantas saja ya, Millens, beberapa hari belakangan suhu udara terasa sangat panas. Betewe, hari ini, berapa nih suhu maksimal di tempat tinggalmu? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024