BerandaHits
Kamis, 22 Sep 2021 11:48

Viral Penemuan Mayat Duduk Bersila di Pantai Parangkusumo, Korban Tapa Pendem?

Mayat yang diduga korban tapa pendem di Pantai Parangkusumo, Bantul, Yogyakarta. (Harianmerapi/Sukro Riyadi)

Mayat duduk bersila yang tinggal kerangka ditemukan di Pantai Parangkusumo, Bantul, Yogyakarta. Ada yang menduga korban melakukan ritual tapa pendem. Tapi, ada juga yang menduga korban dibunuh.

Inibaru.id – Belakangan ini warga Yogyakarta digegerkan dengan ditemukannya mayat yang sudah tinggal dalam kondisi tinggal tengkorak di Pantai Parangkusumo, Bantul. Yang lebih mengherankan, mayat ini berada dalam kondisi duduk bersila dan terkubur pasir. Apakah mayat ini adalah orang yang melakukan tapa pendem?

Penemuan mayat ini terjadi pada Selasa (21/9/2021) pagi. Yang menemukannya adalah warga yang sedang mencari rumput untuk ternak. Saat itu, warga melihat tengkorak yang masih memiliki rambut muncul dari pasir.

Kalau menurut keterangan anggota Polsek Kretek, Bantul Iptu Sumanta, saat kali pertama ditemukan, yang terlihat hanyalah tulang tengkorak kepala dan leher.

“Awalnya warga hanya menemukan kepalanya saja. Namun setelah dilakukan penggalian juga ditemukan tulang kerangkanya,” ungkap Iptu Sumanta.

Usai mendapatkan laporan warga, petugas pun langsung meluncur ke lokasi dan melakukan penggalan pada pasir pantai. Hasilnya, ditemukan mayat dalam posisi bersila dan memakai celana training kombinasi warna biru merah, berkaus merah, dan memakai sarung berwarna hitam.

Ada kecurigaan kalau korban tewas karena melakukan aksi tapa pendem alias bertapa dengan ditimbun pasir. Namun, polisi belum bisa memastikannya, termasuk soal apakah korban dibunuh dengan ditimbun pasir.

“Kami tidak tahu (soal ritual tapa pendem) kalau lokasinya memang kerap untuk ritual,” ujar Iptu Sumanta.

Selain diduga korban tapa pendem, ada yang menduga korban dibunuh. (IdnTimes/Dok. SAR Satlinmas Wilayah III Bantul)

Menariknya, Sigit salah seorang anggota Komunitas Jeep Cemara Sewu justru yakin jika korban dibunuh. Alasannya, kalau ada yang tapa pendem, pasti bakal ada yang menjaganya, meski satu orang.

“Lokasi ini merupakan jalur jeep wisata. Kami setiap hari melewati kawasan ini. Kalau itu meninggal karena topo pendem pasti kami tahu. Jadi ada kemungkinan korban sengaja dibunuh,” ungkapnya, Selasa (21/9).

Sementara itu, dokter yang bertugas di Puskesmas Kretek dr Herry Eka Saputra menyebut korban diperkirakan sudah meninggal lebih dari sebulan. Namun, dia masih belum memastikan jenis kelaminnya karena yang tersisa tinggal kerangkanya saja.

Buat Apa Tapa Pendem?

Ada yang menyebut tapa pendem ini sebagai ritual warisan Sunan Kalijaga. Tujuan orang-orang yang melakukannya adalah demi membuat kesaktian supranaturalnya meningkat. Meski begitu, ada juga yang menyebut ritual ini sebagai salah satu cara untuk menahan diri dari kehidupan duniawi.

Lantas, bagaimana melakukan ritual ini? Versinya ternyata cukup banyak, Millens. Namun, kebanyakan melakukannya seperti menjadi mayat yang dikubur, lengkap dengan berbagai ritual pemakaman.

Sebagai contoh, yang melakukannya bakal masuk di dalam liang lahat dengan lebar 1,5 meter dan kedalaman 3 meter. Nah, ritual ini bisa dilakukan hingga berhari-hari, lo, Millens.

Pada September 2019 lalu, seorang laki-laki bernama Mbah Pani dari Desa Bendar, Juwana, Pati, Jawa Tengah melakukan ritual tapa pendem selama lima hari. Ajaibnya, dia tetap hidup meski dikubur di dalam tanah selama itu. Mbah Pani bahkan disebut-sebut sudah berkali-kali melakukannya.

Hm, kalau menurut kamu, yang ditemukan di Pantai Parangkusumo ini karana tapa pendem atau karena dibunuh, Millens? (Har/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: