BerandaHits
Selasa, 26 Okt 2020 10:15

Viral Foto Komodo Berhadapan dengan Truk, Begini Komentar Otoritas Pariwisata Setempat

Foto komodo berhadap-hadapan dengan truk di Pulau Rinca. (Twitter/KawanBaikKomodo)

Banyak warganet menyayangkan Komodo kini harus terganggu akibat pembangunan Geopark Wisata Jurassic di Pulau Rinca. Otoritas wisata setempat pun angkat bicara terkait dengan hal ini.

Inibaru.id – Belakangan ini foto yang menunjukkan seekor komodo berhadap-hadapan dengan sebuah truk viral di media sosial. Foto ini diambil di Loh Buaya, Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo. Di lokasi ini, memang sedang dilakukan pembangunan.

Salah satu akun Twitter yang mengunggah foto ini adalah @KawanBaikKomodo. Dalam foto yang diunggah pada Jumat (23/10/2020) tersebut, disebutkan bahwa proyek pembangunan Geopark Wisata Jurassic di Pulau Rinca justru mengganggu habitat asli komodo.

Untuk pertama kalinya komodo-komodo ini mendengar deru mesin-mesin mobil dan menghirup bau asapnya. Akan seperti apa dampak proyek-proyek ini ke depannya? Masih adakah yang peduli dengan konservasi?” tulis akun tersebut.

Direktur BPOLBF Shana Fatina menanggapi foto komodo dan truk tersebut. (Florespost)

Foto ini mendapatkan respons beragam dari warganet. Banyak yang menyayangkan proyek pembangunan yang dianggap justru bisa merusak habitat asli salah satu hewan paling dilindungi di dunia tersebut. Hal ini membuat Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo – Flores (BOPLBF) angkat bicara.

Shana Fatina, Direktur utama dari BPOLBF meminta semua orang nggak asal mengambil asumsi dari satu foto atau video saja.

“Sebaiknya jangan asal ambil asumsi dari foto yang ada. Karena persepsi bisa dibangun menjadi opini, bukannya fakta,” terang Shana pada Sabtu (24/10).

Shana yakin jika pemerintah sudah memperhitungkan keseimbangan ekosistem sebelum memutuskan untuk membangun proyek Wisata Jurassic, khususnya di Loh Buaya.

Pembangunan Geopark di Taman Nasional Komodo. (Twitter/KawanBaikKomodo)

“Pembangunan di Loh Buaya sudah dilakukan dengan hati-hati. Setiap pagi sampai dilakukan briefing tentang keselamatan dan keamanan. Nggak hanya untuk pekerja, tapi juga para satwa. Kami nggak ingin para satwa sampai terganggu,” tegas Shana.

Sementara itu, pelaku pariwisata di Labuan Bajo bernama Rafael Todowela justru nggak setuju dengan pembangunan Geopark di Taman Nasional Komodo. Baginya, pembangunan ini justru melanggar UU Konservasi Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

“Seharusnya, pemanfaatan lokasi konservasi untuk kebutuhan tracking atau pemantauan komodo, bukannya membangun sarana prasarana yang justru mengganggu ekosistem. Keberadaan pembangunan dan alat berat juga sangat mengganggu komodo,” ungkap Rafael.

Kalau menurut kamu, lebih setuju pembangunan di Taman Nasional Komodo atau membiarkannya tetap alami saja, Millens? (Tri/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: