BerandaHits
Sabtu, 12 Mei 2023 09:00

Umat Hindu Dilarang Ibadah di Candi Ijo, Menag: Ini Kesalahpahaman

Candi Ijo kini menjadi destinasi wisata yang banyak dikunjungi karena menawarkan panorama yang indah. (Garasijogja)

Candi Ijo di Yogyakarta merupakan candi bercorak Hindu. Sayangnya, beberapa waktu lalu, ada umat Hindu yang dilarang melakukan ibadah di sana. Nggak tinggal diam, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menegaskan bahwa hal itu adalah sebuah kesalahpahaman.

Inibaru.id - Candi Ijo dikenal sebagai salah satu destinasi wisata yang eksotik di Yogyakarta. Candi yang berlokasi di daerah Sambirejo, Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta ini merupakan candi yang letaknya paling tinggi di Jogja dengan ketinggian kurang lebih 375 meter di atas permukaan laut. Candi ini memiliki panorama alam yang indah dengan pesona budaya dan sejarah yang ditawarkannya.

Baru-baru ini, Candi Ijo mendapat banyak perhatian dari netizen karena seorang pemeluk Hindu menumpahkan kekesalannya di platform Tiktok dan viral. Perempuan bernama Zanzabella itu bercerita bahwa dia sempat nggak diizinkan beribadah di Candi Ijo.

Menurut ceritnya, Zanzabella datang pukul 18.00 WIB, saat Candi Ijo sudah tutup operasi. Petugas di Candi Ijo yang disebut Zanzabella sebagai juru kunci mengatakan bahwa Candi Ijo adalah cagar budaya bukan tempat ibadah.

Namun, Zanzabella berpendapat sebagai peninggalan bercorak Hindu, dia seharusnya boleh bersembahyang di sana. Dia kala itu ingin berdoa di depan Lingga Yoni raksasa yang terletak di Mandala Utama Candi Ijo.

Respons Menteri Agama

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memerintahkan jajarannya untuk berkoordinasi lebih progresif dengan Dirjen Kebudayaan Kemendikbud. (Ricardo/JPNN)

Curahan hati itu ditanggapi serius oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Dirinya memerintahkan jajarannya untuk proaktif memfasilitasi peribadatan umat beragama.

"Pagi tadi saya sudah perintahkan (lagi) Dirjen Bimas Hindu untuk memfasilitasi penggunaan candi-candi untuk beribadah umat Hindu dengan berkoordinasi lebih progresif dengan Dirjen Kebudayaan Kemendikbud," ungkapnya, Kamis (11/5/2023).

Menurut Yaqut, semua warga negara berhak untuk beribadah sesuai dengan keyakinannya.

"Tidak boleh dihalangi apalagi dilarang. Pemerintah juga berkewajiban memberikan perlindungan," tegasnya.

"Tetapi aparatur di lapangan, seringkali belum memahami protap yang harus dijalankan. Ini juga harus jujur diakui. Maka, sering muncul kesalahpahaman," sambung Yaqut.

Data Ulang Candi

Ilustrasi: Beribadah di Candi Hindu adalah bagian dari hak yang dijamin undang-undang. (Infopublik/Agus S Budiawan)

Dirjen Bimas Hindu I Nengah Duija menegaskan saat ini pihaknya telah menindaklanjuti permasalahan tersebut.

"Kami melakukan pendataan ulang terhadap candi-candi Hindu di Indonesia yang masih dipergunakan oleh umat Hindu untuk kegiatan keagamaan dengan melibatkan perangkat di daerah dan Ditjen Kebudayaan Kemendikbud RI," ujar Nengah Duija.

"Sesuai arahan Menteri Agama, kita telah tindaklanjuti dengan upaya penyelesaian jangka panjang. Data ini akan menjadi acuan regulasi dan akan disosialisasikan kepada umat, agar tidak ada kesalahpahaman lagi," sambungnya.

Dia juga mengimbau semua pihak untuk menahan diri dan nggak saling menyebarkan ujaran provokasi, khususnya di media sosial terkait kejadian di Candi Ijo.

“Hal ini tentu menjadi pembelajaran bagi kita semua, karena beribadah di Candi Hindu adalah bagian dari hak yang dijamin undang-undang, namun Balai Pelestarian Kebudayaan selaku pengelola candi tentu memiliki regulasi yang wajib kita patuhi,” tandasnya.

Nah, sekarang kita tahu, permasalahan ini terjadi karena kesalahpahaman saja ya, Millens. Jadi, nggak boleh berpikir atau berspekulasi aneh-aneh. Semoga negara kita terus damai meski memiliki banyak keberagaman. (Siti Khatijah/E07)

Artikel ini telah terbit di Media Indonesia dengan judul Viral Umat Hindu Ditolak Ibadah di Candi Ijo, Menteri Agama: Tidak Boleh Dihalangi.

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: