BerandaHits
Jumat, 7 Des 2017 14:00

Trump Lagi, Trump Lagi

Yerusalem. (Instagram/@vinogsbastian)

“Trump itu mimpi buruk. Ia mimpi paling buruk buat kami,” tulis Lili Anolik dalam majalah Vanity Fair. Lili juga bilang, Trump hanyalah aktor panggung, bukan pemimpin sebuah negara besar.

Inibaru.id – Kalau nggak cempiang bikin sensasi, itu bukan Donald Trump namanya. Atau, lebih pasnya, kalau nggak pintar bikin sensasi yang menyakiti orang lain, itu bukan Donald Trump orangnya.

Catatan sensasi bikinan dia yang terkategori blunder sejak dia Presiden ke-45 Amerika Serikat pada 20 Januari 2017 itu banyak banget.

Mari sama-sama ingat-ingat ya, Millens.

Sudah terpilih tapi belum dilantik sebagai Presiden AS, dia keluarkan statement: muslim dilarang masuk AS. Beberapa bulan sebelumnya, saat kampanye, Trump sebut Hillary Clinton, lawannya dalam pemilihan presiden, sebagai iblis. Hillary juga disebut hanya akan jadi presiden yang lemah lantaran dia perempuan.

Dengan negara lain, catatan “ujaran kebencian”-nya juga nggak sedikit. Februari 2017, belum juga dua bulan menjadi presiden,  Trump menyakiti orang dan negara Swedia. Ketika berpidato di Kota Melbourne, Brevard County, Negara Bagian Florida, Trump bilang bahwa teror di Swedia baru saja terjadi, yakni pada Jumat malam (17/2/2017). Kata Trump, Swedia jadi sasaran terorisme lantaran negara itu membuka keran besar untuk para pengungsi dan imigran.

Itu hanya beberapa contoh ucapan Trump yang bikin illfeel orang banyak. Dan semuanya dikecam.

Yang soal Swedia, ramai banget kecamannya.

“Swedia? Aksi teror? Apa yang baru saja dia isap? Tanda tanya besar,” tulis mantan Perdana Menteri (PM) Swedia Carl Bildt pada akun Twitter-nya.

Dalam hitungan detik setelah ucapan Trump soal teror yang terjadi di Swedia itu, tagar #lastnightinSweden alias Swedia semalam langsung menjadi topik hangat dunia maya. Para pengguna Twitter langsung mengunggah kejadian-kejadian Jumat malam di Swedia. Tentu saja, kejadian tidak penting. Tujuan mereka hanya menyindir Trump.

Baca juga:
Lebih Teliti Menyeleksi Pendakwah di Televisi
Swafoto Boleh, Teledor Jangan!

 Lagi-Lagi Trump

Nah, omongan terbaru Trump yang menyakitkan banyak pihak barusan meluncur dari mulutnya. Reaksi warganet yang mengecam pun jadi viral.

Di Gedung Putih, Rabu (6/12/2017), didampingi Wakil Presiden AS Mike Pence, Donald Trump mengeluarkan statement bahwa AS secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.

Reaksi keras segera mengalir deras. Selain statement para pemimpin dunia, demontrasi besar-besaran pun merebak.

"Donald Trump sedang menyulut perang di Timur Tengah. Ia mendeklarasikan perang terhadap 1,5 miliar muslim dan ratusan juta umat nasrani yang tak akan menerima kota suci itu berada di bawah hegemoni Israel," kata Diplomat Palestina untuk Inggris, Manuel Hassassian, seperti dikuti Independent, Rabu (6/12/2017).

Raja Abdullah dari Yordania menyatakan hal senada. Ia menilai, apa yang dilakukan Trump akan menyakiti hati umat Islam dan Kristiani. Sementara, Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al Saud mengatakan, keputusan miliarder nyentrik itu akan memprovokasi muslim di seluruh dunia. Kecaman keras juga datang dari Iran.

Sementara itu dari Vatikan, Paus Fransiskus mengatakan, “status quo” terkait Yerusalem harus dihormati. "Dialog hanya akan mungkin dilakukan dengan mengakui hak semua orang di wilayah tersebut,” katanya seperti dikutip dari BBC. Pemimpin umat Katolik dunia itu meminta semua pihak bijaksana demi mencegah pertumpahan darah.

"Apa yang dilakukan oleh Donald Trump akan menghancurkan proses perdamaian secara utuh," kata penasihat kepresidenan Palestina Mahmoud Habash, yang berbicara mewakili Presiden Mahmoud Abbas. "Dunia akan membayar mahal harganya."

Bahkan Presiden Prancis Emmanuel Macron pun angkat suara. Dalam pembicaraan telepon dengan Donald Trump, dia menekankan bahwa status Yerusalem harus ditentukan sebagai bagian dari solusi dua negara.

"Warga Israel dan Palestina hidup berdampingan dengan damai dan aman, dengan Yerusalem sebagai ibu kota mereka," kata Macron, dalam pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Prancis seperti dikutip dari NPR.

Kota Suci Tiga Agama

Perlu kamu ketahui, Yerusalem adalah kota suci bagi tiga agama: Islam, Kristen, dan Yahudi. Situs-situs suci berada di sana, terutama di Yerusalem Timur.

Israel menganeksasi Yerusalem Timur seusai Perang Enam Hari pada 1967. Negara itu secara sepihak mengklaim Yerusalem secara utuh sebagai ibukotanya yang “abadi”.

Negeri zionis itu telah membangun selusin permukiman, rumah bagi sekitar 200.000 orang Yahudi di Yerusalem Timur. Itu dianggap ilegal menurut hukum internasional, namun Israel tetap cuek.

Kedaulatan Israel atas Yerusalem nggak pernah diakui secara internasional dan semua negara memilih mempertahankan kedutaan mereka di Tel Aviv.

Jadi, dengan mengakui kota suci itu sebagai ibukota Israel, AS akan memperkuat dalih sekutunya itu yang mengklaim bahwa permukiman di Yerusalem Timur adalah tempat tinggal bagi komunitas negeri zionis yang sah.

Nah, jelas banget ucapan resmi Donald Trump kali ini telah menyakiti banyak pihak.

Akankah hal ini hanya akan mirip gelembung sabun semata seperti beberapa kali ucapan kotroversial Trump sebelumnya? Ataukah, bakal memperkeruh suasana perdamaian yang sedang dibangun antara Palestina dan Israel dan bakal memicu konflik lebih besar seperti yang dicemaskan Paus?

Baca juga:
Yuk Berwisata di Lajur Penyeberangan Jalan
Peta Indonesia di Casing Ponsel Jokowi

Tim Millens Inibaru.id jelas berharap Trump segera meminta maaf dan meralat ucapannya. Kalau nggak, benarlah apa yang ditulis Lili Anolik dalam Vanity Fair Edisi Summer 2017 bahwa Trump hanyalah seorang aktor, bukan presiden. Trump hanyalah mimpi buruk  buat siapa pun.

He’s president of the United States. It’s his nightmare. Our worst nightmare,” tulis Lili di akhir tulisannya yang bertajuk “Donald Trump’s Biggest Mistake Might Have Been Getting Elected”

Kalimat Lili itu kalau diterjemahkan: “Dia Presiden AS. Negara itulah mimpi buruknya. Mimpi buruk paling buruk buat kami.”

Adapun tentang Palestina, sikap kita sudah jelas. Kita di pihak Palestina. Itu sudah ditegaskan Presiden Jokowi. Itu pula sikap Inibaru.id. (EBC/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: