BerandaHits
Kamis, 13 Jul 2022 14:09

Tiga Tahun Nggak Dapat Murid Baru, SD Kanisius Trengguno Gunungkidul Tutup

SD Kanisius Trengguno di Gunungkidul, Yogyakarta harus tutup karena 3 tahun nggak dapat murid baru. (Kompas/Markus Yuwono)

Sudah tiga tahun SD Kanisius Trengguno Gunungkidul di Yogyakarta nggak dapat murid baru. Kini, juga tinggal 11 murid yang belajar di kelas 4, 5, dan 6. Pihak sekolah pun memilih untuk menutup sekolah ini, Millens.

Inibaru.id – Beda dengan sekolah-sekolah lain yang sudah melakukan aktivitas belajar mengajar di tahun ajaran baru, SD Kanisius Trengguno justru harus tutup. Keputusan berat ini diambil karena nggak ada satu pun murid baru masuk ke sekolah dalam tiga tahun terakhir.

SD ini berlokasi di Padukuhan Trengguno, Kelurahan Sidorejo, Kapanewon Ponjong, Gunungkidul, Yogyakarta. Memang, masih ada sejumlah murid yang terlihat di halaman sekolah pada Selasa (12/7/2022). Namun, tetap saja suasananya sangat sepi.

“Di sini sudah tiga tahun terakhir tidak menerima murid,” jelas Kepala Sekolah SD Kanisius Trengguno Agnes Rinawati di sekolah yang didirikan pada 1973 tersebut.

Kali terakhir sekolah ini menerima murid adalah pada tahun ajaran 2019/2020. Itu pun hanya 2 orang yang mendaftarkan diri. Pada tahun-tahun sebelumnya, jumlahnya juga nggak pernah melebihi 10 orang. Pada tahun ajaran 2018/2019, ada 6 siswa yang jadi murid baru, sementara pada tahun ajaran 2017/2018, hanya 7 siswa yang masuk kelas 1.

Padahal, saat Agnes mulai bekerja di sekolah ini pada 1991, SD Kanisius selalu menerima puluhan siswa setiap kali ajaran baru. Bahkan, meski sekolah ini dibina oleh yayasan katolik, kala itu muridnya berasal dari berbagai kalangan agama.

Tahun demi tahun berganti, jumlah murid yang mendaftar semakin sedikit. Kini, hanya tinggal 11 murid yang bersekolah di kelas 4, 5, serta 6. Total guru yang mengajar juga hanya tinggal 3 orang, termasuk Agnes yang mengajar Kelas 5.

Tinggal 11 murid di SD Kanisius Trengguno yang belajar di kelas 4, 5, dan 6. (Radarjogja/jawapos.com)

Ada sejumlah alasan yang membuat SD ini sampai kekurangan murid. Salah satunya adalah banyaknya sekolah di sana. Otomatis, SD Kanisius Trengguno harus bersaing dengan sekolah lainnya.

“Satu kalurahan saja ada 6 SD. Jadi ya muridnya semakin sedikit,” lanjut Agnes.

Di sisi lain, Sekretaris Dinas Pendidikan Gunungkidul Winarno justru menyebut tutupnya SD Kanisius Trengguno sebagai dampak dari keberhasilan program Keluarga Berencana (KB).

“Itu mungkin dampak dari keberhasilan KB. Tahun ini saja lulusan TK sekitar 7.500, sedangkan kuota SD kan sekitar 14 ribu. Wajar jika ada beberapa SD yang mendapatkan sedikit murid,” ungkap Winarno di hari yang sama.

Satu hal yang pasti, Winarno nggak mempermasalahkan penutupan SD Kanisius Trengguno karena hal ini adalah hak yayasan. Beda cerita kalau sekolah yang kekurangan murid adalah sekolah negeri. Biasanya, Kemendikbud Ristek bakal menawarkan sekolah tersebut untuk melakukan regrouping.

Lantas, bagaimana dengan nasib para guru setelah SD Kanisius Trengguno ditutup?

Menurut Agnes, dua guru yang sudah berstatus ASN bakal dipindah ke sekolah negeri. Sementara itu, 1 orang yang merupakan guru yayasan bakal dipindah ke sekolah lain yang masuk dalam binaan Yayasan Kanisius. Hal serupa juga bakal diberlakukan pada operator sekolah dan penjaga perpustakaan.

Duh, cukup disayangkan ya jika melihat sebuah sekolah sampai tutup karena kekurangan murid, Millens? (Kom/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: