BerandaHits
Kamis, 12 Nov 2025 11:01

Ternyata, Kamu Nggak Boleh Bawa Abon ke Jepang

Abon nggak boleh dibawa ke Jepang. (Lazada)

Meskipun hanya untuk dijadikan lauk selama pergi ke Jepang, abon yang kamu bawa nggak bakal bisa diizinkan masuk begitu kamu turun dari pesawat karena ada dalam daftar barang terlarang.

Inibaru.id – “Aku tuh cuma pengin bawa abon buat stok lauk selama awal-awal masa kuliah di Jepang, biar nggak kaget sama makanan sana,” cerita Aulia, mahasiswi asal Semarang yang baru mendapatkan beasiswa ke Tokyo, pada Selasa (11/11/2025) sore.

Tapi tawanya langsung hilang ketika rekannya yang sudah pernah tinggal di Jepang memperingatkannya, “Eh, jangan bawa abon, ya! Bisa kena masalah di bandara.”

Aulia awalnya nggak percaya. Menurutnya, masa sih abon, lauk kering yang biasa jadi penyelamat anak kos di Tanah Air, bisa bikin repot di negeri orang? Namun setelah mencari tahu, barulah ia paham bahwa Jepang ternyata sangat ketat soal aturan membawa makanan, apalagi yang berbahan daging seperti abon sapi atau ayam.

Jepang Nggak Main-main Soal Makanan yang Masuk ke Negaranya

Jepang memang dikenal disiplin dalam banyak hal, termasuk urusan makanan yang dibawa masuk oleh pendatang. Setiap orang yang datang ke Negeri Sakura diwajibkan melaporkan makanan yang dibawa untuk diperiksa oleh petugas karantina bandara.

Selain melapor, pengunjung juga perlu menunjukkan sertifikat pemeriksaan atau dokumen pendukung kalau membawa bahan pangan tertentu. Tapi tenang, nggak semua makanan harus dilaporkan, kok.

Menurut keterangan dari Konsulat Jenderal Jepang, makanan dalam kemasan pabrikan seperti kerupuk, permen, kopi instan, selai, atau teh biasanya aman. Asal bukan makanan yang mengandung daging atau bahan hewani. Jadi, kalau kamu mau bawa sambal botolan atau camilan kering tanpa daging, itu masih bisa lolos.

Abon Termasuk Barang Terlarang

Abon terbuat dari daging, sehingga nggak bisa asal dibawa masuk ke Jepang. (Wikipedia/Midori Sakurai)

Di sinilah letak masalahnya. Meski bentuknya kering dan awet, abon termasuk olahan daging, dan Jepang dengan tegas melarang semua produk hewani masuk ke negaranya.

Aturannya tertuang dalam peraturan Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang. Produk seperti ham, sosis, bacon, dendeng, bakpao isi daging, hamburger, gimbap, hingga abon masuk dalam daftar hitam barang bawaan.

Kalau nekat membawa, hukumannya nggak main-main, lo. Siapa pun yang ketahuan bisa dipenjara hingga tiga tahun atau denda sampai 3 juta yen, setara sekitar Rp 324 juta! Bahkan, untuk pelaku bisnis, dendanya bisa mencapai 50 juta yen alias Rp 5 miliar.

Petugas bandara Jepang nggak segan menindak pelanggaran ini. Ada kasus wisatawan yang harus menjalani pemeriksaan ketat hanya karena membawa produk olahan daging tanpa izin. Jadi, buat yang mau ke Jepang, lebih baik main aman aja dan tinggalkan lauk-lauk berbahan hewani di rumah.

Bukan Cuma Abon, Buah dan Sayur Pun Banyak yang Dilarang

Selain produk daging, sebagian besar buah dan sayur dari luar negeri juga dilarang masuk. Alasannya? Jepang ingin mencegah masuknya hama atau penyakit tumbuhan yang bisa mengganggu pertanian lokal.

Beberapa contoh buah yang dilarang antara lain mangga, leci, lengkeng, jeruk, dan apel. Bahkan, tanah, bibit tanaman, dan serangga hidup pun nggak boleh dibawa tanpa sertifikat khusus.

Oh ya, makanan dari pesawat seperti sandwich atau buah potong juga nggak boleh dibawa turun setelah mendarat. Jadi, kalau masih ada sisa makan di pesawat, habiskan aja di atas sebelum mendarat, ya!

Jadi, Apa Saja Makanan yang Aman Dibawa ke Jepang?

Kalau kamu mau membawa bekal atau oleh-oleh makanan, pastikan hanya yang dalam kemasan pabrikan dan tanpa bahan hewani. Camilan seperti biskuit, cokelat, atau mi instan vegetarian biasanya aman.

Mengetahui hal ini, Aulia akhirnya batal membawa abon kesukaannya. “Untung aku cari tahu dulu. Kalau nekat, bisa-bisa belum sempat kuliah malah jadi diinterogasi di bandara,” katanya.

Nah, buat kamu yang mau pergi ke Jepang juga, pelajari dulu aturan karantinanya, ya. Jangan sampai niat bawa bekal malah bikin perjalanan berantakan. Soalnya, lebih baik rindu abon sebentar daripada harus berurusan dengan hukum Jepang! Setuju, Gez? (Arie Widodo/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: