BerandaHits
Rabu, 19 Mar 2024 11:22

Takjil War, Cara Asyik Orang Indonesia Wujudkan Toleransi Beragama

Ilustrasi: Takjil war yang dilakukan orang Indonesia pada sore jelang waktu berbuka puasa. (Twitter/txtdrkuliner)

Kamu ikut memeriahkan pembahasan takjil war di media sosial atau malah benar-benar ikut takjil war? Hal ini ternyata mendapatkan sambutan positif dari sejumlah tokoh agama, lo!

Inibaru.id – Belakangan ini di media sosial seperti Twitter, Facebook, Instagram, hingga TikTok ramai dengan unggahan tentang orang-orang yang melakukan takjil war. Meski ada embel-embel war-nya, bukan berarti jajanan takjil dijadikan senjata untuk perang atau tawuran ya? Makna dari takjil war ini adalah ajang rebutan takjil pada sore hari alias sebelum waktu berbuka puasa.

Konsepnya mirip-mirip ticket war jelang konser dari musikus terkemuka. Siapa saja tanpa mengenal agama, berusaha untuk secepat mungkin datang ke tempat penjual takjil agar mendapatkan jajanan yang diinginkan.

Nah, banyak warganet non-Islam yang mengaku suka melakukannya. Mereka bahkan bisa curi start dengan datang lebih awal dibandingkan dengan orang Islam yang berpuasa dan biasanya baru mencarinya mepet dengan waktu berbuka.

Saking hebohnya takjil war, Pendeta dari Gereja Tiberias, Steve Marel juga sampai ikutan membahas soal hal ini, lo.

“Agama kita toleran. Tapi soal takjil, kita duluan (mencarinya). Jam 15.00 mereka masih lemas, kita sudah standby (di penjual takjil),” ucap sang pendeta yang kemudian disambut jemaat gereja dengan gelak tawa sebagaimana terlihat di potongan video yang diunggah oleh akun Twitter @kikir pada Senin (18/3/2024).

Nggak hanya takjil war, banyak orang non-muslim di Indonesia juga ikut antusias jika ada acara buka bersama (bukber). Bahkan, ada yang sampai jadi panitia agar acara bukber bisa terlaksana dengan baik. Wah, keren ya toleransinya?

Menggerakkan Ekonomi Rakyat

Pembahasan takjil war di Indonesia bikin Ramadan jadi semakin meriah. (Twitter/decedalueeee)

Menanggapi kehebohan takjil war ini, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Fahrur Rozi justru senang. Baginya, nggak masalah warga non-muslim ikutan berburu takjil. Toh hal ini justru membuat penjual takjil senang karena jualannya laris.

“Bagus karena menggerakkan ekonomi rakyat. Malah jadi berkah untuk semua," ucap Fahrur sebagaimana dilansir dari Detik, Selasa (19/3).

Hal serupa diungkap Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad. Dia menganggap fenomena ini adalah bukti bahwa kerukunan antarumat di Tanah Air masih terjaga.

“Seperti orang Islam ikut libur Natal dan Nyepi. Hidup bersama dengan rukun. Ini juga bikin ekonomi rakyat jadi menggeliat,” terang Dadang.

Lucunya, tatkala tahu ‘jatah’ takjilnya berkurang karena dibeli banyak orang-orang non-Muslim, warganet Muslim ikut menanggapi dengan guyonan balas dendam seperti akan memborong telur agar orang Kristen kesulitan mencari telur Paskah.

Bahkan, sampai ada yang terpikir untuk ‘menculik’ pendeta Gereja Tiberias agar yang ceramah nantinya adalah Habib Jafar. Tanggapan ini justru bikin pembahasan takjil war di media sosial jadi semakin meriah.

Yap, setelah dibikin lelah dengan adu argumen tentang Pemilu 2024, belakangan ini media sosial justru terasa lebih hangat berkat kehebohan takjil war. Benar-benar Ramadan ini memang bisa memberikan berkah dan kedamaian bagi semua orang di Indonesia, ya, Millens! (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024