BerandaHits
Jumat, 31 Agu 2023 11:41

Skripsi Nggak Wajib, PTN di Jateng: Kami akan Menyesuaikan

Ilustrasi: Perguruan tinggi negeri di Jawa Tengah menyambut baik kebijakan Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023. (Istimewa)

Perguruan tinggi negeri (PTN) di Jateng sudah siap menerapkan kebijakan dari Mendikbudristek Nadiem Makarim terkait tidak wajibnya skripsi sebagai syarat kelulusan.

Inibaru.id - Selain mahasiswa, pihak yang berhubungan langsung dengan kebijakan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) terkait nggak wajibnya skripsi sebagai syarat kelulusan adalah perguruan tinggi. Lembaga tersebut tampaknya harus melakukan berbagai penyesuaian dengan kebijakan baru yang sudah mulai diberlakukan ini.

Apakah pihak kampus mengalami kesulitan menerima kebijakan dari Mendikbudristek Nadiem Makarim mengingat selama ini skripsi menjadi sebuah standar kelulusan yang umum di perguruan tinggi? Yuk, kita simak pendapat dari universitas-universitas negeri di Jawa Tengah!

Bagi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, mahasiswa lulus tanpa skripsi bukanlah hal yang baru. Beberapa fakultas, contohnya Fakultas Peternakan, sudah menerapkan kebijakan tersebut. Sebagian mahasiswanya menjalani kerja di lapangan sebagai tugas akhir (non-skripsi) sesuai ketentuan yang berlaku dan sistematika pelaporan yang sudah ditentukan.

"Tetapi dalam pelaksanaannya, anak-anak yang mengambil tugas akhir atau skripsi bukan dari penelitian itu masih sangat sedikit," kata Rektor Unsoed, Akhmad Sodiq, dikutip dari Tempo (30/8/2023).

Nah, berhubung sekarang sudah menjadi kebijakan resmi dari Mendikbudristek, maka menurut Sodiq, tugas akhir non-skripsi bisa diterapkan oleh lebih banyak mahasiswa. Dia mencontohkan jika ada mahasiswa yang lebih bergairah ke kewirausahaan atau kerja sosial, maka skripsi yang berbasis penelitian bisa ditiadakan.

Pendapat yang sama juga diungkapkan oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Sistem Informasi Unnes, Ngabiyanto. Dia menyadari bahwa tugas akhir bentuknya nggak cuma skripsi.

"Tugas akhir dalam bentuk lain tidak menurunkan kualitas, karena TA (tugas akhir) disesuaikan dengan kebutuhan prodi. Dapat berbentuk projek atau prototipe. Unnes pada dasarnya telah memulai pada Prodi Seni Rupa berupa pameran dan Prodi Tata Busana berupa gelar karya," jelas Ngabiyanto, dinukil dari Detik (31/8).

Menunggu Petunjuk Teknis

Ilustrasi: Sekarang, ada banyak alternatif selain skripsi yang bisa dipilih mahasiswa sebagai syarat kelulusan. (Freepik)

Secara umum, perguruan tinggi negeri (PTN) yang ada di Jawa Tengah menyambut baik Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi yang nggak lagi mewajibkan skripsi sebagai syarat kelulusan bagi mahasiswa S1 dan D4 ini. Namun, karena masih baru, pelaksanaan kebijakan ini membutuhkan petunjuk pelaksanaan lebih lanjut.

"Undip InsyaAllah akan menyesuaikan. Nunggu petunjuk kementerian," kata Rektor Universitas Diponegoro Yos Johan.

Lebih lanjut, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FISIP Undip Teguh Yuwono menjelaskan bahwa kebijakan lulus tanpa skripsi ini adalah sebuah terobosan yang bagus. Dia berharap, dengan ini mahasiswa mempunyai pilihan dalam meningkatkan kompetensinya.

"Kebijakan tanpa skripsi itu sebuah kebijakan yang cukup bagus. Memberikan keleluasaan kepada mahasiswa untuk melakukan proses pembelajaran secara lebih cepat," kata Teguh.

Setali tiga uang, Rektor Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta Jamal Wiwoho juga menyatakan kesepakatannya. Katanya, UNS sudah siap menerapkan Permendikbudristek nomor 53 untuk mendorong perguruan tinggi bisa melakukan inovasi dalam menjalankan Kampus Merdeka dan berbagai projek inovasi pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

"Sudah siap. TA itu kan tidak mungkin sama dengan skripsi. TA itu bentuknya macam-macam, tidak harus skripsi. Tapi secara umum banyak yang (menganggap) TA itu ya skripsi," ucap Jamal.

Jika para kampus negeri tersebut sudah memberikan lampu hijau terhadap kebijakan ini, benarkah mahasiswa menjadi merasa leluasa dalam memilih tugas akhir sebagai syarat kelulusan? Ya, setidaknya mulai sekarang, skripsi nggak lagi jadi satu-satunya momok bagi pejuang kelulusan. (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024