Inibaru.id – Sebagai mahasiswa, kamu sudah pasti berkeinginan cepat menyelesaikan skripsi agar cepat lulus. Bagi sebagian mahasiswa, lulus tepat waktu mungkin menjadi sebuah kebanggan tersendiri.
Sayangnya, kadang harapan itu nggak semudah yang dibayangkan. Kenyataannya, masih banyak mahasiswa semester plus-plus yang harus tetap bertahan di kampus karena alasan tertentu, salah satunya skripsi yang tersendat.
Eits, yang kita bicarakan bukan tersendat karena faktor mahasiswa yang kadang menghilang atau jadi terlalu sibuk dengan urusan di luar skripsi ya. Kita sedang membicarakan kemungkinan mendapatkan dosen pembimbing (dosbing) yang jarang muncul di kampus tahu-tahu minta revisi terus-terusan.
Ternyata, ada kesalahan dalam memilih dosbing skripsi masih kerap dilakukan mahasiswa. Akibatnya, skripsi malah terombang-ambing. Karena itu, yuk simak kiat berikut biar kamu nggak salah memilih dosbing skripsi.
1. Pilih dosen muda
Ada banyak cerita mengenai dosen yang sudah berumur sulit mengikuti perubahan. Mungkin memang nggak semua dosbing berumur seperti itu. Tapi, ada baiknya kamu mempertimbangkan untuk mencari dosbing yang masih muda.
Selain proses pembimbingan yang bakal berjalan dengan lancar. Dosen muda juga dapat memberikan berbagai saran mengenai tema atau judul tugas akhir kamu yang kekinian, lo.
2. Cari yang proaktif
Kalau kamu tipe mahasiswa pasif, jangan sekali-kali memilih dosbing yang juga pasif. Hal ini bisa memperburuk dan memperpanjang masa studi-mu. Sebabnya, kamu dan sang dosen saling menunggu. Jadi, malah nggak ada yang jalan duluan.
Karena itu, carilah dosbing yang proaktif. Dia akan selalu menanyakan kabar atau keberadaanmu dan memintamu segera menyelesaikan studi. Nah, kalau kamu sudah dapat dosen yang seperti ini tapi tugas akhirmu masih belum kelar, berarti masalahnya ada pada dirimu.
Ada baiknya, kamu minta saran kakak tingkat untuk mengetahui mana dosen yang proaktif sehingga nggak salah pilih.
3. Kamu bisa pilih dosen yang expert di bidangnya
Mau punya karya yang berkualitas? Salah satu kuncinya ada pada dosen yang ahli di bidangnya. Pastikan dosbingmu nggak cuma pandai secara tekstual.
Dosen yang ahli di bidangnya bakal sangat membantumu menyusun dan menyempurnakan tugas akhirmu.
4. Mudah diajak diskusi
Terkadang, berdiskusi dengan dosen nggak mudah dilakukan. Apalagi jika dosen tersebut adalah dosen kolot. Mereka sama sekali nggak mau menggubris kritik, masukan, atau saran dari mahasiswanya.
Baca Juga:
Membidik PTS Terbaik dengan Tips BerikutKalau kamu ketemu dosen yang seperti ini, sudah pasti tugas akhirmu bakal tersendat. Kamu bahkan bisa kehilangan motivasi karena sudah lelah menghadapi sifat dosbing ini. Karena itu, carilah dosen yang mudah diajak berdiskusi. Siapa tahu, muncul ide baru dari hasil diskusi ini.
5. Hindari dosen perfeksionis
Kalau kamu tergolong mahasiswa biasa-biasa saja, memilih dosbing perfeksionis sama saja dengan bunuh diri. Kamu harus siap melakukan revisi lagi dan lagi meskipun secara umum tugas akhirmu sudah cukup layak.
Hm, memilih dosen pembimbing untuk tugas akhir memang cukup sulit. Tapi, jika kamu mengikuti lima tips di atas, sepertinya bakal lebih mudah ya, Millens? (IDN/IB21/E07)