BerandaHits
Minggu, 23 Mar 2019 13:50

Sering Komentar Nyinyir Usai Dengar Aksi Kekerasan? Mungkin Kamu Kena Desensitisasi

Komentar nyinyir bisa jadi gejala desensitisasi. (lyceum.id)

Bukannya berempati, banyak orang justru melontarkan perkataan kasar usai mengetahui aksi kekerasan. Hal ini disebut desensitisasi. Jika dibiarkan, kemanusiaan akan musnah karena orang sudah nggak lagi peduli satu sama lain.

Inibaru.id - Kalau sedang menyaksikan seseorang hendak melakukan bunuh diri dengan melompat dari ketinggian, apa yang akan kamu lakukan? Membujuknya untuk mengurungkan niat, membiarkan, atau malah mengomporinya untuk lompat sembari merekam? Jika dua opsi terakhir yang kamu pilih, bisa jadi kamu mengalami desensitisasi atau hilangnya kepekaan terhadap aksi kekerasan yang terjadi.

Desensitisasi disebut-sebut disebabkan paparan konten yang memuat unsur kekerasan secara terus menerus. Konten tersebut bisa didapatkan dari media sosial seperti youtube, televisi, gim, atau menyaksikan secara langsung. Semakin sering seseorang terpapar konten kekerasan, semakin tinggi pula orang tersebut terpapar desensitisasi.

Dalam penelitian yang berjudul "Desensitization to media voilence: Links habitual Media Violence Exposure, Aggressive Cognitions and Aggressive Behaviour” oleh Barbara Krahe, dkk pada 2011 lalu. Responsden yang terpapar video kekerasan memiliki korelasi positif dengan desensitisasi, bebeda dengan responden yang hanya diberikan video sedih dan lucu yang nggak memberi efek apa pun.

Jadi nggak mengherankan orang-orang yang terkena kondisi ini bakal acuh atau cenderung memberikan reaksi nyinyir terhadap peristiwa tertentu. Karena itu, penting banget untuk melaporkan kandungan kekerasan yang terdapat dalam sebuah konten. Manusia tanpa kepekaan bukanlah manusia. (IB27/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: