Inibaru.id – Warganet penggemar sepak bola Indonesia geger dengan kabar dikontraknya Pratama Arhan oleh klub Liga Jepang J2 Tokyo Verdy. Dia pun menjadi pemain Indonesia keempat yang bermain di Liga Jepang setelah Ricky Yacobi di Matsushita pada 1988 (kini jadi Gamba Osaka), Irfan Bachdim di Consodale Sapporo dan Ventforet Kofu pada 2014 sampai 2017, dan Stefano Lilipaly di Consodale Sapporo pada 2014.
Menurut keterangan CEO PSIS Semarang, klub yang sebelumnya dibela Pratama Arhan, Yoyok Sukawi, nggak ada sepeser pun biaya transfer diberikan Tokyo Verdy ke Tim Mahesa Jenar. Keputusan ini diambil karena PSIS menganggap Arhan yang muncul dari akademi PSIS selama ini berkelakuan baik dan berhak untuk mencicipi atmosfer sepak bola di luar negeri, khususnya Jepang.
“Arhan kami lepas tanpa biaya transfer satu Rupiah pun. Arhan anak baik sepakat berkomitmen dengan PSIS bahwa sejauh mana Arhan pergi, Arhan tetap memiliki rumah di Indonesia, yakni PSIS Semarang,” tulis Yoyok di akun Instagram @yoyok_sukawi.
Lantas, seperti apa sih klub Tokyo Verdy yang jadi pelabuhan baru pemuda asal Blora, Jawa Tengah, ini? Klub ini ternyata sudah ada sejak 1969 lalu meski saat itu namanya adalah Yomiuri FC dan masih satu manajemen dengan tim bisbol Yomiuri Giants. Hanya, saat J League diresmikan dan era sepak bola profesional di Jepang dimulai, nama klub berganti jadi Verdy Kawasaki.
Yang menarik adalah pemilihan nama Verdy yang berasal dari Bahasa Portugis yang berarti hijau. Jadi, sudah bisa dibayangkan apa warna seragam dari klub yang baru benar-benar pindah ke Tokyo pada 2004 ini?
Meski sejak 2009 berlaga di level kedua Liga Jepang, J2, Tokyo Verdy punya sejarah sebagai tim besar di sepak bola Jepang karena menjuarai liga tujuh kali. Selain itu, gelar juara Liga Champions Asia pada 1987 direngkuh. Tim ini juga pernah diperkuat bintang-bintang dunia seperti legenda sepak bola Jepang yang masih terus bermain hingga usia lebih dari 50 tahun Kazuyoshi Miura, pemain Brasil yang malang melintang bersama FC Porto dan Zenit St Petersburg Hulk, serta Patrick Mboma.
Yang menarik, Tokyo Verdy ternyata pernah bermain di Indonesia, lo. Pada 1995, Verdy yang saat itu masih bernama Verdy Kawasaki tampil di Liga Champions Asia dengan status juara Liga Jepang bertandang ke Stadion Siliwangi Bandung melawan Persib. Sayangnya, status juara Liga Jepang pada 1994 itulah kali terakhir mereka menguasai Negeri Matahari Terbit.
Trofi besar terakhir yang mereka dapatkan adalah Emperor’s Cup pada 2004 lalu. Oh ya, kompetisi ini adalah yang tertua di Jepang karena diadakan sejak 1921 dan sering dianggap sebagai Piala FA-nya Jepang. Sama-sama ajang yang bergengsi tinggi layaknya juara Liga sih.
Semoga saja Pratama Arhan bisa berkembang dan memiliki karier yang bagus di Tokyo Verdy ya, Millens. (Box, Wik, Ins/IB09/E05)