BerandaHits
Jumat, 17 Jun 2021 13:16

Sejarah Unik Depok, Pernah Jadi Negara dan Punya Presiden

Potret 'Belanda Depok', orang-orang pribumi yang bergaya hidup ala Belanda. Mereka berhubungan dengan Cornelis Chastelein, tuan tanah sekaligus pendiri Depok. (Depoktren via Kumparan)

Berawal dari Cornelis Chastelein yang membagi-bagikan lahan yang dibelinya kepada para budak yang telah dia merdekakan, sejarah Depok sebagai negara dimulai. Depok benar-benar menjadi negara dan punya presiden pada 1913 melalui pemilihan umum. Dibantu seorang sekretaris, presiden menjabat selama 3 tahun.

Inibaru.id - Sekarang, kamu mungkin mengenal Depok sebagai wilayah setingkat kotamadya di provinsi Jawa Barat. Sebelum terbentuk pada 27 April 1999, kota ini merupakan kecamatan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Ngomong-ngomong soal Depok, mungkin nggak banyak yang tahu kalau dulu Depok pernah menjadi sebuah negara tersendiri yang dipimpin oleh presiden. Peran Presiden Depok sama dengan presiden kita sekarang, yakni berperan sebagai kepala negara sekaligus pemerintahan.

Dulu pada akhir abad ke-17, seorang saudagar Belanda kaya raya bernama Cornelis Chastelein membeli tanah di Depok seluas 12,44 km2 dengan harga Rp 2,4 juta. Tanah ini berstatus partikelir, Millens, bukan termasuk dari kekuasaan pemerintah Hindia Belanda. Jadilah pada abad ke-18, Depok adalah wilayah administratif yang mempunyai gemeente bestuur atau pemerintah sipil. Otomatis, Chastelein menjadi penguasa pertama dan pendiri Depok.

Saat itu, wilayah Depok masih berupa hutan belantara. Dengan bantuan para budaknya yang berasal dari berbagai suku daerah, Chastelein membabat hutan untuk membuka lahan garapan. Jangan salah, cakupan wilayah Depok sangat luas, mulai dari seluruh kawasan Depok sekarang, Pasar Minggu di Jakarta Selatan, hingga Gambir di Jakarta Pusat. Luas banget kan? Penduduk pertama yang mendiami Depok ialah para budak milik Chastelein.

Pemilihan pertama Depok dilaksanakan pada 1913 dengan nama pemerintahan Het Gemeente Bestuur van Het Particuliere Land Depok. Pemilihan ini diadakan secara demokratis lo. Rakyat sendiri yang memilih mau dipimpin siapa. Pusat pemerintahannya berada di titik Kilometer 0 yang ditandai oleh Tugu Depok. Nggak jauh dari situ, berdiri gedung pemerintahan yang kini difungsikan sebagai Rumah Sakit Harapan. Di Negara Depok, Presiden hanya menjabat selama tiga tahun.

Orang yang terpilih menjadi presiden pertama Depok adalah Gerrit Jonathans yang menjabat pada 1913. Setelah Jonathans, terdapat tiga presiden yang memimpin, antara lain Martinus Laurens yang (1921), Leonardus Leander (1930), dan Johannes Matjis Jonathans (1952). Sayangnya, nggak asa catatan mengenai sosok atau peran masing-masing presiden Depok itu.

Warisan Chastelein

Depok dulu hutan belantara yang dibuka Cornelis Chastelein untuk perkebunan. (Beritasatu)

Chastelein merupakan sosok penganut Protestan yang taat. Dia berprinsip bahwa manusia harus berbuat baik pada sesama. Nggak heran jika dia dermawan pada para budaknya. Sebelum meninggal pada 28 Juni 1714 dia mewariskan lahan, rumah, hewan, dan alat pertanian kepada para budak. Dia juga memberikan mereka kemerdekaan. Agar pembagian warisan ini lancar, tuan tahan baik hati ini menunjuk Jarong van Bali untuk memimpin dan mengaturnya.

Kekhawatiran bakal terjadinya perebutan kekuasaan kembali timbul sepeninggal Jarong van Bali. Akhirnya mereka sepakat untuk menerapkan sistem demokrasi dalam pemilihan pemimpin yang disebut presiden setiap tiga tahun sekali. Uniknya, nggak ada jabatan wakil presiden, Millens. Dalam menjalankan tugas-tugasnya, presiden akan dibantu oleh sekretaris. Konsep tatanan pemerintah ini dibuat oleh pengacara Batavia, dan dijalankan pada 1913.

Menjadi Bagian Indonesia

Depok diserahkan kepada pemerintah Indonesia pada 1952 oleh presiden terakhirnya, Matijs Jonathans melalui akta penyerahan tanah partikulir. Kalau dilihat dari Depok sebagai kotamadya memang usianya baru menginjak 22 tahun. Tapi, jika dilihat dari sejarah kota Depok sebelum menjadi bagian dari wilayah Jawa Barat, Indonesia, maka usianya bisa mencapai lebih dari 300 tahun. Depok juga bisa dibilang sudah merdeka sebelum Indonesia.

Wah, panjang dan menarik sekali ya, sejarah Kota Depok ini? Apa nih yang kamu tahu soal Depok, Millens? (Phi,Tir,Kum/E05/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Cara Bikin YouTube Recap, YouTube Music Recap, dan Spotify Wrapped 2025

5 Des 2025

Data FPEM FEB UI Ungkap Ribuan Lulusan S1 Putus Asa Mencari Kerja

5 Des 2025

Terpanjang dan Terdalam; Terowongan Bawah Laut Rogfast di Nowegia

5 Des 2025

Jaga Buah Hati; Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai hingga Awal 2026!

5 Des 2025

Gajah Punah, Ekosistem Runtuh

5 Des 2025

Bantuan Jateng Tiba di Sumbar Setelah 105 Jam di Darat

5 Des 2025

Warung Londo Warsoe Solo, Tempat Makan Bergaya Barat yang Digemari Warga Lokal

6 Des 2025

Forda Jateng 2025 di Solo, Target Kormi Semarang: Juara Umum Lagi!

6 Des 2025

Yang Perlu Diperhatikan Saat Mobil Akan Melintas Genangan Banjir

6 Des 2025

Tiba-Tiba Badminton; Upaya Cari Keringat di Tengah Deadline yang Ketat

6 Des 2025

Opak Angin, Cemilan Legendaris Solo Khas Malam 1 Suro!

6 Des 2025

Raffi Ahmad 'Spill' Hasil Pertemuan dengan Ahmad Luthfi, Ada Apa?

6 Des 2025

Uniknya Makam Mbah Lancing di Kebumen, Pusaranya Ditumpuk Ratusan Kain Batik

7 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: