BerandaHits
Senin, 9 Jul 2023 07:53

Sebab Banjir Lahar Dingin Semeru Begitu Dahsyat hingga Merusak 4 Jembatan

Banjir lahar dingin Semeru merusak 4 Jembatan di Lumajang, Jawa Timur. (Detik/Rochmad)

Ada sejumlah alasan yang membuat banjir lahar dingin Semeru bisa berlangsung begitu dahsyat. Salah satunya adalah anomali hujan deras yang berlangsung di tengah musim kemarau.

Inibaru.id – Prediksi musim kemarau tahun ini yang disebut-sebut akan lebih kering dari tahun-tahun sebelumnya sejauh ini meleset, Millens. Nyatanya, hujan deras masih berlangsung di berbagai tempat di Indonesia. Sejumlah bencana pun muncul akibat anomali ini, termasuk banjir lahar dingin Semeru yang merusak 4 jembatan.

Banjir ini berlangsung pada Jumat (7/7/2023) sore. Sejumlah video yang menunjukkan dahsyatnya aliran lahar dingin Semeru viral hingga diberitakan banyak media internasional. Setidaknya, empat jembatan di Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur putus akibat nggak kuat menahan aliran lahar yang luar biasa. Lima desa di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro juga terdampak.

Kok bisa banjir lahar dingin Semeru yang berlangsung kemarin bisa sedahsyat itu? Pakar Vulkanologi Institut Teknologi Bandung (ITB) Mirzam Abdurachman punya pendapat terkait hal ini. Menurutnya, bencana alam tersebut dipengaruhi banyaknya tumpukan material vulkanik di Gunung Semeru dan hujan yang terjadi di wilayah tersebut.

Hal lain yang bikin banjir lahar dingin Semeru bisa begitu dahsyat adalah karakteristik dan volume sungai yang dilewati lahar dingin. Selain itu, ada satu hal lain, yaitu material vulkanik Semeru cenderung lebih berat jika dibandingkan dengan yang dikeluarkan gunung-gunung lainnya.

“Dulu pas Semeru meletus, saya pernah menyampaikan bahwa Semeru dan Bromo itu punya karakteristik abu vulkanik yang berbeda dari gunung lainnya, lebih berat,” ungkap Mirzam sebagaimana dilansir dari Detik, Sabtu (8/7).

Banjir lahar dingin Semeru disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk karakteristik material vulkaik gunung tersebut. (Analisadaily)

Sebelumnya, hujan nggak turun di Indonesia selama berminggu-minggu. Jika di gunung lain kondisi ini membuat abu vulkanik bisa ditiup angin, hal ini nggak terjadi di Semeru. Beratnya abu vulkanik dari gunung tersebut membuatnya nggak bisa ditiup angin sehingga terus menumpuk di puncak gunung. Volumenya pun jadi sangat besar di puncak.

“Abu vulkanik Semeru itu berat jadi nggak bisa ditiup angin, diletusin juga nggak bisa nyebar. Akibatnya saat keluar dari gunung jadi terus menumpuk. Begitu ada hujan di puncak, langsung menyebabkan banjir lahar,” lanjutnya.

Nah, karena hujan terus berlangsung di kawasan Semeru dan sekitarnya dengan deras sejak Kamis (6/7), air pun membuat tumpukan material vulkanik yang sangat banyak mengalir ke bawah gunung mengikuti aliran sungai. Dampaknya, banjir lahar dingin pun berlangsung dengan sangat dahsyat.

Tingginya intensitas aliran ditambah dengan besarnya volume lahar dingin pada akhirnya nggak mampu lagi ditahan sejumlah jembatan yang dilalui banjir tersebut.

Jika nanti intensitas hujan kembali menurun atau bahkan musim kemarau mencapai puncaknya, bisa jadi material vulkanik akan kembali menumpuk lagi di kawasan hulu. Begitu musim hujan kembali datang, dikhawatirkan bisa menyebabkan banjir lahar dingin yang nggak kalah dahsyat sebagaimana yang terjadi kemarin.

Semoga saja ada solusi terbaik agar bencana yang sangat berbahaya dan merugikan ini nggak lagi terulang ya, Millens? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: