BerandaHits
Jumat, 13 Apr 2023 08:00

Sama-Sama Menahan Lapar, Intermittent Fasting Berbeda dengan Puasa Ramadan

Sama-Sama Menahan Lapar, Intermittent Fasting Berbeda dengan Puasa Ramadan

Ilustrasi: Puasa Ramadan dan intermittent fasting memiliki perbedaan dalam konteks praktik, tujuan, dan makna budaya di baliknya. (Getty Images/Natalia Klenova/Eyeem)

Intermittent fasting dengan puasa Ramadan itu sama-sama menahan lapar dalam periode waktu tertentu. Tapi keduanya memiliki perbedaan yang mendasar. Apa saja itu?

Inibaru.id - Bagi pelaku diet, pasti nggak asing dengan metode intermittent fasting. Itu merupakan suatu pola makan yang melibatkan periode waktu tertentu dalam sehari untuk seseorang berpuasa, dan periode waktu lainnya diperbolehkan makan.

Metode puasa sebagai diet ini mulai populer di Inggris dan Australia sekitar tahun 2012. Menurut beberapa sumber, orang yang kali pertama memperkenalkan metode ini adalah Michelle Harvie dan Mark Mattson. Hingga kini, intermittent fasting dikenal sebagai pendekatan diet dan gaya hidup untuk tujuan kesehatan dan kebugaran.

Sekilas, pola puasa diet ini hampir mirip dengan puasa Ramadan yang kini sedang kita kerjakan ya, Millens? Tapi, antara keduanya memiliki perbedaan yang mendasar. Kedua jenis puasa tersebut memiliki perbedaan dalam konteks praktik, tujuan, dan makna budaya di baliknya.

Praktik

Puasa Ramadan adalah praktik puasa yang dilakukan oleh umat Muslim selama bulan Ramadan, yang merupakan bulan ke sembilan dalam kalender Hijriyah. Puasa Ramadan meliputi menahan diri dari makan, minum, dan aktivitas seksual mulai dari sebelum fajar (subuh) hingga setelah matahari terbenam. Puasa ini dijalankan setiap hari selama sebulan penuh.

Sementara itu, intermittent fasting adalah puasa dengan beberapa variasi waktu, seperti 16/8 yaitu berpuasa selama 16 jam sehari dan makan dalam jendela waktu 8 jam atau 5/2 yaitu makan secara normal selama lima hari dalam seminggu dan berpuasa dalam dua hari yang nggak berurutan.

Tujuan

Ilustrasi: Puasa Ramadan dan intermittent fasting sama-sama melibatkan konsep menahan diri dari makanan dan minuman untuk periode waktu tertentu. (Unsplash/Farhard Ibrahimzade)

Puasa Ramadan memiliki nilai agama dan sosial yang kuat bagi umat Muslim. Tujuan utama dari puasa Ramadan untuk ibadah serta meningkatkan keimanan, membersihkan diri secara spiritual, dan mempraktikkan pengendalian diri, serta menunjukkan solidaritas dengan mereka yang kurang beruntung.

Sedangkan tujuan utama dari intermittent fasting berkaitan dengan kesehatan dan kebugaran. Beberapa orang menerapkan puasa ini sebagai cara untuk mengatur pola makan, mengurangi asupan kalori, meningkatkan sensitivitas insulin, dan memperbaiki komposisi tubuh mereka.

Makna Budaya

Puasa Ramadan memiliki makna budaya yang dalam bagi umat Muslim di seluruh dunia. Puasa Ramadan merupakan salah satu dari Rukun Islam dan memiliki nilai-nilai keagamaan, sosial, serta budaya. Puasa Ramadan sering kali dianggap sebagai waktu khusus untuk keluarga berkumpul, ibadah diperdalam, dan masyarakat saling membantu.

Di sisi lain, intermittent fasting nggak memiliki konotasi agama atau budaya tertentu, dan lebih dilihat sebagai pola makan atau pendekatan kesehatan yang diterapkan oleh individu dengan tujuan kesehatan dan kebugaran pribadi.

Itu dia perbedaan antara puasa yang bertujuan untuk beribadah dengan puasa untuk diet ya, Millens. Meski ada perbedaaan, kedua jenis puasa ini melibatkan konsep menahan diri dari makanan dan minuman untuk periode waktu tertentu. (Siti Khatijah/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Iri dan Dengki, Perasaan Manusiawi yang Harus Dikendalikan

27 Mar 2025

Respons Perubahan Iklim, Ilmuwan Berhasil Hitung Jumlah Pohon di Tiongkok

27 Mar 2025

Memahami Perasaan Robot yang Dikhianati Manusia dalam Film 'Companion'

27 Mar 2025

Roti Jala: Warisan Kuliner yang Mencerminkan Kehidupan Nelayan Melayu

27 Mar 2025

Jelang Lebaran 2025 Harga Mawar Belum Seharum Tahun Lalu, Petani Sumowono: Tetap Alhamdulillah

27 Mar 2025

Lestari Moerdijat: Literasi Masyarakat Meningkat, tapi Masih Perlu Dorongan Lebih

27 Mar 2025

Hitung-Hitung 'Angpao' Lebaran, Berapa Banyak THR Anak dan Keponakan?

28 Mar 2025

Setengah Abad Tahu Campur Pak Min Manjakan Lidah Warga Salatiga

28 Mar 2025

Asal Usul Dewi Sri, Putri Raja Kahyangan yang Diturunkan ke Bumi Menjadi Benih Padi

28 Mar 2025

Cara Menghentikan Notifikasi Pesan WhatsApp dari Nomor Nggak Dikenal

28 Mar 2025

Hindari Ketagihan Gula dengan Tips Berikut Ini!

28 Mar 2025

Cerita Gudang Seng, Lokasi Populer di Wonogiri yang Nggak Masuk Peta Administrasi

28 Mar 2025

Tren Busana Lebaran 2025: Kombinasi Elegan dan Nyaman

29 Mar 2025

AMSI Kecam Ekskalasi Kekerasan terhadap Media dan Jurnalis

29 Mar 2025

Berhubungan dengan Kentongan, Sejarah Nama Kecamatan Tuntang di Semarang

29 Mar 2025

Mengajari Anak Etika Bertamu; Bekal Penting Menjelang Lebaran

29 Mar 2025

Ramadan Tetap Puasa Penuh meski Harus Lakoni Mudik Lebaran

29 Mar 2025

Lebih dari Harum, Aroma Kopi Juga Bermanfaat untuk Kesehatan

29 Mar 2025

Disuguhi Keindahan Sakura, Berikut Jadwal Festival Musim Semi Korea

29 Mar 2025

Fix! Lebaran Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

29 Mar 2025